Pemprov DKI Dapat Kucuran Utang Rp 12,5 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Merahputih.com - Pemprov DKI Jakarta mendapatkan pinjaman uang sebesar Rp 12,5 triliun dari pemerintah pusat melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Sarana Multi Infrastruktru (SMI).
Pinjaman Rp 12,5 triliun itu dialokasikan untuk program daerah Pemprov DKI yang tertunda akibat pengalihan anggaran untuk penanganan COVID-19.
Baca Juga
Kader PDIP Solo Belot Dukung Gibran, FX Rudy: Mereka Pengurus Tidak Aktif, Biarin Saja
Rp 4,5 triliun digunakan untuk anggaran tahun 2020 dan Rp8 triliun untuk anggaran di tahun 2021 mendatang.
"DKI Jakarta mengajukan Rp 12,5 triliun," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (27/7).
Proyeksi program yang akan dilakukan dari dana pinjaman ini mulai dari penyediaan air minum, pengendalian banjir, pengolahan sampah, transportasi, olahraga, hingga peningkatan sektor pariwisata.
Seharusnya, program tersebut dianggarkan dan akan dijalankan pada tahun ini. Namun, akibat wabah corona banyak anggaran yang dialihkan untuk penanganan COVID-19.
Akibat penundaan penggelontoran anggaran sejumlah program, banyak pendapatan asli daerah (PAD) yang terdampak dari berbagai sektor. "Sektor listrik dan gas drop minus 16,2 persen karena banyak kantor, pusat perdagangan, dan hotel mengalami penurunan (pemakaian listrik dan gas)," papar Sri Mulyani.
Kemudian, PAD sektor jasa, listrik, konstruksi, pengadaan air, dan perdagangan berkurang 4,6 persen, pendidikan berkurang 4,4 persen, dan industri pengolahan berkurang 3,2 persen.
Baca Juga
Tanggapi Aksi Pembakaran, DPD PDIP Jateng Minta Seluruh DPC Kibarkan Bendera Partai
"DKI terpukul cukup besar, pertumbuhan ekonomi turun di 5,06 persen. Bahkan, kuartal to kuartalnya (q to q) turun -0,56. Ini adalah pertumbuhan ekonomi yang rendah sejak 10 tahun terakhi karena dampak dari COVID-19," ungkapnya.
Adapun PAD DKI tahun ini turun 54 persen atau sebesar Rp31,13 triliun. Kemudian, peningkatan defisit APBD-nya naik mencapai Rp11,7 triliun, atau dalam hal ini 0,4 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerahnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Proyek Penurapan Multiyears Sungai di Jakarta Digas Lagi, Fokus Kali Grogol Hingga Mookervart
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
Pohon Tua di Jakarta Berubah Jadi 'Malaikat Pencabut Nyawa' Saat Hujan Ekstrem, DPRD Desak Pemangkasan 62 Ribu Pohon Sebelum Korban Berjatuhan Lagi
Pedagang Eks Barito Wajib Tahu! Ini Syarat yang Wajib Dipenuhi Jika Mau Punya Kios di SFK Lenteng Agung, Satu KK Hanya Boleh Satu Kios
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
Tanggul Baswedan Jebol, Gubernur Pramono Anung Siapkan Dua Jurus Jitu Penyelamatan Jati Padang
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Pemprov DKI Mulai Besok Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Besar-besaran Sampai 10 November 2025
21 Perusahaan Top Jakarta Termasuk BUMD Tawarkan 107 Posisi Eksklusif di Job Fair Disabilitas 2025, Simak Syaratnya
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong