Analis Politik Prediksi Gerindra, PAN dan Demokrat Berpeluang Dapat Jatah Menteri

Sabtu, 10 Agustus 2019 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Analis politik dari IndexPolitica Denny Charter memprediksi sejumlah partai politik di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf berpeluang mendapat jatah kursi menteri bila terjadi reshuffle kabinet.

Partai-partai politik tersebut antara lain Gerindra, PAN dan Demokrat.

Baca Juga: Gerindra Bantah Telah Sepakat dengan PDIP Terkait Pilpres 2024

"Jokowi akan memberikan porsi kepada Demokrat, PAN, dan Gerindra. Kalau saya lihat," ujar Denny Charter di Jakarta, Jumat (9/8).

Denny Charter dalam sebuah pemaparan survei di Jakarta
Analis politik Denny Charter (Foto: Dok Pribadi)

Masuknya ketiga partai politik tersebut mencuat setelah wacana poros Teuku Umar-Kertanegara dimana semakin kuatnya kedekatan Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Apalagi, Prabowo termasuk satu-satunya Ketua Umum Partai di luar koalisi yang diundang secara khusus menghadiri Kongres V PDIP di Bali.

Namun, Denny mengatakan pada awal pemerintahan periode keduanya, Jokowi masih akan memberikan kesempatan sepenuhnya kepada para partai politik pengusung dan koalisi.

"Mungkin, di-'reshuffle' selanjutnya mereka (Demokrat, PAN, dan Gerindra) dikasih kesempatan. Selain di legislatif diberikan peran juga," katanya.

Namun, kata dia, prosesnya masih sangat panjang untuk memasukkan Gerindra, PAN, dan Demokrat dalam koalisi.

Menurut Denny, beberapa partai koalisi pengusung Jokowi-KH Ma'ruf Amin pun sudah bereaksi ketika ada wacana tawaran menteri untuk kader Gerindra.

Prabowo saat menghadiri Kongres V PDIP di Bali
Prabowo Subianto saat menghadiri Kongres V PDIP di Bali (Foto: antaranews)

"Ya, namanya politik itu harusnya hitam ya hitam, putih ya putih. Namun, politik kan cair. Ke depan, mungkin saja, bisa saja, antara Gerindra dan PDIP di pilpres ke depan mengusung calon yang sama," katanya.

Baca Juga: Masuk Koalisi Jokowi atau Oposisi, September Gerindra Bakal Tentukan Sikap Politik

Namun, Denny Charter sebagaimana dilansir Antara mengingatkan untuk penyusunan kabinet sekarang ini tidak etis jika Jokowi memasukkan menteri dari Gerindra.

"Jokowi harusnya bijak menyikapi ini. Dalam politik, keseimbangan itu perlu oposisi. Seharusnya, biarkan Gerindra, PAN, jadi oposisi. Untuk kepentingan sekarang, tetapi lima tahun nanti akan berubah," kata Direktur Eksekutif IndexPolitica ini.

Usai Pilpres 2019, Prabowo mengawali pertemuannya dengan Jokowi di MRT, Sabtu (13/7), kemudian Prabowo juga bertemu dengan Megawati, Rabu (24/7), di kediaman putri Bung Karno itu.

Setelah itu, Prabowo kembali memenuhi undangan Megawati untuk menghadiri pembukaan Kongres V PDIP yang saat ini masih berlangsung di Bali.(*)

Baca Juga: Elite Gerindra: Prabowo Banting Setir, 'Penumpang Gelap' di Kubu 02 Gigit Jari

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan