20 Ribu TNI Siap Berangkat ke Gaza, Lampu Hijau dari PBB Belum Turun

Rabu, 19 November 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - TNI telah menyiapkan 20 ribu personel untuk melaksanakan misi perdamaian di Jalur Gaza. Namun, mereka hingga kini belum bisa diberangkatkan karena masih menunggu lampu hijau dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan) Kolonel (Arm) Rico Sirait menyatakan jika PBB sudah memberikan mandat nanti akan langsung ditindaklanjuti Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga:

Politikus Ingatkan Kehati-Hatian Saat Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

“Pemerintah Indonesia pada prinsipnya bersikap siap berkontribusi sesuai kapasitas dan pengalaman panjang dalam misi perdamaian. Namun seluruh keputusan tetap berada pada arahan presiden,” kata Rico saat dikonfirmasi awak media, dikutip Antara, Rabu (19/11).

Rico menjelaskan, saat ini TNI masih fokus pada persiapan pasukan dan logistik yang akan dikirimkan ke Gaza. Namun, lanjut dia, skema pemberangkatan dan jadwal pengiriman belum ditentukan.

“Seluruh mekanisme dan perencanaan sementara masih berada pada tahap pembahasan internal Kemhan dan TNI, menunggu keputusan Presiden mengenai waktu, bentuk kontribusi, serta skema keterlibatan Indonesia,” tandasnya.

Baca juga:

20.000 TNI Sudah Disiapkan, Indonesia Punya 2 Jalur Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

DK PBB Setujui Pembentukan Pasukan Internasional di Gaza

Pekan ini, Dewan Keamanan PBB telah mengadopsi resolusi yang disponsori Amerika Serikat untuk membentuk International Security Force (ISF) di Jalur Gaza.

Resolusi pembentukan ISF itu didukung 13 negara anggota DK PBB, sedangkan Rusia dan China abstain. Pasukan Internasional tersebut nantinya akan beroperasi melalui kerja sama dengan Israel dan Mesir, dengan mandat awal selama dua tahun.

Baca juga:

Dewan Keamanan PBB Setujui Pembentukan Pasukan Internasional Jaga Stabilitas Gaza

ISF bertugas mengamankan perbatasan Gaza, melindungi warga sipil, menyalurkan bantuan kemanusiaan, melatih kembali kepolisian Palestina, serta mengawasi proses pelucutan senjata Hamas dan kelompok bersenjata lainnya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan