Headline

Terduga Teroris Klaten Hendak Balik ke Jakarta Hari Sabtu dan Sempat Pesan ini ke Tetangganya

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 15 Maret 2019
 Terduga Teroris Klaten Hendak Balik ke Jakarta Hari Sabtu dan Sempat Pesan ini ke Tetangganya

Temu tetangga terduga teroris Yuli Wulandari saat ditemui wartawan di Klaten (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Terduga teroris, Yuli Wulandari (35) warga Dusun Desan Wetan RT 05 /RW 02, Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berencana balik ke Jakarta ke rumah suaminya pada Sabtu (16/3) siang.

Yuli sempat berpesan pada tetangga di depan rumahnya yang bekerja sebagai petani, agar dipanenkan sayur kacang panjang sebanyak 5 kg untuk oleh-oleh balik ke Jakarta.

"Rabu kemarin Yuli ke rumah saya minta dipanenkan sayur kacang panjang untuk dibawa ke Jakarta. Saya jawab iya, nanti saya petikkan di sawah," ujar Temu (60) saat ditemui merahputih.com di rumahnya, Jumat (15/3).

Sayur kacang panjang sebanyak 5 kg tersebut rencananya bakal dijual senilai Rp 20.000. Sayur kacang panjang belum sempat dipetik dari sawah, Yuli sudah ditangkap Densus 88 di rumahnya pada Kamis (15/3) pukul 15.30 WIB.

Kediaman terduga teroris Yuli Wulandari di Klaten
Kediaman terduga teroris Yuli Wulandari di Klaten, Jawa Tengah (MP/Ismail)

"Yuli saat hendak dibawa masuk ke dalam mobil polisi, sempat menghampiri saya di halaman rumah hanya untuk menyampaikan tidak jadi pesan sayur kacang panjang," kata dia.

Sebelum ditangkap Densua 88 karena terlibat jaringan teroris Abu Hamzah Cs di Sibolga, Sumatera Utara, Yuli juga sempat dikunjungi belasan orang laki-laki dan perempuan pada Senin (11/3) pagi di rumahnya.

"Saya lihat mereka datang menggunakan sepeda motor. Tamu perempuan tampak mengenakan baju burka warna hitam dan bercadar. Laki-lakinya berjengot pakai baju lengan panjang," lanjut Temu.

Ia tidak menyangka Yuli terlibat kasus terorisme. Perilaku Yuli memang berubah drastis setelah menikah dengan seorang laki-laki asal Jakarta dan menetap disana

"Yuli setelah lulus SMA langsung merantau ke Jakarta. Setelah menikah tak penah mengajak suami dan anaknya pulang ke Klaten," ujarnya.

Ia menjelaskan saat menikah di rumah tak satu pun warga diundang. Yuli diketahui sudah punya tiga anak terdiri dari dua orang laki-laki dan satu perempuan.

"Saya kaget dengan ditangkapnya Yuli oleh Densus 88. Semasa kecil di desa, dia (Yuli) dikenal suka bergaul dan bermain bersama teman desa," pungkas Temu.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Diserang Faizal Assegaf, Anies Ogah Lapor Polisi

#Ancaman Teroris #Jaringan Teroris #Densus 88 #Teroris
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Uji Lab Puslabfor akan memastikan serbuk tersebut, sementara motif bullying santer jadi dugaan penyebab aksi ini
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Indonesia
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Terduga pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, yang berstatus ABH dan diduga korban bullying, telah dioperasi karena luka berat di kepala dan dirawat intensif di ICU
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Mereka diketahui aktif menyebarkan propaganda serta ajakan melakukan aksi teror melalui media sosial, baik dalam bentuk unggahan tulisan, gambar, maupun video yang mengarah pada dukungan terhadap Daulah ISIS.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Bagikan