Ekstrem dan Kental Unsur Mistik, Riuhnya Aksi Ritual Tatung di Perayaan Cap Go Meh Singkawang


Aksi ekstrem Ritual Tatung saat perayaan Cap Go Meh di Singkawang. (Foto: Indonesiakaya)
Merahputih.com - Kota Singkawang tidak bisa luput dari perhatian dunia ketika perayaan Cap Go Meh. Di kota yang terletak di Kalimantan Barat ini, ada ritual khas Singkawang bernama Tatung yang banyak dinantikan oleh masyyarakat.
Dari sekian banyak perhelatan budaya lokal di Singkawang, ritual Tatung adalah salah satu pertunjukan yang jadi primadona. Ritual ini menggabungkan orientasi budaya multikultural yakni Tionghoa, Dayak Kalimantan, dan Melayu.
Demi menyaksikan tradisi ini, orang dari berbagai daerah hingga luar negeri rela berhimpitan di pinggir jalan demi menyaksikan kemeriahan ritual Tatung.
Baca juga:
Singkawang Kota Paling Toleran di Indonesia, Solo Masuk 10 Besar
Dalam pawai ritual Tatung, penonton bisa menyaksikan banyak kejadian tak kasat mata di mana orang banyak tak sadarkan diri yang disebabkan oleh kerasukan roh leluhur atau dewa.
Dilansir laman Indonesia.go.id, dalam ritual Tatung yang berlangsung peserta akan berjalan arak-arakan guna menolak bala.
Dalam perayaan Cap Go Meh di Singkawang, ritual Tatung memegang peranan penting. Praktisinya diyakini bekerja sebagai mediator antara dunia manusia dan supranatural.
Mereka dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat dan membersihkan kota dari energi negatif melalui ritual yang dilakukan karena mereka dirasuki kekuatan para dewa.
Pada sela membersihkan energi negatif, Tatung mulai melancarkan aksi menusuk tubuh mereka dengan benda tajam seperti lidi atau tombak, parang hingga samurai tanpa merasakan sakit atau pun terluka. Ritual ini dipercaya sekaligus bentuk penghormatan kepada leluhur.
Baca juga:
Makanan Spesial Chiang Mie, Makanan Umur Panjang Saat Perayaan Imlek di Singkawang
Ritual Tatung sangatlah ekstrim dan tidak biasa. Karenanya, beberapa orang merasa pertunjukan ini sangat mengerikan dan bikin merinding.
Ritual Tatung akan berlangsung dalam waktu yang cukup panjang, sebab mereka akan mengelilingi kota sebagai upaya membersihkan kota dari hal buruk yang akan terjadi dalam satu tahun ke depan.
Selama Ritual Tatung berlangsung, peserta arak-arak juga membawa patung-patung atau simbol-simbol dewa.
Sebagai informasi, untuk menjadi Tatung tidak bisa hanya partisipan alias dadakan. Seseorang menjadi Tatung karena kemampuan sakti yang diturunkan secara turun temurun dari garis keluarga tertentu.
Ada pula yang menjadi Tatung setelah melalui proses belajar dari seorang guru spiritual atau mendapat 'panggilan' melalui mimpi dan pengalaman mistis lainnya. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Eks Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit Terseret Korupsi Proyek Mempawah

KPK Dalami Dugaan Penyimpangan Era Ria Norsan di Korupsi Proyek Mempawah

Kasus Korupsi Proyek Jalan Mempawah, Gubernur Kalbar Ria Norsan Ditetapkan Tersangka?

KPK Diminta Segera Tentukan Status Hukum Gubernur Kalbar di Kasus Mempawah

Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem

Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar

Tradisi Murok Jerami Desa Namang Resmi Diakui Jadi Kekayaan Intelektual Khas Indonesia

Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak

Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga

4 Tips Prank April Mop Sukses Mengundang Gelak Tawa
