Nyawa Angga Melayang Buntut Bullying Ganas di Grobogan, Polisi Diminta Profesional dan Transparan

Ilustrasi. (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)
Merahputih.com - Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, mengungkapkan keprihatinannya atas kasus perundungan (bullying) yang menimpa siswa SMPN 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dan menyebabkan korban jiwa.
Insiden tragis ini merupakan peringatan serius bagi dunia pendidikan mengenai lemahnya pengawasan dan pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah.
“Saya mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya siswa kelas 7 SMPN 1 Geyer, Angga Bagus Perwira akibat dugaan perundungan. Tentu kami prihatin atas kembali terjadinya kasus perundungan terhadap siswa di sekolah. Kasus ini sebagai peringatan serius bagi dunia pendidikan atas lemahnya pengawasan dan pencegahan kekerasan di sekolah. Sekolah seharusnya menjadi ruang yang aman bagi setiap anak untuk tumbuh, belajar, dan berinteraksi tanpa adanya rasa takut,” ujar Sofyan Tan dalam keterangannya, Kamis (16/10).
Baca juga:
Seorang Siswa SMPN 1 Geyer Grobogan Meninggal Akibat Perundunga, 10 Guru Diperiksa Polisi
Tan mendesak Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan pihak sekolah untuk segera memperkuat sistem pengawasan, bimbingan konseling, serta penerapan Satuan Tugas Anti-Bullying di setiap institusi pendidikan.
Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini juga menekankan pentingnya memasukkan pendidikan karakter dan empati sebagai bagian integral dari kurikulum nasional untuk menekan tingkat kekerasan antar siswa.
Selain itu, ia menuntut adanya penegakan hukum yang transparan dan adil dalam setiap kasus perundungan, tanpa ada upaya untuk menutupi fakta yang sebenarnya.
“Kami juga meminta Polres Grobogan mengusut tuntas kasus tersebut secara profesional dan transparan agar adanya keadilan bagi keluarga korban," jelas dia.
Baca juga:
Siswa SMPN I Geyer Grobogan Meninggal Diduga Karena Perundungan, Kepala Sekolah Harus Tanggung Jawab
Kasus ini menjadi sorotan media setelah Angga Bagus Perwira (12), siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, meninggal dunia pada Sabtu (11/10) di kelas, yang diduga kuat akibat perundungan oleh teman sekelasnya.
Mirisnya, nenek korban pernah melaporkan perundungan yang dialami Angga kepada pihak sekolah pada 28 Agustus 2025. Masalah tersebut sempat dimediasi, namun perundungan terulang kembali dengan pelaku yang berbeda, hingga merenggut nyawa korban.
"Semua itu tentu selain untuk menimbulkan efek jera baik bagi pelaku perundungan itu sendiri, serta menjadi contoh agar siswa atau pihak lain tidak melakukan hal serupa,” tegas Politisi yang membidangi masalah pendidikan ini.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Nyawa Angga Melayang Buntut Bullying Ganas di Grobogan, Polisi Diminta Profesional dan Transparan

Komisi III DPR Mau Rombak KUHAP, Intip Jurus Damai Berbasis Nilai Lokal Ala Aceh

Jejak Kesejahteraan ASN, DPR 'Ngebet' Hapuskan Beda Gaji PNS-PPPK

Baleg DPR Buka Keran Curhat Pembahasan RUU ASN, PPPK Bisa Alih Status?

Firman Soebagyo Dukung Bulog 'Naik Kelas' jadi Kementerian, Demi Kuasai Stok Beras Nasional

Stop Jadi Korban Iming-Iming Imigran Gelap, DPR Tegaskan Timur Tengah Bukan Lagi Primadona

Utang KCIC Bikin BUMN Pusing Tujuh Keliling, DPR Ingatkan Jangan Sampai Negara Ikutan Rugi

DPR Diminta Akomodasi Hukum Syariat Aceh dalam RKUHAP

DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas

DPR Ibaratkan Program Makan Gratis Hajatan Harian, Pasti Ada Saja Masalahnya
