Zon mengungkapkan kebanggaan atas penemuan fosil Pithecanthropus erectus oleh Eugène Dubois di tepian Bengawan Solo pada tahun 1894.

Tarian yang hanya diikuti penari pria ini adalah wujud persembahan sebagai ungkapan rasa gembira, atas keberkahan yang Allah SWT.

Smong menggambarkan bagaimana air laut yang surut secara tiba-tiba adalah pertanda datangnya gelombang besar.

Tari Rapai Geleng menggambarkan perpaduan antara gerakan kepala yang dinamis dan irama alat musik rapai yang kuat dan memukau.

Upah-upah Tondi merupakan tradisi yang menjadi ekspresi kepedulian terhadap sesama.

Cerita rakyat yang paling terkenal tentang asal usul Danau Toba berasal dari suku Batak, yang mendiami kawasan sekitar danau.

Ulos merupakan kain tenun tradisional yang sangat erat kaitannya dengan budaya Batak.

Permainan tradisional Marsiada merupakan permainan paling disukai anak-anak Batak Toba.

Rumah adat Bolon memiliki nilai-nilai filosofis dan simbolik yang mendalam yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Batak.

Kegiatan ini diawali dengan kirab budaya dengan rute Taman Sriwedari hingga Pagelaran Keraton Solo.

Piso Halasan memiliki bentuk dan ciri khas yang unik.

Permainan Pocca Piring yang sangat seru ini menuntut kerjasama tim dan kecepatan.

Tortor tidak hanya sekadar tarian, tetapi juga merupakan simbol ekspresi budaya yang penuh makna dan nilai-nilai spiritual.

Mangain merupakan bagian tradisi dari masyarakat suku Batak yang dilakukan untuk mengangkat seorang anak dengan memberikan marga.

Legenda Sibontar Mudar tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya, tetapi juga mengandung pesan moral yang mendalam tentang perjuangan, pengorbanan, dan cinta.

Drum ini juga digunakan untuk mengiringi berbagai bentuk tarian tradisional Batak

Kukhuk Limau biasanya akan dilakukan ketika ibu hamil memasuki usia kehamilan ke 5 bulan dan 8 bulan.

Pepadun telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Lampung.

Tarian bisa menjadi hiburan, sekaligus menjadi media untuk mencari jodoh.

Reog Ponorogo ditetapkan dalam Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage Sesi ke-19 di Paraguay.