Pesan NU Papua Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 16 Oktober 2019
Pesan NU Papua Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin

Ketua PWNU Provinsi Papua Papua Ustaz Tony Wanggai (ANTARA /HO-Humas Polda Papua)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Papua Ustaz Tony Wanggai berpesan kepada seluruh warga untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman, serta menolak aksi unjuk rasa anarkis, radikalisme, dan terorisme jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 20 oktober mendatang.

"Mari kita bersama-sama menjaga kedamaian, keamanan, dan ketertiban di tanah Papua khususnya dalam aksi-aksi demonstrasi yang bersifat anarkis atau merusak karena hal itu berdampak kerugian bagi semua," kata Wanggai, Selasa (15/10).

Baca Juga:

Pakar Intelijen Ungkap Banyak 'Penumpang Gelap' di Balik Aksi Demonstrasi Belakangan Ini

Aksi anarkis, kata dia, tidak didukung oleh agama karena merusak kehidupan bermasyarakat dan kerukunan hidup serta bertentangan dengan nilai keamanan yang merupakan faktor penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, birokasi, dan politik.

Tak lupa, ia juga mengajak semuanya untuk menolak paham-paham yang bersifat saling membenci, saling menyesatkan, mengkafirkan apalagi melakukan gerakan-gerakan radikal atas nama agama. "Karena memang agama melarang segala kegiatan kekerasan, karena Islam adalah rahmatan-lil-alamin," katanya.

Jokowi-Ma'ruf Amin. Foto: ANTARA

Menurut dia, Islam adalah agama yang menyebarkan rahmat dan kasih sayang di atas muka bumi sebagaimana yang diajarkan oleh Islam itu sendiri.

"Saya juga minta kepada seluruh warga yang ada di tanah Papua untuk tidak mempercayai hoaks atau berita bohong, hendaknya kita memverifikasi terlebih dahulu menanyakan kebenarannya sebelum kita menyebarkan kepihak-pihak lain," beber dia.

Baca Juga:

Demonstrasi yang Beradab: Sampaikan Aspirasi tanpa Ditunggangi

Apabila tidak berhati-hati dalam menyeleksi berita, kata dia, akan berdampak kepada kerugian. Tony juga berpesan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin, agar warga ikut menyukseskan dan mendukung proses tersebut berjalan lancar dan aman, dan tidak terpengaruh dengan ajakan pihak lain untuk berbuat onar atau ricuh.

"Jokowi dan Ma'ruf adalah Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang sah, karena mereka dipilih oleh rakyat, dan kita harus mendukung penuh karena kepemimpinan mereka akan membawa Indonesia lebih baik, maju, beradab, sehingga kita menjadi bangsa yang damai, aman, sejahtera, santosa dengan ridha Allah SWT," tutupnya. (*)

#Jokowi-Ma'ruf Amin #Pelantikan Pejabat #Pengamat Politik
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Pemerintah harus membayar utang Whoosh senilai Rp 1,2 triliun per tahun. Pengamat pun mengatakan, bahwa ini bisa menjadi bom waktu.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Indonesia
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Presiden RI, Prabowo Subianto, ikut turun tangan saat memusnahkan barang bukti narkoba di Mabes Polri, Rabu (29/10).
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Ray mencontohkan kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Indonesia
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengadakan pertemuan tertutup, Sabtu (4/10)
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Indonesia
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
Pengamat menilai kebijakan KPU berisiko meloloskan calon pemimpin dengan ijazah palsu.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 15 September 2025
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
Indonesia
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
KPU tak membuka ijazah capres-cawapres ke publik. Pengamat politik, Jerry Massie, mengkritik kebijakan tersebut. Ia menyebut KPK berpotensi melanggar Undang-undang.
Soffi Amira - Senin, 15 September 2025
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
Indonesia
Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah
Kini, banyak wakil menteri yang merangkap jabatan sebagai komisaris BUMN. Pengamat politik menilai jika pemerintahan Prabowo tak terarah.
Soffi Amira - Jumat, 11 Juli 2025
Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah
Indonesia
Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan
Rencana soal TNI menjaga gedung Kejaksaan kini ditolak. Pengamat pun menilai, bahwa TNI merupakan aparat pertahanan dan bukan keamanan.
Soffi Amira - Selasa, 13 Mei 2025
Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan
Indonesia
Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029
Pengamat Politik, Jerry Massie, memprediksi bahwa Gibran akan menjadi lawan Prabowo di Pilpres 2029.
Soffi Amira - Jumat, 25 April 2025
Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029
Bagikan