Penyebaran Paham Intoleran Menjamur di Media Sosial


Kepala BNPT Boy Rafli Amar di Pondok Pesantren. (Foto: BNPT).
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng pesantren untuk menekan propaganda radikal terorisme.
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Karomah dan Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan Jawa Timur, Sabtu (24/10).
Menurut Boy, masuknya paham radikal intoleran saat ini tak hanya masuk di dunia pendidikan. Namun penyebaran paham radikal intoleran kini juga mudah ditemukan di media sosial.
Baca Juga:
Radikalisme Terjadi Karena Warga Tidak Sejahtera
Di hadapan pimpinan dan para pendidik Ponpes Nurul Karomah, Boy Rafli menegaskan bahwa pondok pesantren menjadi salah satu tempat pendidikan bagi generasi muda Indonesia di masa yang akan datang.
Ia berharap, agar para pendidik terus meningkatkan dan menanamkan nilai-nilai keagamaan yang diimbangi dengan membangun semangat cinta tanah air dengan prinsip "Hubbulwathon Minal Iman.”
"Kami ingin agar pondok pesantren memiliki ketahanan yang baik di dalam menyikapi adanya paham-paham radikalisme intoleran yang terkadang juga memungkinkan masuk kepada para peserta didik di kalangan pondok pesantren," jelas Boy dalam keteranganya, Sabtu (24/10).
Boy menyebut, gencarnya narasi radikalisme yang beredar di tengah masyarakat saat ini terutama di media sosial dinilai dapat memecah belah kesatuan bangsa bila masyarakat tidak cermat dalam menyaring informasi dengan baik dan benar.

"Sinergi pondok pesantren dengan unsur-unsur dari pemerintah melalui BNPT, kita berharap terus membangun kehidupan masyarakat santri yang memiliki kemajuan," terang Boy yang mengenakan kemeja putih dan peci hitam ini.
"Kami harapkan mereka menjadi tunas-tunas bangsa," jelas mantan Kapolda Papua dan Banten ini.
Ia menyebut, para pemuda santriwan santriwati yang kelak akan menjadi pemimpin, yang diharapkan memiliki semangat cinta kepada tanah air.
"Dan disini pondok pesantren yang mengajarkan peserta didiknya untuk membangun ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariyah, ukhuwah wathaniyah," ungkap Boy. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara

Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat

ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
