24 Negara Belum Laporkan Kematian Akibat COVID-19 Subvarian XBB
Selasa, 01 November 2022 -
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 subvarian XBB terus bertambah. Tercatat jumlah pasien yang terkena varian ini menjadi delapan kasus.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril memaparkan, delapan pasien yang dilaporkan terkena subvarian XBB berasal dari DKI Jakarta lima kasus, sedangkan Lampung, Kalimantan, dan Bali, masing-masing satu kasus.
Baca Juga:
Di Tengah Kemunculan Varian XBB, Kasus COVID-19 Sebanyak 3.141 pada Sabtu (29/10)
Dari angka itu, dua kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dan enam lainnya transmisi lokal. Semua pasien orang dewasa dan sedang menjalani masa pemulihan melalui isolasi karena gejalanya ringan.
Sebanyak delapan kasus itu terdeteksi saat Kemenkes memantau perkembangan kasus positif COVID-19 yang dalam kurun waktu tiga hari belakangan mengalami kenaikan sampai dengan 3.000 kasus per hari.
"Dalam tiga hari terakhir ini sebenarnya kita agak kaget karena kasus yang biasanya berkisar 2.300 per hari, naik jadi 3.000 kasus. Tapi untungnya per kemarin, sudah turun jadi 2.700 lagi," katanya.
Ia menegaskan, melihat kasus yang naik, pihaknya sempat menduga kenaikan biasanya dikaitkan dengan adanya varian atau subvarian baru.
"Kalau kemarin heboh karena XBB,” ujarnya.
Meski sudah ditemukan delapan kasus dengan subvarian XBB, ia mengatakan kehadiran XBB tidak perlu dikhawatirkan, karena dari 24 negara yang sudah melaporkan temuan subvarian itu, belum ada yang melaporkan kematian ataupun keparahan (fatalitas) pada keterisian di rumah sakit (BOR).
Ia mengimbau semua pihak tidak abai dan membiarkan virus menyebabkan kefatalan yang berbahaya bagi Indonesia maupun dunia dengan menjaga protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi yang dapat memproteksi tubuh masyarakat.
"Sifat virus memang akan selalu bermutasi untuk tetap bisa bertahan hidup," katanya.
Baca Juga:
Puskesmas di DKI Buka Kembali Vaksinasi COVID-19