Ratusan WNA Menggelandang di Trotoar Kebon Sirih Digiring ke Islamic Center
Para WNA pencari suaka yang tinggal di jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat (MP/Asropih)
MerahPutih.com - Ratusan warga negara asing (WNA) pencari suaka yang menggelandang di trotoar Jalan Kebon Sirih Jakarta akhirnya direlokasi hari ini. Mereka bakal digiring ke Jakarta Islamic Center (JIC), Koja, Jakarta Utara, berdasarkan hasil kesempakatan perwakilan WNA dengan DPRD DKI Jakarta.
"Mereka berkoordinasi dengan teman-teman 241 orang yang ada di bawah nanti akan kita pindahkan besok pagi ke Islamic Center," kata Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, usai pertemuan di Jakarta, Rabu (10/7).
BACA JUGA: Alasan Satpol PP Tak Usir WNA Pencari Suaka dari Jalan Kebon Sirih
Menurut Prasetyo, pemilihan lokasi JIC karena memiliki tempat yang luas. Mereka juga akan mendapatkan sejumlah fasilitas, mulai dari kesehatan hingga makanan. Namun, belum dipastikan berapa lama ratusan pencari suaka itu bakal ditampung di JIC.
"Kita tampung dulu di Islamic Center untuk kita beri makanan juga, karena mereka kan juga manusia, ada anak-anak kecil yang udah tiga hari sakit. Kalau masalah tuntutan (para pencari suaka) saya nggak tahu," jelasnya.
BACA JUGA: Cara Indonesia Memperlakukan Pengungsi Pencari Suaka Diapresiasi
Prasetyo mengaku tak bisa membantu terkait tuntutan mereka ke UNHCR atau United Nations High Commissioner for Refugeest yang meminta untuk dipindahkan ke negara lain. Sebab, sebagai pemerintah daerah, pihaknya hanya bertanggung jawab ke masalah kemanusiaan.
"Masalah dia dengan UNHCR, saya enggak bisa ikut-ikut, karena permasalahan dia minta suaka, bukan kapasitas saya," tutur orang nomor satu di DPRD DKI itu.
Politikus PDIP itu hanya bisa berharap persoalan mereka cepat terselesaikan, sehingga tak lagi mengganggu ketertiban umum di Ibu Kota Jakarta.
"Saya menjembatani tadi saya juga bicara dengan Kemenlu untuk cepat ditanggulangi dan UNHCR juga harus bertanggung jawab, karena ini kan permasalahn mereka," tutup sosok yang akrab disapa Pras itu. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Angka Pengangguran Tinggi, DPRD DKI Kritik Kurikulum dan Kualitas Guru di Jakarta
DPRD DKI Dukung Peningkatan Layanan Transjakarta Menuju 5 Abad Jakarta
Penyesuaian Tarif Transjakarta Diperlukan, Dishub DKI: Belum Ada Kenaikan, Menunggu Surat Gubernur
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
Kenaikan Tarif Transjakarta Ibarat 'Pil Pahit' yang Wajib Ditelan Demi Bus Listrik dan Layanan Lebih Canggih