Muang Sangkal, Tarian Penolak Bala khas Madura

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 17 Januari 2025
Muang Sangkal, Tarian Penolak Bala khas Madura

Tarian Muang Sangkal menjadi tradisi di Indonesia. (Foto: dok/RRI)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pulau Madura memilikikebudayaan dan tradisinya yang kuat, memiliki banyak kekayaan seni, salah satunya adalah tarian tradisional bernama Muang Sangkal.

Tarian ini bukan sekadar hiburan, tetapi memiliki makna filosofis yang mendalam dan kerap dijadikan simbol penghormatan terhadap leluhur serta bentuk ungkapan rasa syukur. Tarian Muang Sangkal menjadi representasi kebudayaan masyarakat Madura yang kental dengan nuansa ritual dan keagamaan.

Dikutip dari berbagai sumber, Muang Sangkal berasal dari kata muang yang berarti 'menolak' dan sangkal yang berarti 'kesialan' atau 'malapetaka'. Jadi, secara harfiah, Muang Sangkal dapat diartikan sebagai 'menolak bala' atau menolak kesialan.

Baca juga:

Ojung, Ritual Orang Madura Memanggil Hujan

Tarian Muang Sangkal dipercaya mampu mengusir energi negatif dan membawa keberkahan bagi mereka yang menyaksikan atau ikut serta dalam prosesi tari ini.

Tarian ini pertama kali dipopulerkan oleh masyarakat Madura, khususnya di daerah Sumenep, salah satu kabupaten di Pulau Madura. Tarian ini biasanya digelar dalam berbagai acara adat, seperti perayaan besar, upacara pernikahan, atau ketika ada hal-hal penting yang dianggap perlu untuk meminta restu dari leluhur.

Baca juga:

Sejarah dan Filosofi di Balik Bentuk Celurit Senjata Tradisional Madura

Selain itu, tarian Muang Sangkal tidak hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi mengandung pesan spiritual dan filosofi hidup.

Tarian ini melambangkan upaya manusia untuk membersihkan diri dari hal-hal buruk yang bisa mengganggu keharmonisan hidup. Dengan menari Muang Sangkal, para penari dan penontonnya diyakini dapat mengusir kesialan, bencana, serta penyakit, sekaligus memohon berkah dan keselamatan.

Gerakan dalam tarian ini dipenuhi dengan simbol-simbol yang memiliki makna. Gerakan tangan, langkah kaki, dan ekspresi wajah penari mencerminkan doa dan harapan agar kehidupan selalu dilindungi dan diberkahi.

Biasanya, tarian ini dibawakan oleh penari perempuan yang mengenakan pakaian adat Madura yang penuh warna, sehingga menambah keindahan visual yang dipadukan dengan nuansa sakral. (far)

#Madura #Tarian Tradisional
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
Gempa M 6,5 Guncang Sumenep, Sejumlah Bangunan Rumah Warga Rusak
Selain di Madura, guncangan juga dirasakan di sejumlah daerah di Bali, seperti Gianyar, Buleleng, Tabanan, Denpasar, hingga Kuta.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
Gempa M 6,5 Guncang Sumenep, Sejumlah Bangunan Rumah Warga Rusak
Berita Foto
Jelang Ajang Kompetisi Indonesia Menari 2025 Hadir Serentak di 11 Kota
Aksi penari dalam konferensi pers jelang gelaran Indonesia Menari 2025 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 30 September 2025
Jelang Ajang Kompetisi Indonesia Menari 2025 Hadir Serentak di 11 Kota
Indonesia
Demi Percepat Pembangunan, Komisi V DPR Usulkan Pembentukan Badan Otorita Pengembangan Madura
Keberadaan badan otorita khusus dianggap akan memberikan dampak besar bagi masyarakat Madura.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Demi Percepat Pembangunan, Komisi V DPR Usulkan Pembentukan Badan Otorita Pengembangan Madura
Indonesia
Ibu-Anak Kurir Jaringan Madura Pasok Sabu ke Kampung Boncos Jakarta Barat
Ibu dan anak itu sudah dua kali menjadi kurir narkoba jaringan Madura dengan bayaran Rp 15 juta sekali pengiriman.
Wisnu Cipto - Kamis, 17 Juli 2025
Ibu-Anak Kurir Jaringan Madura Pasok Sabu ke Kampung Boncos Jakarta Barat
Indonesia
Dibayar Rp 15 Juta, Ibu-Anak Kurir Sabu Madura-Jakarta Terancam Vonis Mati
Sudah dua kali mengantar sabu-sabu naik Bus AKAP dari Madura ke Jakarta.
Wisnu Cipto - Kamis, 17 Juli 2025
Dibayar Rp 15 Juta, Ibu-Anak Kurir Sabu Madura-Jakarta Terancam Vonis Mati
Tradisi
Tari Kebalai Tradisi khas NTT, Dukungan Emosional untuk Keluarga yang Kemalangan
Melerai duka dengan tarian Kebalai merupakan tradisi yang turun temurun dilakukan masyarakat Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 Februari 2025
Tari Kebalai Tradisi khas NTT, Dukungan Emosional untuk Keluarga yang Kemalangan
Tradisi
Ramah Tamah Khas Masyarakat Bengkulu lewat Tari Persembahan
Tari Persembahan biasa dibawakan dua penari laki-laki dan lima penari perempuan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 Februari 2025
Ramah Tamah Khas Masyarakat Bengkulu lewat Tari Persembahan
Tradisi
Tarian Sakral Bedhaya Ketawang Iringi Upacara Kenaikan Tahta PB XIII
Tarian sakral Bedhaya Ketawang hanya dipentaskan setahun sekali di Keraton Surakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 26 Januari 2025
Tarian Sakral Bedhaya Ketawang Iringi Upacara Kenaikan Tahta PB XIII
Tradisi
Muang Sangkal, Tarian Penolak Bala khas Madura
Tarian Muang Sangkal menjadi representasi kebudayaan masyarakat Madura yang kental dengan nuansa ritual dan keagamaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 17 Januari 2025
Muang Sangkal, Tarian Penolak Bala khas Madura
Bagikan