NTT Diterjang Siklon Seroja, Pertanda Wilayah Indonesia Alami Anomali Iklim

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 06 April 2021
NTT Diterjang Siklon Seroja, Pertanda Wilayah Indonesia Alami Anomali Iklim

Citra Satelit. (Foto: BMKG)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Fenomena alam berupa siklon tropis yang telah memorak-porandakan beberapa kabupaten di Provinsi NTT dan menimbulkan kerusakan parah terhadap infrastruktur, perumahan rakyat, dan menimbulkan korban jiwa dinilai sebagai anomali cuaca yang terjadi di Indonesia.

Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang terjadi di NTT menunjukkan bagaimana anomali iklim telah terjadi. Wilayah Indonesia yang seharusnya bebas badai tropis karena posisinya di katulistiwa, kini menghadapi bencana lingkungan hidup yang dampaknya dasyat, yakni badai tropis.

Baca Juga:

Siklon Seroja Berada di 180 Kilometer Sabu Raijua NTT

"Atas anomali cuaca akibat perubahan iklim global tersebut, maka Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri menginstruksikan agar seluruh kader lartai, khususnya para pimpinan lartai, para kepala daerah, anggota legislatif partai untuk semakin sadar terhadap iklim dan cuaca," tuturnya dalam keteranganya, Selasa (6/4).

Hasto mengatakan, atas dasar hal tersebut Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) harus menjadi rujukan utama. PDIP juga bekerja sama dengan BNPB, dan BASARNAS membantu rakyat terhadap penanganan tanggap darurat akibat bencana.

Ia perintahkan, kepala daerah yag diusung PDI Perjuangan diharapkan meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim global, dan merancang kebijakan pembangunan yang benar-benar didasarkan pada pemahaman terhadap berbagai kemungkinan terjadinya bencana alam dan bencana lingkungan hidup.

Banjir Bandang di Flores, NTT. (Foto: Antara)
Banjir Bandang di Flores, NTT. (Foto: Antara)

Ia mengakui, meskipun di beberapa wilayah, partai masih kesulitan masuk karena banyaknya pengurus partai yang rumahnya juga menjadi korban badai tropis, namun beberapa dapur umum telah berhasil dibuat khususnya di Flores, Lembata, dan Alor.

Tim Baguna PDIP, kata Hasto, terbang ke NTT untuk membantu penanganan bencana secara langsung. Pihaknya mendorong seluruh komponen bangsa untuk bergotong royong dan membantu penanganan korban di NTT baik secara langsung maupun tidak langsung. (Pon)

Baca Juga:

Siklon Seroja Yang Terjang NTT Jadi Siklon Terkuat di Indonesia

#Banjir Bandang #Nusa Tenggara Timur (NTT) #Bencana Alam #BNPB
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Dunia
Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi
Topan super Ragasa berembus dengan kecepatan angin mencapai 230 km/jam.
Dwi Astarini - Senin, 22 September 2025
Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi
Indonesia
53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan
Banyak genting beterbangan setelah diterjang angin kencang disertai hujan pada Minggu malam.
Frengky Aruan - Senin, 22 September 2025
53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan
Indonesia
Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan
Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan
Indonesia
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Badan Geologi meminta masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Indonesia
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Tidak ada laporan korban setelah gempa kuat tersebut.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Indonesia
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Tim reaksi cepat itu bertugas mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nabire melakukan asesmen untuk menentukan status bencana di Nabire.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Indonesia
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus
gempa bumi di 23 km Barat Laut Nabire menyebabkan layanan TelkomGroup di area Nabire, Botawa dan Enarotali mengalami gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus
Indonesia
Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer
Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer
Indonesia
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Indonesia
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Ancaman bencana bisa datang dari berbagai faktor, mulai dari curah hujan tinggi, aliran sungai, hingga aktivitas manusia yang tidak menjaga lingkungan
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Bagikan