Analis Politik Prediksi Gerindra, PAN dan Demokrat Berpeluang Dapat Jatah Menteri


Pengamat politik dari IndexPolitica Denny Charter (Foto: Twitter/Denny Charter)
MerahPutih.Com - Analis politik dari IndexPolitica Denny Charter memprediksi sejumlah partai politik di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf berpeluang mendapat jatah kursi menteri bila terjadi reshuffle kabinet.
Partai-partai politik tersebut antara lain Gerindra, PAN dan Demokrat.
Baca Juga: Gerindra Bantah Telah Sepakat dengan PDIP Terkait Pilpres 2024
"Jokowi akan memberikan porsi kepada Demokrat, PAN, dan Gerindra. Kalau saya lihat," ujar Denny Charter di Jakarta, Jumat (9/8).

Masuknya ketiga partai politik tersebut mencuat setelah wacana poros Teuku Umar-Kertanegara dimana semakin kuatnya kedekatan Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Apalagi, Prabowo termasuk satu-satunya Ketua Umum Partai di luar koalisi yang diundang secara khusus menghadiri Kongres V PDIP di Bali.
Namun, Denny mengatakan pada awal pemerintahan periode keduanya, Jokowi masih akan memberikan kesempatan sepenuhnya kepada para partai politik pengusung dan koalisi.
"Mungkin, di-'reshuffle' selanjutnya mereka (Demokrat, PAN, dan Gerindra) dikasih kesempatan. Selain di legislatif diberikan peran juga," katanya.
Namun, kata dia, prosesnya masih sangat panjang untuk memasukkan Gerindra, PAN, dan Demokrat dalam koalisi.
Menurut Denny, beberapa partai koalisi pengusung Jokowi-KH Ma'ruf Amin pun sudah bereaksi ketika ada wacana tawaran menteri untuk kader Gerindra.

"Ya, namanya politik itu harusnya hitam ya hitam, putih ya putih. Namun, politik kan cair. Ke depan, mungkin saja, bisa saja, antara Gerindra dan PDIP di pilpres ke depan mengusung calon yang sama," katanya.
Baca Juga: Masuk Koalisi Jokowi atau Oposisi, September Gerindra Bakal Tentukan Sikap Politik
Namun, Denny Charter sebagaimana dilansir Antara mengingatkan untuk penyusunan kabinet sekarang ini tidak etis jika Jokowi memasukkan menteri dari Gerindra.
"Jokowi harusnya bijak menyikapi ini. Dalam politik, keseimbangan itu perlu oposisi. Seharusnya, biarkan Gerindra, PAN, jadi oposisi. Untuk kepentingan sekarang, tetapi lima tahun nanti akan berubah," kata Direktur Eksekutif IndexPolitica ini.
Usai Pilpres 2019, Prabowo mengawali pertemuannya dengan Jokowi di MRT, Sabtu (13/7), kemudian Prabowo juga bertemu dengan Megawati, Rabu (24/7), di kediaman putri Bung Karno itu.
Setelah itu, Prabowo kembali memenuhi undangan Megawati untuk menghadiri pembukaan Kongres V PDIP yang saat ini masih berlangsung di Bali.(*)
Baca Juga: Elite Gerindra: Prabowo Banting Setir, 'Penumpang Gelap' di Kubu 02 Gigit Jari
Bagikan
Berita Terkait
Jubir Presiden Pastikan Surpres Prabowo Tentang Pergantian Kapolri Hoaks

Prabowo Langsung ke Bali dari Abu Dhabi, Dengarkan Curhat Korban Banjir

Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo

Legislator Sarankan Komisi Reformasi Polri Langsung Diketuai Presiden Prabowo

Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak

Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi
