BGN Tanggapi Surat Madrasah Brebes soal Risiko MBG, Sebut Kualitasnya Diawasi Ketat
Ilustrasi Makan Bergizi Gratis. (MerahPutih.com/Didik Setiawan)
MerahPutih.com - Beredar kebijakan salah satu Madrasah di Kabupaten Brebes yang menerbitkan adanya surat angket program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kementerian Agama Kabupaten Brebes yang menaungi madrasah itu, menerbitkan surat pernyataan menerima atau menolak program MBG yang ditujukan kepada pelajar dan orang tua.
Pada beberapa poin, disebutkan bahwa penerima MBG bersedia menanggung risiko atas kejadian alergi hingga gangguan pencernaan, seperti diare setelah menyantap menu MBG.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyebutkan, pihaknya tak memaksakan pelajar untuk menerima MBG. Hal tersebut merupakan hak setiap masing-masing masyarakat.
"BGN melaksanan intervensi pemenuhan gizi kepada yang berhak. Jika ada yang berhak untuk sementara tidak ingin menerima haknya, tentu harus dihormati," ucap Dadan kepada wartawan, Selasa (16/9).
Baca juga:
Dadan juga menegaskan, bahwa kualitas gizi program MBG diawasi secara berjenjang oleh sejumlah pihak. Mulai dari pengawasan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang didalamnya terdapat ahli gizi dan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat.
Lalu, ditambah ada peran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam setiap porsi makanan, yang disebut telah dibuat sebanyak satu miliar porsi.
"Kami berusaha sebaik mungkin untuk zero accident. Kita tingkatkan terus kualitas layanan agar makin baik dan tidak ada lagi kejadian," ujar dia.
Ia juga mengatakan, bahwa polemik surat angket soal MBG di Brebes ini sudah diselesaikan. Mediasi telah dilakukan antara pihak madrasah dengan SPPG MBG setempat.
Baca juga:
BGN Klaim Rp 1 Picu Investasi Rp 5 Dalam Program Makan Bergizi Gratis
Intinya, poin soal kerelaan menerima konsekuensi kesehatan atas gizi MBG ditarik.
"Pihak madrasah menarik angket tersebut dan menjelaskan ke wali murid bahwasanya angket tersebut ditarik dan murni membagikan angket terkait alergi siswa saja," mengutip poin hasil mediasi yang dikirim Dadan. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Desak Negara Hadir Selamatkan Pendidikan 700 Ribu Anak Papua
Anggaran Makan Begizi Gratis di Papua Rp 25 Triliun, Lebih Mahal Dibandingkan Jawa
Prabowo Targetkan 2.500 SPPG di Papua Beroperasi Penuh pada 17 Agustus 2026
Jenguk Korban Kecelakaan Mobil SPPG, Prabowo Janji Traktir Makan Bubur Ayam
Dijenguk Prabowo, Begini Kondisi Guru dan Siswa SDN 01 Kalibaru yang Ditabrak Mobil SPPG
Kunjungi RSUD Koja, Prabowo Jenguk Guru dan Siswa Korban Tabrakan Mobil SPPG
22 Korban Terluka, Sopir Pengantar MBG Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polisi
Pascainsiden Mobil SPPG, SDN 01 Kalibaru Terapkan PJJ untuk Sementara
Imbas Kecelakaan di SDN 01 Kalibaru, BGN Bakal Benahi Sistem Keselamatan Sopir Mobil MBG
Insiden Mobil MBG Tabrak Siswa, Kemendikdasmen Beri Santunan ke Korban