Ancaman Flu Burung Membayangi Kawasan Amerika Latin
Kamis, 23 Februari 2023 -
SETELAH melewati kondisi pandemi, beberapa negara di wilayah Amerika Latin saat ini tengah bersiap melawan ancaman penyakit dari virus lain. Pasalnya muncul laporan di regional tersebut bahwa flu burung tengah menjangkit hewan-hewan unggas di sana.
Terlebih penyakit ini dapat turut berdampak ke manusia, jika terjadi kontak serta hewan-hewan lainnya yang mungkin memakan atau menyentuh bangkai dari unggas atau burung yang terinfeksi penyakit Avian Influenza itu.
Kabar pertama datang dari Argentina yang mengumumkan digelarnya rapat tingkat tinggi antara para pejabat pemerintah dengan badan pemeriksa makanan setempat, yakni Servicio Nacional de Sanidad y Calidad Agroalimentaria, Selasa (21/2). Di mana dalam pertemuan itu dibahas merabaknya flu burung di antara burung-burung liar serta unggas di perternakan.
Sebagaimana dilansir Buenos Aires Herald, Selasa (21/2), awalnya kasus flu burung ditemukan di wilayah Jujuy pada 14 Februari 2023 dan dilanjutkan di Santa Fe lima hari setelahnya, dengan disinyalir total ada sekitar 98 laporan yang belum terkonfirmasi tapi diduga kuat disebabkan flu burung.
Baca juga:

Sekretaris Agrikultur Argentina Juan Jose Bahillo menegaskan, pihaknya akan berupaya menjaga kondisi kesehatan di negaranya dengan sesegera mungkin flu burung. Dalam sebuah pertemuan, para pejabat negara disebut tengah menganalisa tindakan baru yang bisa digunakan untuk menghentikan munculnya kasus flu burung baru.
Sementara dari sisi Kementerian Kesehatan Argentina, memastikan publik agar tidak panik dengan berita flu burung ini. Karena penyakit ini disebut tak menular melalui konsumsi asal dimasak dengan metode yang tepat.
Hal serupa juga terjadi di negara Peru, dengan dampaknya yang sudah mencapai hewan mamalia liar. Pemerintah Peru mengumumkan sebenarnya sejak November 2022, penyebaran flu burung telah terdeteksi dengan setidaknya hingga Februari 2023 sudah terhitung ada 63 ribu burung yang mati akibat virus dari strain H5N1 itu.
Namun baru pada akhir Januari 2023, otoritas di negara tersebut menemukan ratusan singa laut mati di perairan Isla Asia yang berjarak 96 kilometer dari Ibu Kota Lima. Kemudian 716 singa laut lainnya juga ditemukan mati di area pantai-pantai Peru.
Baca juga:

Otoritas Peru memberikan sinyal bahwa ratusan singa laut itu mati karena kontak dengan burung-burung yang sudah terinfeksi flu burung. Hal ini tentu saja memicu kekhawatiran potensinya transmisi virus dari singa laut ke manusia.
Sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Rabu (22/2), Badan Perhutanan dan Margasatwa Nasional Peru telah mengeluarkan anjuran agar masyarakat menghindari kontak dengan singa laut atau burung-burung yang ada di pantai, sekaligus memastikan hewan peliharaan juga tak ada kontak dengan binatang liar di sana demi mencegah potensi penyebaran virus flu burung.
Selain Peru dan Argentina, sejumlah negara lain di wilayah Amerika Latin juga disebut mulai mendapatkan laporan munculnya kasus Flu Burung.
Kabar transmisi ke mamalia ini memang sudah menyita perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengeluarkan pengumuman bahwa virus H5N1 selama 25 tahun terakhir memang sudah menginfeksi burung serta hewan-hewan unggas di tingkat global.
Namun baru beberapa waktu terakhir terlihat indikasi bahwa flu burung juga menginfeksi hewan mamalia liar seperti minks, berang-berang, dan singa laut. (aru)
Baca juga: