Pemprov DKI Punya 8 Alat Pengukur Kualitas Udara


Alat pengukur kualitas udara di Thamrin, Jakarta. (foto: twitter)
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini baru mempunyai delapan alat pengukur kualitas udara yang menjangkau wilayah Jakarta. Terdiri dari 5 alat yang terpasang secara permanen dan 3 alat yang bisa dipindah-pindahkan ke lokasi yang dibutuhkan.
"Yang 5 alat itu di daerah Kota, Bundaran HI, Jagakarsa, Lubang Buaya, dan Kebon Jeruk. Sementara, tiga sisanya itu kan mobile, pernah dipasang di Car Free Day dan di sekitaran Sudirman, pindah-pindah lah," ujar Plt Dinas Lingkungan Hidup DKI, Andono di Jakarta, Jumat (5/7).
Menurut dia, ketersediaan alat pengukur udara di DKI masih belum menjangkau seluruh Ibu Kota. Kata Andono, idealnya total alat yang dibutuhkan sebanyak 25 buah. Jadi, masih kurang 17 alat lagi yang dibutuhkan.
BACA JUGA: Pemprov DKI Bantah Polusi Udara di Jakarta Terburuk di Dunia

Andono menuturkan, satu alat pengukur udara menggelontorkan biaya sekitar Rp5 miliar. Jika DKI sudah memiliki 8 alat dan masih membutuhkan 17 alat lagi, maka Pemprov membutuhkan biaya Rp 85 miliar.
"Ada beberapa pendekatan untuk menghitung. Kalau tergantung grade atau wilayah Jakarta seluas 650kilometer persegi, maka Jakarta perlu 25 alat. Atau, misalnya per 1 juta penduduk 1 alat. DKI kan ada 13 jutaan penduduk, jadi butuh 13 alat," tutur dia.
Lebih lanjut, Andono bilang warga DKI memiliki akses untuk membaca data dari alat pengukur kualitas udara yang sudah ada, yaitu pada situs Web Jakarta Smart City.
BACA JUGA: Digugat Terkait Polusi Udara Jakarta, Anies Sebut Penggugatnya Ikut Andil
"Data itu ada di Jakarta Smart City. lihat saja di link lingkungan hidup. tapi memang belum ada mobile app. Itu akan dibuat. Kami sudah ada datanya tapi belum sampai ke sana," tutup dia. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Dinas LH Jakarta Tambah 3 Deodorizer, RDF Plant Rorotan Punya Senjata Baru Lawan Bau dan Polusi

Pemprov DKI Semprot 4.000 Liter Water Mist untuk Tekan Polusi Udara Jakarta

Kualitas Udara Jakarta Berada di Ambang Batas Tidak Sehat pada Selasa (16/9), Kelompok Sensitif Diharap Pakai Masker

Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika

Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030

Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Ketika Udara Bersih Menjadi Kebutuhan: Solusi Praktis untuk Lingkungan Sehat di Rumah

4 Hari Berturut Kualitas Udara Jakarta Masuk 4 Besar Kota Terburuk di Dunia

Udara Jakarta Terburuk Kedua Dunia Setelah Kemarin Nomor 4, Warga Diimbau Pakai Masker

Hari Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke-4 Dunia, Nomor 1 Kinshasa
