Puan: Minat Pengusaha Malaysia Investasi di IKN Harus Segera Di-Follow Up

Jajaran DPR RI yang dipimpin Ketua Puan Maharani melakukan kunjungan ke Kompleks Parlemen Malaysia, di Kuala Lumpur, Senin (2/10). (Foto: Ist)
MerahPutih.com - Jajaran DPR RI yang dipimpin Ketua Puan Maharani melakukan kunjungan ke Kompleks Parlemen Malaysia, di Kuala Lumpur, Senin (2/10), dan diterima oleh Tan Sri Dato’ Johari bin Abdul.
Puan tiba di lokasi Gedung Kompleks Parlemen Malaysia sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Ia ditemani sejumlah kolega anggota parlemen RI yakni Ahmad Basarah, Charles Honoris, Diah Pitaloka, dan Mufti Ali Anam. Dubes RI untuk Malaysia, Hermono, juga turut hadir mendampingi.
Jajaran parlemen Malaysia juga cukup ramai menerima kehadiran perwakilan Parlemen Malaysia, dipimpin langsung oleh Dato Johari.
Baca Juga:
Kenaikan Harga Beras, DPR Desak Pemerintah Serap Seluruh Hasil Panen Petani
Usai berfoto bersama, kedua delegasi lalu memasuki sebuah ruangan dan melaksanakan pertemuan secara tertutup. Sejam lebih waktu pertemuan tersebut, dan perjumpaan itu diakhiri.
“Alhamdulillah saya baru saja bertemu Ketua DPR atau Ketua Dewan Rakyat Malaysia Tan Sri Dato Johari bin Abdul yang diterima di gedung parlemen, kami membicarakan bagaimana kedua negara, antara Indonesia dan Malaysia harus bisa memperkuat hubungan yang selama ini sudah baik,” kata Puan mengawali penjelasannya kepada wartawan.
Lalu apa saja yang dibahas?
Yang pertama, ternyata, seperti dituturkan Puan, banyak pengusaha Malaysia yang tertarik berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan. Posisi kota baru itu berada di Kalimantan yang secara geografis dekat ke Malaysia.
“Dan menurut Yang Mulia Bapak Tan Sri, Malaysia sangat tertarik untuk bisa berpartisipasi dalam renewable energy juga hydro energy dan infrastruktur. Karena itu saya meminta agar hal ini segera di-follow up oleh Kedutaan Indonesia yang ada di sini,” kata Puan.
Harapannya, Kedutaan bisa berkontak dengan pengusaha-pengusaha di Malaysia yang siap berinvestasi.
"Juga sekalian mem-follow up apa yang disampaikan Presiden Jokowi dengan PM Anwar Ibrahim dalam kunjungan beberapa waktu lalu,” imbuh saudari kandung Pratama dan Prananda tersebut.
Hal kedua yang dibahas adalah mengenai penguatan kemitraan Indonesia dan Malaysia dalam memperjuangkan komoditas kelapa sawit dalam forum perdagangan dunia.
Kedua Parlemen sepakat bahwa Indonesia dan Malaysia harus menyamakan persepsi dalam menghadapi isu-isu menyangkut produk kelapa sawit di dunia.
Masalah ketiga yang dibahas adalah menyangkut perbatasan maritim kedua negara. Keempat adalah terkait warga negara Indonesia yang bekerja di Malaysia.
“Bagaimana untuk bisa menjaga secara baik dan benar WNI yang sekarang menjadi pekerja migran yang ada di Malaysia. Kami sepakat bahwa hubungan ini harus selalu diperkuat, dieratkan agar apapun yang akan dilakukan bisa dikomunikasikan dengan baik,” tegas Puan.
Baca Juga:
Anggota DPR Minta Pemerintah Waspada Masuknya Virus Nipah
Ia mengaku sangat menikmati kunjungan tersebut. Sebab Tan Sri Dato Johari Bin Abdul juga punya itikad baik dengan Parlemen Indonesia. Johari sudah beberapa kali ke Indonesia demi mengikuti ajang pertemuan anggota Parlemen yang digelar oleh Indonesia.
“Dengan ketua DPR Malaysia ini sudah beberapa kali Yang Mulia itu datang ke Indonesia mendukung acara yang saya lakukan, terakhir datang di AIPA atau KTT ASEAN yang ada di Indonesia dan Labuan Bajo. Karena itu, ini kunjungan saya yang pertama di Malaysia bertemu secara langsung di Kuala Lumpur,” beber Puan.
Sebelum bertemu delegasi parlemen Malaysia itu, Puan menghadiri acara penganugerahan gelar doktor honoris causa untuk Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri. Pemberi gelar doktor honoris causa kesepuluh itu adalah Universiti Tun Abdul Rahman (UTAR), Malaysia. (Pon)
Baca Juga:
DPR: Institusi Pendidikan Harus Netral dari Politik Praktis
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Malaysia Turunkan Harga BBM RON 95 Jadi Sekitar Rp Rp 7.864 Per Liter, Di Indonesia Pertamax Rp 12.200 Per Liter

Komisi III DPR: Hentikan Patwal bagi yang Tidak Layak Termasuk Artis

DPR Singgung 5.626 Kasus Keracunan MBG, Desak Pemerintah Alihkan Wewenang ke Sekolah

DPR Minta Audit Menyeluruh Program Makan Bergizi Gratis Usai Temuan Food Tray Non Halal

Nurdin Halid Sebut Kebijakan Impor BBM Pertamina Selaras Semangat Ekonomi Pancasila, Bukan Monopoli

Mencegah Kesucian Ibadah Tercoreng, KPK Diminta Tuntaskan Skandal Korupsi Kuota Haji Secepatnya

Pembatasan Sirene dan Strobo Harus Dibarengi Sikap Santun Petugas Pengawalan

Gerakan ‘Stop Tot Tot Wuk Wuk’, Legislator Golkar: Sering Diikuti Manuver Berbahaya, Sirene dan Strobo Cukup untuk Presiden dan Tamu Negara

DPR dan Pemerintah Sepakati 52 RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, Termasuk Perampasan Aset dan PRT

DPR Dorong OJK Perketat Pengawasan Bank Himbara dan Prioritaskan Kredit UMKM
