PSI Desak Menteri BUMN Tindak Gerakan yang Tebar Fitnah dan Tolak Ahok
Tokoh Muda NU yang juga Politisi PSI Guntur Romli (Foto: Twitter @GunRomli)
MerahPutih.Com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli mendesak agar Kementerian BUMN menindak oknum-oknum yang melakukan penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Guntur mengatakan, di dunia maya sudah beredar sebuah video yang berisi pidato yang mengaku oknum kelompok Serikat Pekerja salah satu perusahaan yang berorasi yang terkesan menghasut terkait informasi bergabungnya Ahok ke BUMN.
Baca Juga:
"Pidato orang itu tidak menunjukkan seorang pegawai BUMN yang profesional tapi lebih terkesan sebagai provokator yang reaktif pada informasi yang belum valid dan detail," kata Guntur kepada merahputih.com di Jakarta, Minggu (17/11).
Orang ini sedang provokasi pegawai pertamina untuk menolak Ahok sepertinya yah?
— ?? Bittersweet (@mamaciaaa) November 17, 2019
Hemm ada yang tahu siapa? pic.twitter.com/DqJKG4AxKI
Guntur mengungkapkan, Serikat Pekerja itu itu sudah melakukan gerakan penolakan yang menghasut. Mulai dari meme, spanduk, demo dan pertemuan.
"Seharusnya tidak dilakukan oleh pegawai yang menjunjung tinggi profesionalitas," jelas politisi yang juga Tokoh Muda NU ini.
Guntur mendesak, menteri BUMN dan Direksi Pertamina harus memanggil orang itu dan menjatuhkan sanksi.
"Karena membuat gaduh, menghasut dan melakukan pembunuhan karakter berdasarkan informasi yang belum valid;" jelas Guntur.
Guntur menambahkan, mereka juga menyebut residivis kepada Ahok karena dianggap merupakan pembunuhan karakter dan fitnah.
Baca Juga:
Karena istilah residivis, lanjut Guntur, hanya bisa digunakan pada 'pejahat kambuhan' yang dihukum atas kasus kejahatan yang berkali-kali.
"Contohnya Rizieq Shihab bisa disebut residivis karena sudah dua kali di penjara untuk jenis kasus kejahatan yang sama. Ahok tidak bisa disebut residivis karena baru sekali divonis kasus penodaan agama yang saat kental aroma politisnya dan bukan terkait kasus korupsi," pungkasnya.(Knu)
Baca Juga:
Bakal Jadi Bos BUMN Tapi Berstatus Kader PDIP, Mardani Sentil Ahok Soal Kepatutan
Bagikan
Berita Terkait
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Jumat Malam Tol JORR Macet Parah, PSI Minta Jam Operasional Truk di Jakarta Dibatasi
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
Dikasih Topi Logo Gajah, Jokowi Ngaku Ngomong Banyak Hal Dengan Sekjen PSI
PSI Ungkap Pengurangan Anggaran Berimbas pada Penghapusan BPJS Kesehatan 1,3 Juta Warga DKI
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Pemprov DKI Ungkap Mafia Kios di Pasar Barito, PSI Sebut Preseden Negatif yang Menunjukkan Kelalaian Pemda