340 Juta Vaksin COVID-19 Bakal Masuk Indonesia, Jokowi: Negara Lain Sejuta Saja Belum Dapat

Selasa, 25 Agustus 2020 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia memperoleh komitmen penyediaan vaksin dalam jumlah yang sangat besar yakni sebanyak 290 juta dosis vaksin COVID-19 hingga tahun 2021 di samping juga sampai akhir 2020. Indonesia diketahui memiliki komitmen pengadaan vaksin sebanyak 20 juta -30 juta dosis vaksin COVID-19.

"Tadi saya sudah mendapat laporan dari Bu Menlu dan Pak Menteri BUMN, sampai 2021 kita sudah kurang lebih mendapatkan komitmen 290 juta. Itu sebuah jumlah yang sangat besar," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas membahas laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8).

Baca Juga

50 Persen Lebih Kasus COVID-19 di Indonesia Disumbang 20 Kota Besar

Komitmen tersebut merupakan buah kesepakatan awal antara pemerintah melalui Bio Farma dengan pihak-pihak lain yang bekerja sama ditambah dengan kapasitas produksi sendiri milik Bio Farma yang tengah ditingkatkan.

Saat ini, negara-negara lain juga berupaya untuk memperoleh komitmen pengadaan vaksin COVID-19 apabila nantinya ditemukan.

Indonesia termasuk salah satu negara yang berupaya memperoleh ketersediaan vaksin tersebut baik bekerja sama baik dengan pihak luar maupun mengupayakan produksi di dalam negeri.

"Negara lain mungkin sejuta dua juta saja belum dapat, kita sudah dapat komitmen 290 juta baik yang diproduksi di sini maupun nanti yang diproduksi di luar. Saya kira ini berita yang sangat bagus," tuturnya.

Pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. (ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras)
Pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. (ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras)

Selain komitmen tersebut, Indonesia juga memiliki kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan sendiri. Sejumlah institusi riset di dalam negeri diketahui tengah melakukan pengembangan vaksin "Merah Putih" tersebut.

"Nanti vaksin Merah Putih kita ketemu, kita bisa memproduksi lebih banyak. Kalau memang apa yang kita miliki ini berlebih dari yang ingin kita gunakan, ya tidak apa dijual ke negara lain. Negara lain ini di ASEAN saja saya lihat belum ada yang siap dengan vaksin yang sebanyak yang saya sampaikan," tandasnya.

Sebelum ditemukannya vaksin tersebut, Kepala Negara mengingatkan jajarannya dan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga

Sejak Maret, Pasien Sembuh COVID-19 di RSD Wisma Atlet Lebih dari 9.000 Orang

Menurut dia, sebagaimana dikutip Antara, hal tersebut merupakan upaya utama yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19.

"Perlu saya ingatkan bahwa kunci sebelum vaksinnya disuntikkan ke masyarakat paling penting adalah pemakaian masker," kata Presiden. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan