Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget


Gempa M 6,6 darat di Nabire.(foto: dok Google)
MERAHPUTIH.COM - GEMPA magnitudo 6,6 mengguncang wilayah Nabire, Papua Tengah, Jumat (19/9) pagi. Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,47 Lintang Selatan dan 135,49 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Nabire, Papua Tengah, pada kedalaman 24 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar anjak Weyland.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Daryono kepada wartawan, Jumat (19/9).
Gempa tersebut dirasakan di Nabire dengan skala intensitas V MMI atau getaran dirasakan hampir semua penduduk sehingga banyak orang terbangun. Gempa juga dirasakan di daerah Wasior dengan skala intensitas IV-V MMI. Lalu di daerah Enarotali dengan skala intensitas III-IV atau dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, kemudian di Timika dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Baca juga:
Guncangan gempa turut dirasakan warga Biak dan Supiori dengan skala intensitas II-III atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Hasil pemodelan menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 01.47 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya empat aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo terbesar M4,2..
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Warga diminta memeriksa kondisi rumah masing-masing, terutama jika terdapat keretakan atau kerusakan akibat guncangan.(knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen

Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi

4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem

Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran

Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang

BPBD Bali Koreksi Korban Tewas Banjir Bandang Bukan 18 tapi 17 Orang
