Headline

Polisi Beberkan Agen Radikal ISIS Kian Masif Sebar Ujaran Kebencian dan Hoaks

Eddy FloEddy Flo - Senin, 15 Juli 2019
 Polisi Beberkan Agen Radikal ISIS Kian Masif Sebar Ujaran Kebencian dan Hoaks

Karopenmas Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Foto: humas.polri,go.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pertemuan monumental Prabowo Subianto dan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) diharapkan menurunkan tensi politik dan kegaduhan sosial di antara para pendukungnya. Rekonsiliasi politik tersebut bertujuan mengurangi pertarungan absurd antara cebong dan kampret di media sosial.

Namun faktanya, Mabes Polri membeberkan bahwa penyebaran hoaks dan ujaran kebencian justru masih marak setelah pertemuan yang berawal dari MRT Lebak Bulus dan berakhir dengan makan siang bersama di FX Sudirman tersebut.

Baca Juga: Pertemuan di MRT, Politisi Demokrat Sindir Gaya Kampanye Prabowo yang Cenderung Keras

Karopenmas Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan isu hoax yang disebar terkait penolakan rekonsiliasi antara Jokowi dengan Prabowo.

"Di media sosial masih banyak narasi-narasi yang tengah disebarkan akun-akun tertentu dan kini sedang kami mapping," kata Dedi di Jakarta kepada wartawan, Senin (15/7).

Mabes Polri sebut agen radikal ISIS kian masif sebar hoaks dan ujaran kebencian
Karopenmas Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Foto: humas.polri,go.id)

Sejumlah akun sudah teridentifikasi dimiliki orang-orang berpaham radikalisme ekstrim. Akun ini disebut Dedi juga dimungkinkan disusupi paham ISIS.

"Ini harus kita cek bersama, karena tidak menutupi kemungkinan mereka ini disusupi juga oleh paham-paham ISIS atau radikal lainnya," katanya.

Dedi belum menyebut jumlah akun yang terindentifikasi menyebarkan konten hoaks tersebut. Ia hanya menyebutkan bahwa jumlahnya banyak dan tersebar di Twitter, Facebook dan Youtube, baik dalam bentuk foto maupun video.

"Tindakan itu masih di dalami Tim Siber. Jika ada perbuatan melawan hukum dan melanggar UU ITE dan pasal 2 di KUHP itu terpenuhi. Maka Direktorat Siber akan melakukan penegakan hukum terhadap akun-akun yang menyebarkan konten itu," kata dia.

Kepolisian, jelas dia, akan menguatkan langkah antisipasi penyebaran hoaks pascarekonsiliasi ini. Polri telah menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) untuk memantau dunia maya.

Pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT
Jokowi dan Prabowo di stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus. (Twitter/@pranomoanung)

"Kalau itu hoaks, akan kita kasih stempel hoaks. Kami juga bekerja sama dengan Kominfo untuk menurunkan konten-konten negatif," jelas Dedi.

Baca Juga: Akademisi Puji Keteladanan Prabowo Soal Harmoni Bangsa di Atas Rivalitas Politik

Menurut dia, kepolisian tidak segan-segan menindak tegas akun maupun penyebar hoaks di medsos. Hal ini untuk menangkal narasi propaganda pemecah belah bangsa.

Namun, Dedi belum bisa memastikan total peningkatan konten bermuatan hoaks yang masih berkembang pascarekonsiliasi. Dia belum menghitung secara kumulatif kasus hoaks yang terjadi.

Hoaks diprediksi akan berlangsung hingga pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Minggu, 20 Oktober 2019.

"Kami sudah hafal polanya, ada foto, video, yang ditambah dengan narasi. Itu akan bertambah terus," tutup Brigjen Dedi Prasetyo.(Knu)

Baca Juga: Gerindra Heran Banyak yang Nyinyir Pertemuan Jokowi dan Prabowo

#Mabes Polri #ISIS #Media Sosial #Penyebar Hoaks
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Senator daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia platform, dan masyarakat sipil dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
PBB menemukan anggota dewan terlibat dalam korupsi.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Menurut Kapuspen TNI, Brigjen Freddy Ardianzah, konten-konten menyesatkan itu sengaja digoreng untuk mendiskreditkan TNI sekaligus memecah belah soliditas TNI dan Polri.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Bagikan