Terinfeksi Cacing Pita, Semut Temnothorax Malah Jadi Panjang Umur
Semut Temnothorax panjang umur saat terkena parasit cacing pita (facebook pdrc sut)
BAGI manusia, terinfeksi cacing bukanlah hal baik. Cacing menjadi parasit yang bisa merugikan kesehatan siap pun. Namun, hal itu tidak berlaku bagi spesies semut Temnothorax. Para ilmuwan menemukan semut Temnothorax yang terinfeksi parasit cacing pita tertentu dapat hidup setidaknya tiga kali lebih lama daripada rekan-rekan mereka yang tidak terinfeksi.
Seperti dilansir Oddity Central, sebuah studi ilmiah yang diterbitkan pada Mei tahun ini telah mengungkapkan sebuah fenomena yang layak untuk fiksi ilmiah atau blockbuster fantasi. Alih-alih membuat sakit, parasit cacing pita justru membuat inangnya awet muda. Selain itu, sang inang juga dapat berkerja lebih keras untuk menemukan makanan bagi koloninya. Kedengarannya tidak nyata, tetapi para ilmuwan di Universitas Johannes Gutenberg di Mainz, Austria, telah mempelajari koloni semut Temnothorax dan menemukan bahwa ketika terinfeksi cacing pita Anomotaenia brevis, mereka menjadi hampir abadi.
BACA JUGA:
Temnothorax-nylanderi merupakan spesies semut kecil yang relatif umum yang hidup di hutan seluruh Eropa Tengah. Mereka membentuk koloni kecil di lantai hutan, di dalam biji atau cabang kayu. Mereka berfungsi sebagai inang perantara bagi cacing pita Anomotaenia brevis. Hingga 70 larva parasit dapat bertahan hidup di hemolimfa, cairan tubuh serangga. Namun, alih-alih bersaing memperebutkan sumber daya dengan inangnya dan membunuhnya secara perlahan, parasit tampaknya memperpanjang hidup mereka.
Biasanya, semut pekerja Temnothorax memiliki rentang hidup yang pendek dan mati dalam beberapa bulan setelah menetas dari telur. Para ilmuwan telah lama tertarik dengan spesimen yang diamati karena tidak hanya bertahan selama beberapa tahun, tetapi itu juga mempertahankan penampilan muda.
Untuk penelitian itu, Profesor Susanne Foitzik dan timnya melacak 58 koloni semut Temnothorax di laboratorium selama tiga tahun dengan memperhatikan spesimen yang terinfeksi cacing pita Anomotaenia brevis . Sebanyak 53 persen semut pekerja ini masih hidup pada akhir penelitian, sedangkan semua spesimen yang tidak terinfeksi dari generasi yang sama sudah lama mati. Hanya ratu yang dapat hidup hingga 20 tahun yang masih hidup.
Umumnya, semut pekerja Temnothorax muda akan berwarna kuning, sedangkan semut yang lebih tua akan berubah warna menjadi cokelat. Kulit mereka akan menebal dan mengeras. Namun, semut Temnothorax yang terinfeksi cacing pita masih memiliki kulit yang lembut dan mempertahankan penampilan kuning mereka.
Tidak jelas berapa lama larva dapat memperpanjang hidup inangnya. Akan tetapi, tiga siklus hidup spesimen yang tidak terinfeksi merupakan durasi terendah yang tercatat selama penelitian. Secara teoritis, semut yang terinfeksi ini dapat melampaui harapan hidup ratu selama 20 tahun.(jhn)
Bagikan
Berita Terkait
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Sarinah Jakarta E-Prix Sukses Kelola 21,4 Ton Sampah, Diubah Jadi Bahan Baku Baru dan Kompos
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!