Sejarah VOC, Perusahaan Multinasional yang Bertahan Dua Abad dan Berdiri karena Perdagangan Rempah di Kepulauan Nusantara

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 14 Januari 2025
Sejarah VOC, Perusahaan Multinasional yang Bertahan Dua Abad dan Berdiri karena Perdagangan Rempah di Kepulauan Nusantara

VOC berdiri pada 20 Maret 1602 dari penggabungan perusahaan dagang kecil untuk mencari rempah di Nusantara. (Foto: negerirempah.org)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com Hai, Guys! Kamu pasti sudah enggak asing lagi dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Apple, atau Meta, bukan?

Nah, mereka itu contoh perusahaan multinasional di bidang teknologi yang memiliki pengaruh besar di seluruh dunia hari ini.

Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang beroperasi di banyak negara. Pegawainya pun lintas bangsa. Enggak cuma dari satu kebangsaan saja.

Tapi, tahu enggak, jauh sebelum perusahaan-perusahaan itu muncul, sudah ada sebuah perusahaan besar yang menguasai perdagangan dunia, terutama di Nusantara?

Pembentukan perusahaan itu enggak lepas dari hasrat orang Eropa mencari rempah ke Nusantara.

Nama perusahaan itu VOC, singkatan dari Vereenigde Oostindie Compagnie, artinya Kongsi Dagang Hindia Timur.

Nama Hindia Timur merujuk ke sebutan untuk wilayah Indonesia abad ke-17 sampai ke-18. Orang-orang lokal waktu itu sering pula menyebut VOC sebagai Kompeni.

Buat bahasan kali ini, tim redaksi MP mengajakmu menjelajahi segala hal tentang VOC, perusahaan multinasional yang punya pengaruh besar dalam gerak sejarah Indonesia.

Baca juga:

Jalur Rempah yang Menghubungkan Sejarah Dunia, Dari Perdagangan, Ilmu Pengetahuan, sampai Kolonialisme

Bersatu Cari Untung

Sebelum VOC berdiri pada 20 Maret 1602, ada sebuah perusahaan dagang bernama Compagnie van Verre. Kantornya di Amsterdam, Belanda.

Compagnie van Verre adalah perusahaan dagang pertama dari Belanda yang berhasil berlayar ke Kepulauan Nusantara. Perusahaan inilah yang membawa Cornelis de Houtman berlabuh di Banten pada 23 Juni 1595.

Dengan begitu, orang Belanda adalah bangsa Eropa ketiga yang mencapai Kepulauan Nusantara untuk mencari rempah-rempah, setelah Portugis dan Spanyol.

Sukses perusahaan ini bikin orang-orang Belanda percaya diri. Mereka ternyata juga bisa berlayar jauh kayak orang Portugis dan Spanyol.

Hereen Zeventien VOC
VOC dipimpin oleh dewan pengelola yang terdiri dari 17 (Hereen Zeventien) utusan dari enam perusahaan. (Foto: sejarah-nusantara.anri.go.id)

Pemodal perusahaan juga girang banget karena perusahaannya bawa pulang rempah. Melihat itu, pemodal lain ikutan bikin perusahaan dagang. Maka muncullah perusahaan serupa Compagnie van Verre di provinsi Zeeland, Delft, Rotterdam, Hoorn, dan Enkhuyzen.

Dalam sebuah wawancara dengan penulis pada 2014, mendiang sejarawan Mona Lohanda pernah bilang bahwa perusahaan-perusahaan itu disebut voorcompagnien alias prakompeni.

"Atau bahkan disebut sebagai 'pelayaran liar (wilde vaart)' yang tidak diatur dan seringkali menimbulkan persaingan di kalangan perusahaan dagang Belanda sendiri,” kata Mona.

Akibat persaingan itu, laba perusahaan pun menurun.

"Berkurangnya keuntungan ini membuat jera para penanam modal dan mengancam kelanjutan pelayaran menuju Asia," kata Profesor F.S. Gaastra dalam artikelnya "Organisasi VOC".

Sadar persaingan ternyata merugikan, beberapa pemimpin perusahaan di Amsterdam kepikiran satu ide: "Mengapa kita enggak gabung jadi satu perusahaan besar saja?"

Awalnya ide ini ditentang oleh pemimpin perusahaan di provinsi lainnya. Kemudian pemerintah Belanda cawe-cawe buat memaksa perusahaan itu bersatu.

Cawe-cawe pemerintah Belanda muncul karena ada ancaman lebih besar dari Spanyol dan Portugis, dua negara yang kebetulan lagi perang dengan pemerintah Belanda.

Ditambah lagi, orang-orang Inggris sudah punya kongsi dagang besar bernama East India Company (EIC) sejak 31 Desember 1600.

Perusahaan-perusahaan kecil itu dianggap enggak bakal bisa menyaingi mereka bertiga. Namun, Pemerintah Belanda yakin kalau perusahaan bersatu, bakal lebih kuat secara militer dan ekonomi.

Orang-orang kuat di pemerintahan dan provinsi Belanda turun langsung meminta pemimpin perusahaan supaya bersatu. Hasilnya, pemimpin perusahaan setuju. Maka lahirlah VOC.

Baca juga:

Sejarah Program Makan Bergizi Zaman Sukarno, Menggugah Kesadaran Gizi Anak Sekolah

Privilege VOC alias Hak Oktroi

Menurut Douglas Irwin dalam artikelnya “Mercantilism as Strategic Trade Policy : The Anglo-Dutch Rivalry for the East India Trade”, VOC punya modal awal 550.000 poundsterling. Lima kali lipat lebih banyak dari EIC, perusahaan saingan mereka.

Kalau dikonversi ke masa sekarang, kira-kira jumlahnya Rp 1.000 triliun! Setara dengan kekayaan konglomerat Prajogo Pangestu tahun 2024.

Menurut CR Boxer dalam buku Jan Kompeni: Sejarah VOC dalam Perang dan Damai 1602-1799, VOC dipimpin oleh dewan pengelola yang terdiri dari 17 utusan dari enam perusahaan yang sudah dilebur dalam VOC.

Nama dewan itu adalah Heeren Zeventien atau 17 tuan. Untuk level manajerial, ada 60 direktur yang terdiri dari 20 wakil Amsterdam, 12 wakil Zeeland, dan tujuh wakil untuk empat perusahaan kecil lainnya.

Kepemilikan VOC dibagi berdasarkan saham, mirip dengan perusahaan modern. Pembelinya boleh siapa saja, dari tukang cukur hingga pedagang besar. Yang penting punya doku.

VOC juga punya banyak pekerja lintas bangsa. Kata Fadhly Rahman, sejarawan dari Universitas Padjajaran, sebagai maskapai dagang besar, VOC telah menarik perhatian orang-orang Eropa dari luar Belanda untuk bergabung di dalamnya.

VOC boleh membentuk tentara sendiri
Lewat hak oktroi atau hak istimewanya, VOC boleh punya armada militer sendiri untuk mo. (Foto: Delpher)

"Mereka yang bergabung memiliki latar belakang profesi dan motivasi yang beragam, dari militer, pedagang, misionaris, hingga ilmuwan," catat Fadhly dalam artikel jurnalnya "Negeri Rempah-Rempah Dari Masa Bersemi Hingga Gugurnya Kejayaan Rempah-Rempah" yang dimuat dalam Patanjala Vol.11 No.3 September 2019.

Meski motivasinya beda-beda, mereka punya hasrat petualangan yang sama: mencapai Hindia Timur, negeri yang dipercaya memberikan kekayaan dan keterkenalan.

Untuk memperkuat VOC bersaing dengan Spanyol, Portugis, dan Inggris, Pemerintah Belanda memberikan hak privilege alias hak istimewa buat VOC. Sebutannya hak oktroi.

Kata profesor Gaastra, salah satu hak oktroi adalah "Tidak satu pihak pun selain VOC yang diperbolehkan mengirimkan kapal-kapal dari negeri Belanda ke daerah seberang timur Tanjung Harapan dan di sebelah barat Selat Magellan."

Selat Magellan itu jalur laut yang terkenal di ujung selatan Amerika Selatan, tepatnya di antara daratan utama benua dan Kepulauan Tierra del Fuego.

Hak istimewa lainnya adalah boleh punya armada militer sendiri, mempersenjatai personil dan kapal, serta memiliki mata uang sendiri untuk menjalankan aktivitas perdagangannya.

VOC juga diizinkan membangun benteng, mengerahkan serdadu, mengikat perjanjian dengan raja-raja, dan mengangkat hakim.

Hak-hak istimewa itulah yang ikut berperan membesarkan VOC sebagai perusahaan dagang. Selain itu, sistem birokrasi VOC juga dianggap maju banget pada masanya.

Baca juga:

Sejarah Anak-Anak Muda Indonesia Cari Jodoh, Belajar Aspek Diakronis Jadi Lebih Asyik

Perang Demi Rempah

Maka enggak heran kalau VOC punya kekuatan dan daya tawar kuat ketika bernegosiasi soal perdagangan rempah dengan para penguasa lokal di Kepulauan Maluku sejak 1605.

"Faktor keunggulan ini merupakan faktor utama yang menjadi latar belakang mengapa kemudian VOC secara perlahan dapat menegakkan monopoli perdagangan rempah-rempah di Kepulauan Maluku," kata Profesor Djoko Marihandono dan Bondan Kanumoyoso dalam buku Rempah, Jalur Rempah, dan Dinamika Masyarakat Nusantara.

Tiga tahun setelah berdiri, VOC langsung dapat perintah khusus dari Hereen XVII untuk berlayar ke Pulau Banda, Maluku, yang menghasilkan pala.

Willard A. Hanna, penulis buku Kepulauan Banda, bilang bahwa perintahnya adalah "Mengusir orang-orang Portugis dan Inggris dari Maluku."

Peta Pulau Banda zama VOC dan Rempah
VOC mendatangi Pulau Banda untuk mencari rempah pada 1605. (Foto: Delpher)

Pengusiran bertujuan untuk menegakkan monopoli atas pasar rempah di Nusantara. VOC tahu pengusiran bakal bikin konflik terbuka dengan pihak lain. Makanya mereka siapin armada militernya sebagus mungkin.

Kalau dialog dengan saingannya gagal, VOC enggak sungkan pakai kekerasan. Pertumpahan darah pun dibolehkan demi monopoli rempah.

Ini misalnya terjadi pada masa VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen yang menjabat Gubernur Jenderal tahun 1619. Ia berusaha menyingkirkan pihak-pihak yang merintangi monopoli rempah VOC di Maluku.

“Perdagangan mustahil terjaga tanpa perang. Sebaliknya, tak ada kemunculan perang tanpa perdagangan,” kata Coen, seperti dicatat oleh James D Tracy dalam buku The Political Economy of Merchant Empires.

Oya, Gubernur Jenderal ini posisi tertinggi dalam struktur perusahaan VOC.

Coen memerintahkan VOC menyerang Banda pada Maret 1620 tanpa menunggu persetujuan Heeren XVII. Korban pun berjatuhan.

“…Ini menunjukkan betapa seriusnya VOC dalam mewujudkan monopoli rempahnya,” kata sejarawan KN Chaudhuri dalam buku Trade and Civilisation in the Indian Ocean.

Di bawah Coen pula, VOC merebut kota pelabuhan Jayakarta dari Kesultanan Banten dengan kekerasan pada 1619. Kota itu salah satu titik penting dalam jaringan perdagangan rempah Nusantara ke Asia dan Eropa.

Coen lalu mengganti nama kota itu jadi Batavia pada 1621. Sejak itu, Batavia jadi kantor pusat VOC di Asia.

Baca juga:

Perdebatan Libur Puasa Anak Sekolah, Pola Sejarah yang Berulang

Bangkrut karena Korupsi dan Utang

VOC enggak pernah berhenti meluaskan monopoli rempahnya di semua wilayah Nusantara.

Yang namanya monopoli pasti bawa untung sendirian. Harga rempah bisa diatur lewat suplai penawaran. Beberapa caranya adalah menebang pohon rempah bila surplus produksi, menggelar pelayaran Hongi atau patroli laut, dan menjamin penguasa lokal tetap tunduk aturan main VOC.

Dengan cara-cara itu, VOC memastikan penawaran tetap rendah meskipun permintaan tinggi.

Hasilnya?

Harga rempah melambung tinggi dan VOC meraup untung besar!

Tapi harga yang harus dibayar VOC untuk monopoli rempah juga mahal. VOC menciptakan banyak musuh.

Apalagi VOC mengekang keras pergaulan orang Eropa dengan penduduk lokal dan terus bikin permusuhan kepada bangsa lain.

VOC Berperang melawan Makassar
VOC berperang untuk menaklukkan Makassar demi monopoli rempah. (Foto: Delpher)

Ini berbeda dari Spanyol yang mendukung perkawinan dengan penduduk lokal (amalgamasi). "Menciptakan bangsa yang dijajahnya sama dengan Spanyol," terang Fadhly, mengutip peneliti Prancis bernama Pierre Marie Francois de Pages.

Demi rempah, VOC justru terlibat pertempuran sengit dengan penguasa lokal kayak Mataram Islam di bawah Sultan Agung pada 1628-1629.

Karena unggul persenjataan, VOC berhasil menaklukkan banyak penguasa lokal seperti di Malaka (1641), Makassar (1666), dan Banten (1684). Beberapa wilayah Sumatera pun takluk. Kecuali Aceh.

Masuk abad ke-18, VOC relatif enggak punya saingan lagi di bisnis rempah. "VOC telah menjadi pemenang,” kata Femme S Gaastra.

Namun, saat itu pula, korupsi penyalahgunaan wewenang dan perdagangan gelap menggerogoti VOC. Persis seperti kanker. Diam-diam menjalar, lalu membesar.

Perang negeri Belanda terhadap Inggris pada 1790 ternyata bikin kas VOC terkuras. Perusahaan ini terlilit utang dan enggak mampu bayar.

Akhirnya, pada 31 Desember 1799, VOC dinyatakan bangkrut. Utang dan asetnya diambil-alih Pemerintah Belanda.

Begitulah sejarah VOC, Guys. Nafsu serakah ternyata bikin banyak masalah, ya? Kalau kamu jadi pemimpin VOC, strategi apa yang akan kamu gunakan biar enggak bangkrut? (dru)

Baca juga:

Manusia sebagai Subjek, Objek, dan Saksi Sejarah, Mengungkap Kisah di Balik Perubahan Zaman

#Sejarah
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
18 September Memperingati Hari Apa? Kamu Harus Tahu!
18 September Memperingati Hari Apa: 1. Hari Kesetaraan Gaji Internasiona, 2. Hari Bambu Sedunia, 3. Hari Pemantauan Air Sedunia,selengkapnya
ImanK - Rabu, 17 September 2025
18 September Memperingati Hari Apa? Kamu Harus Tahu!
Lifestyle
16 September Memperingati Hari Apa? Ini 5 Sejarah Penting yang Terjadi
16 September Memperingati Hari Apa? 1. Hari Ozon Sedunia, 2. Hari Kemerdekaan Meksiko, 3. Pembentukan Federasi Malaysia, selengkapnya
ImanK - Selasa, 16 September 2025
16 September Memperingati Hari Apa? Ini 5 Sejarah Penting yang Terjadi
Lifestyle
15 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Hari Penting dan Fakta Menariknya
15 September memperingati hari apa? Yup, hari ini bukan sekadar angka dalam kalender di baliknya tersimpan sejumlah peringatan penting
ImanK - Minggu, 14 September 2025
15 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Hari Penting dan Fakta Menariknya
Lifestyle
13 September Memperingati Hari Apa? Ini 7 Peringatan dan Fakta Menarik di Baliknya
13 September Memperingati Hari Apa: 1. Hari Programmer, 2. Hari Berpikir Positif, 3. Hari Twilighters Nasional, selengkapnya
ImanK - Jumat, 12 September 2025
13 September Memperingati Hari Apa? Ini 7 Peringatan dan Fakta Menarik di Baliknya
Lifestyle
12 September Memperingati Hari Apa? Peristiwa Bersejarah hingga Perayaan Unik Dunia
Apa saja yang terjadi pada 12 September? Ini sejarah lengkapnya termasuk Hari Purnawirawan, Tragedi Tanjung Priok, dan peristiwa dunia.
ImanK - Kamis, 11 September 2025
12 September Memperingati Hari Apa? Peristiwa Bersejarah hingga Perayaan Unik Dunia
Lifestyle
9 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta Mengejutkan
9 September memperingati hari apa? 1. Hari Berdirinya Korea Utara, 2. Double Ninth Festival, 3. Hari Olahraga Nasional, selengkapnya
ImanK - Senin, 08 September 2025
9 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta Mengejutkan
Lifestyle
7 September Memperingati Hari Apa? Munir Meregang Nyawa di Udara
7 September memperingati hari apa? 1. Hari Kemerdekaan Brasil, 2. ari Udara Bersih Internasional, 3. National Beer Lovers Day, selengkapnya
ImanK - Sabtu, 06 September 2025
7 September Memperingati Hari Apa? Munir Meregang Nyawa di Udara
Lifestyle
6 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Perayaan dan Fakta Uniknya
6 September Memperingati Hari Apa: 1. Festival Janmashtami, 2. Hari Baca Buku Nasional, 3. Hari Tradisi Melempar Telur, selengkapnya
ImanK - Jumat, 05 September 2025
6 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Perayaan dan Fakta Uniknya
Lifestyle
5 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Peristiwa Pentingnya
5 September memperingati hari apa? Yup, setiap tahunnya menjadi hari yang sarat makna bukan hanya bagi umat Islam di Indonesia
ImanK - Kamis, 04 September 2025
5 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Peristiwa Pentingnya
Lifestyle
4 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
4 September Memperingati Hari Apa: 1. Hari Pelanggan Nasional, 2. International Hijab Solidarity Day, 3. Hari Kacang Macadamia Nasional, selengkapnya
ImanK - Rabu, 03 September 2025
4 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Bagikan