4 Kalimat yang Biasa Diucapkan Sebelum Bunuh Diri, Anda Mesti Waspada

Selasa, 25 Juli 2017 - Rina Garmina

KABAR meninggalnya vokalis Linkin Park, Chester Bennington, akibat gantung diri sungguh mengejutkan. Apalagi kematiannya terjadi tepat di hari ulang tahun sahabatnya, Chris Cornell, yang dua bulan sebelumnya juga ditemukan tewas setelah gantung diri.

Baik Chester maupun Chris disebut-sebut sama mengalami depresi. Tak dapat ditampik, banyak orang yang stres atau depresi, namun tak menyadarinya. Kemudian adapula orang yang stres atau depresi, tetapi enggan konsultasi dengan psikolog atau psikiater karena mereka ingin mengatasi persoalan sendiri, tidak nyaman membicarakan persoalan pribadi dengan orang lain serta malas mengikuti terapi.

Beberapa orang yang akan bunuh diri juga kadang memberikan gelagat yang mencurigakan. Berikut beberapa kalimat yang biasa mereka ucapkan hasrat bunuh diri membuncah.

1. "Saya harap saya mati."

Kalimat ini biasanya tebersit ketika seseorang merasa putus asa menghadapi persoalan yang dihadapinya hingga terpikir seandainya sekarang telah meninggal dunia, ia mungkin tak perlu menghadapi masalah tersebut.

2. "Anda tidak perlu mengkhawatirkan saya lagi."

Ketika seseorang telah berencana bunuh diri, ia pikir orang lain tak perlu lagi mengkhawatirkan kondisinya. Dan kata-kata itu kadang ia sampaikan langsung kepada orang-orang terdekat.

3. "Bagaimana Anda meninggalkan tubuhmu untuk ilmu pendidikan?"

Nah, orang yang mengucapkan kalimat ini sepertinya berharap bunuh diri yang ia lakukan dapat bermanfaat bagi ilmu pendidikan. Padahal, tidak demikian, bukan?

4. "Mengapa selalu saja ada ketidakbahagiaan dalam hidup?"

Kalimat ini juga umumnya diucapkan oleh orang yang sedang putus asa. Entah akibat sering dikecewakan kekasih, mendapatkan pelecehan di tempat kerja atau sekolah, atau tidak bahagia dengan pernikahannya.

Pernah mendengar anggota keluarga atau teman menyampaikan empat kalimat tadi kepada Anda? Bila ya, Anda sebaiknya mengajaknya bicara dari hati ke hati untuk mengetahui persoalan yang sedang dihadapinya dan memberinya solusi yang dapat menguatkan hati dan membatalkan niatnya bunuh diri. (*)

Sumber: colostate.edu

Baca juga artikel mengenai kasus perempuan bunuh diri akibat patah hati di sini: Status Facebook Terakhir Mayang Sebelum Bunuh Diri.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan