Tiga Fraksi DPRD DKI Ini Kompak Tolak Anggaran untuk Gaji TGUPP
Tiga fraksi DPRD DKI Jakarta tolak anggaran TGUPP (MP/Asropih)
MerahPutih.Com - Ada tiga Fraksi DPRD DKI Jakarta yang mengkritik besaran anggaran gaji Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) senilai Rp19,9 miliar pada RAPBD tahun 2020, yakni PDIP, Golkar, dan PSI.
Pengajuan anggaran TGUPP ini pun menjadi sorotan sejak pembahasan draf Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran sementara (KUA-PPAS) dalam rapat Komisi A DPRD.
Baca Juga:
Gerindra dan Demokrat Desak Pemprov DKI Tutup Rumah Potong Babi di Kapuk
Fraksi PDIP DPRD DKI menyebut kehadiran TGUPP memperpanjang proses inisiasi program dan kebijakan Anies hingga dieksekusi oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Fraksi PDIP melihat kinerja SKPD sangat dipengaruhi oleh TGUPP. Kami meminta agar (anggaran) TGUPP dihapuskan dan memakai dana operasional Gubernur," kata Anggota Fraksi PDIP, Jhonny Simanjuntak di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (4/12).
Sedangkan Anggota Fraksi Golkar DPRD DKI Judistira Hermawan menyatalan keberatan atas jumlah TGUPP yang mencapai 73 orang. Fraksi Golkar pun meminta Anies untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap tugas dan fungsi TGUPP.
"Menurut hemat kami terlalu banyak sehingga mengakibatkan tidak efektif dalam bekerja dan membebani APBD DKI," ucap Judistira.
Baca Juga:
Anggota Fraksi PSI Anthony Winza Probowo mengungkapkan wakil rakyat DKI belum mendapat laporan pertanggungjawaban kegiatan dan hasil kerja TGUPP. Padahal, gaji TGUPP dibebankan kepada APBD, notabenenya harus ada pencatatan administrasi secara jelas.
"Oleh sebab itu, Fraksi PSI menilai anggaran TGUP perlu dihapus atau dikurangi (dari APBD)," pungkas Anthony.(Asp)
Baca Juga:
Anggaran TGUPP Rp 19 Miliar, Pengamat: Pemprov DKI Hanya Hamburkan Uang Negara
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Angka Pengangguran Tinggi, DPRD DKI Kritik Kurikulum dan Kualitas Guru di Jakarta
DPRD DKI Dukung Peningkatan Layanan Transjakarta Menuju 5 Abad Jakarta
Penyesuaian Tarif Transjakarta Diperlukan, Dishub DKI: Belum Ada Kenaikan, Menunggu Surat Gubernur
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
Kenaikan Tarif Transjakarta Ibarat 'Pil Pahit' yang Wajib Ditelan Demi Bus Listrik dan Layanan Lebih Canggih