6 Tanda ketika Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi Sudah Enggak Seimbang

Kamis, 22 Agustus 2019 - Zulfikar Sy

SETIAP orang pasti melewati masa-masa stres di tempat kerja. Pekerjaan menumpuk, mesti lembur, hingga membawa pulang pekerjaan. Ketika ini menjadi sangat rumit, saatnya untuk mengevaluasi kembali keseimbangan hidup kamu.

Dengan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi, kamu bisa membuat beberapa perubahan ke arah lebih baik dan menghindari padamnya semangat kerja.

Baca Juga:

Si Kecil akan Tumbuh Gigi, Kenali Gejalanya

Lalu, bagaimana kamu tahu kapan saatnya untuk memeriksa apakah pekerjaan cocok dengan kehidupan kamu? Dikutip health.clevelandclinic.com, berikut adalah tanda-tandanya.


1. Kamu berhenti merawat tubuh

Kamu harus hati-hati ketika sudah berhenti merawat tubuh. (Foto: Pixabay/Free-Photos)
Kamu harus hati-hati ketika sudah berhenti merawat tubuh. (Foto: Pixabay/Free-Photos)

Kamu begadang atau kesulitan tidur, kamu duduk sepanjang hari dan tidak berolahraga, kamu kebanyakan mendapat makanan dari mesin penjual otomatis atau jendela drive-thru, atau tidak makan sama sekali. Kamu memiliki rasa sakit yang mengganggu atau masalah kesehatan, tetapi merasa bahwa kamu sepertinya tidak punya waktu untuk pergi ke dokter.


2. Kesehatan mental kamu menurun

Kesehatan mental terjadi ketik kamu mendapatkan tanda kecemasan dan depresi. (Foto: Pixabay/Wokandapix)
Kesehatan mental terjadi ketik kamu mendapatkan tanda kecemasan dan depresi. (Foto: Pixabay/Wokandapix)

Kamu mulai mendapatkan tanda-tanda kecemasan atau depresi. Apakah kamu merasa marah atau kesal? kamu bahkan mungkin mengalami ketakutan, kegelisahan, keputusasaan, serangan panik, perubahan suasana hati, dan bahkan mungkin pikiran untuk bunuh diri.


3. Kamu sudah tidak peduli lagi

Kamu sudah gak peduli ketika merasa pekejaan sudah tak berarti. (Foto: Pixabay/TeroVesalainen)
Kamu sudah gak peduli ketika merasa pekejaan sudah tak berarti. (Foto: Pixabay/TeroVesalainen)

Pekerjaan kamu tidak lagi terasa berarti. Kamu tidak merasa terhubung dengan kolega atau klien.

Baca Juga:

Jangan Panik! Ini Alasan Kenapa Kepala Bayi Sering Berkeringat


4. Kamu merasa tidak kompeten

Kamu merasa gak kompeten karena kualitas pekerjaan menurun. (Foto: Pixabay/rawpixel)
Kamu merasa gak kompeten karena kualitas pekerjaan menurun. (Foto: Pixabay/rawpixel)

Apa pun yang kamu lakukan, rasanya tidak pernah cukup. Kamu selalu ketinggalan dan kualitas pekerjaan kamu mungkin menurun. Kamu terus-menerus khawatir tentang kinerja pekerjaan kamu. Kamu takut (tetapi mungkin juga secara diam-diam melamunkan) dipecat.


5. Tidak ada batasan yang jelas antara pekerjaan dan rumah

Kamu bisa saja suatu waktu merasa tidak ada batasan antara pekerjaan dan rumah. (Foto: Pixabay/JillWellington)
Kamu bisa saja suatu waktu merasa tidak ada batasan antara pekerjaan dan rumah. (Foto: Pixabay/JillWellington)

Kamu bekerja lebih lama dan lebih lama. Kamu tidak dapat mengambil cuti kecuali harus menerima panggilan, pesan pendek, dan email dari kantor. Kamu merasa harus selalu siaga sepanjang waktu.


6. Kamu kesepian

Kamu merasa kesepian ketika tak lagi memiliki waktu dan energi untuk keluarga atau teman. (Foto: Pixabay/arvndvisual)
Kamu merasa kesepian ketika tak lagi memiliki waktu dan energi untuk keluarga atau teman. (Foto: Pixabay/arvndvisual)

Meskipun kamu mungkin memiliki orang-orang di sekitar kamu sepanjang waktu dan kamu terus terhubung secara elektronik, kamu tidak lagi memiliki waktu atau energi untuk interaksi yang bermakna dengan keluarga atau teman. Hubungan kamu mulai memburuk. (*)

Baca Juga:

Risiko Ketika Terlalu Sering Menggosok Mata

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan