Bareskrim Ciduk Komplotan Penyebar Konten Porno Sesama Jenis

Kamis, 09 November 2017 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri meringkus empat orang komplotan penyebaran konten pornografi sesama jenis berupa bondage, discipline, sadism, masochism (BDSM). Keempatnya diringkus pada Selasa (7/11) dan Rabu (8/11).

"Konten yang disebarkan berupa hubungan seksual sesama jenis yang melibatkan kekerasan fisik," ujar Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/11).

Keempat tersangka adalah pemilik akun Facebook Emir Jkt dengan Id mas.e.maulana.5 yang mempunyai nama asli AM (42). AM berperan sebagai Master 1 atau orang yang melakukan penyiksaan saat berhubungan sesama jenis.

Diringkus juga NH (30), seorang terapis pijat yang ditangkap di Pasar Rebo, Jakarta Timur. NH berperan sebagai Slave 1 atau orang yang mendapat siksaan saat melakukan hubungan sesama jenis dari Master.

Sementara, tersangka RH (28) karyawan swasta, alamat Kelapa Gading, Jakarta Utara ditangkap 8 November 2017 dl Kemayoran, Jakarta Pusat. RH berperan sebagai Master 2. Terakhir, ER (22), karyawan swasta, ditangkap 8 November 2017 di Tambun, Bekasi. ER Berperan sebagai Slave 2.

Modus operasi penyebaran konten pornografi ini adalah di mana AM dengan sengaja mengunggah video dan foto konten asusila BDSM melalui akun FB emirjkt. Selain mengunggah, AM juga membagikan video dam foto-foto asusila BDSM ke grup FB BDSM baik dalam dan luar negeri untuk mencari peminat baru.

"Bentuk BDSM dilakukan sesuai kesepakatan bersama dengan tujuan kepuasan seksual," kata Kasubbag Operasi Patroli Siber Bareskrim Polri AKBP Susatyo Purnomo.

Menurut Susatyo, keempat tersangka telah mengikuti 17 Grup FB BDSM Indonesia dengan member sebanyak 26.650. Tak hanya itu, keempatnya juga mengikuti 20 Grup BDSM FB Internasional dengan member mencapai 48.913 sehingga total 75.563 member.

"Kami masih akan melakukan penelusuran terhadap akun dan grup-grup itu, nanti ada pengembangan," kata Susatyo.

Dari pengungkapan itu, polisi menyita 11 jenis peralatan BDSM seperti tali pengikat, cambuk karet, borgol, lilin, rantai besi, rompi badan, penutup mulut, dan masker. Di sita pula sabuk kulit untuk pengikat badan, sumpit, alat pecut, jepitan jemuran, tali jemuran, kalung anjing, lilin, baby oil, dan alat pijat.

Para tersangka disangkakan Pasal 45 Ayat (1) UU NO 19 tahun 2016 tentang UU ITE dengan ancaman 6 tahun. Tersangka juga dikenakan pasal 36 UU NO 44 tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman 10 tahun. (Ayp)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: WhatsApp Segera Benahi Konten Pornografi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan