6 Faktor Penyebab Anak Jadi Bully, Orangtua dan Guru Wajib Tahu Nih

Selasa, 24 Desember 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - PERILAKU bullying merupakan hal yang serius dan berbahaya. Perilaku bullying bisa menyebabkan pembunuhan karakter hingga hilangnya nyawa seseorang.

Seperti dilansir laman anti-bullyingalliance.org.uk, bullying berarti penindasan yang berulang dan disengaja terhadap satu orang atau kelompok oleh orang atau kelompok lain yang melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan. Suatu perbuatan di kategorikan sebagai tindakan bullying jika menyakitkan, adanya pengulangan, ketidakseimbangan kekuatan dan disengaja.

Pelaku bullying (bully) bisa melakukan perundungan yang bersifat fisik, verbal, atau psikologis yang dapat terjadi secara langsung atau daring.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI) menyebut sepanjang 2023, kasus bullying di satuan pendidikan meningkat dari 21 kasus pada 2022, menjadi 30 kasus pada 2023. Sementara itu, berdasarkan laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pihak mereka menerima 141 kasus pengaduan kekerasan anak di awal 2024, dengan 35 persen kasusnya terjadi di lingkungan sekolah.

Seperti dilansir Disdikpurwakarta.go.id, ada enam hal membuat seseorang jadi bully. Demi mencegah perilaku bullying, orangtua dan guru wajib mewaspadai enam faktor yang bisa membuat anak jadi bully.



1. Kondisi keluarga tidak sehat



Anak yang tinggal di lingkungan keluarga broken home penuh kekerasan, konflik berkelanjutan, atau pengabaian memengaruhi cara anak memperlakukan orang lain.
Anak-anak jadi berperilaku agresif atau bully.



2. Model perilaku


Situasi luar rumah atau lingkungan berperan terhadap terhadap perkembangan anak. Jika anak dekat dengan bully, ia bisa menjadi bully baru karena meniru.

3. Rasa kuasa dan pengendalian

Perilaku bullying dapat memberikan rasa kuasa dan pengendalian kepada pelaku. Mereka mungkin merasa puas ketika dapat mendominasi atau memengaruhi orang lain, bahkan jika itu mengakibatkan penderitaan bagi korban.

Baca juga:

6 Cara Menghadapi Bullying


4.Kurangnya empati dan pengetahuan


Beberapa orang mungkin kurang memahami dampak emosional dan psikologis dari perilaku bullying terhadap korban. Kurangnya empati dan pengetahuan tentang bagaimana tindakan mereka memengaruhi orang lain dapat memicu perilaku bullying.



5. Gangguan mental



Anak dengan gangguan mental, seperti gangguan perilaku, gangguan kepribadian, atau kecenderungan psikopatik, sulit untuk mengontrol perilaku agresif dan menghasilkan perilaku bullying.


6. Faktor sosial dan lingkungan



Budaya atau lingkungan yang mendorong persaingan yang ekstrem, anak yang tidak toleransi pada perbedaan, hingga menolak terhadap kelompok atau individu tertentu, dapat memperkuat perilaku bullying.(tka)

Baca juga:

Bullying Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental Anak




Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan