Mengenal Natural Dyeing, Teknik Pewarnaan Alami Khas UMKM Masa Kini

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 19 September 2022
Mengenal Natural Dyeing, Teknik Pewarnaan Alami Khas UMKM Masa Kini

Natural dyeing adalah proses pewarnaan tekstil ramah lingkungan yang kini banyak dipakai UMKM. (Foto: Pexels/Maria Victoria Eckell)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

RAMAH lingkungan adalah topik kampanye yang paling sering digalakkan saat ini. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika banyak UMKM yang turut menerapkan proses ramah lingkungan dalam kegiatan produksinya. Selain turut menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan, barang ramah lingkungan biasanya juga jadi salah satu pertimbangan bagi konsumen.

Salah satu proses eco-friendly yang banyak dijalani oleh UMKM saat ini adalah teknik natural dyeing. Sesuai namanya, ini adalah teknik mewarnai sesuatu dengan bahan-bahan yang didapat di alam. Dilansir dari laman Love to Know, kebanyakan pewarna alami ini berasal dari akar, kayu, buah beri, daun, bunga, kacang, dan biji-bijian. Namun, adapula pewarna yang berasal dari serangga, kerang, dan objek-objek mineral.

Baca Juga:

Jualain Kuliner, Mal Kuningan City Gelar Jakarta Kulinary Edition

Salah satu tanaman yang umum dijadikan pewarna adalah brazil wood dari Asia dan Amerika Selatan. Tanaman ini bisa menghasilkan warna merah, ungu, dan merah muda. Selain itu, bahan lain yang umum digunakan adalah tanaman indigofera yang tumbuh di India, Amerika Tengah, dan Afrika. Seperti namanya, warna ini memberikan tone biru gelap atau indigo.

Tanaman indigofera adalah salah satu penyedia warna indigo yang paling umum_Pexels_Teona Swift

Selain tumbuhan, hewan juga ada yang menjadi bahan pewarna alami. Hewan itu adalah jenis kerang shellfish. Kerang ini menghasilkan warna ungu. Lalu, bahan-bahan mineral yang memberikan warna menarik adalah hitam besi, kuning krom, dan biru prusia.

Pewarna alami ini banyak digunakan oleh seniman dan perajin tangan pada produk yang mereka jual. Natural dyeing ini mulai populer karena kekhawatiran akan kerusakan lingkungan dan limbah yang dihasilkan oleh pewarna sintesis.

Baca Juga:

Tiga Anggota BLACKPINK Kenakan Pakaian Karya Desainer Indonesia

Sedangkan, pewarna alami tidak membahayakan lingkungan karena bahannya terbarukan. Selain itu, proses natural dyeing juga berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah terpencil.

Beberapa perajin memilih untuk membilas kain setelah cat menempel dengan jelas dan mengering. (Foto: Pexels/Teona Swift)

Proses natural dyeing ini sendiri cukup panjang. Pertama, bahan-bahan alami ini akan dikumpulkan lebih dulu lalu direndam dalam air selama beberapa jam. Setelah itu, bahan alami tadi akan dipanaskan selama kurang lebih satu jam supaya warna yang diekstrak lebih jelas dan nampak.

Nah, selanjutnya air akan dicampurkan ke pewarna tadi untuk mencapai warna dan volume yang diinginkan. Selanjutnya, perajin hanya perlu mencelupkan kain atau objek pilihannya ke dalam campuran cat alami tadi dan diangkat. Beberapa perajin lebih suka membilas kain setelah pencelupan. Namun, ada pula yang membiarkan cat tadi menyerap dan kering sempurna sebelum dibilas. (mcl)

Baca Juga:

Kolaborasi Kampus Perangi Sampah Makanan

#September Warga +62 JUALAIN #UMKM
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
UMKM Angkat Kaki dari District Blok M, PT MRT Sebut Koperasi Langgar Perjanjian Biaya Sewa
MRT sejatinya menetapkan tarif sewa kios sebesar Rp 300 ribu untuk anggota koperasi dan Rp 1,5 juta untuk pedagang di luar anggota koperasi
Frengky Aruan - Minggu, 21 September 2025
UMKM Angkat Kaki dari District Blok M, PT MRT Sebut Koperasi Langgar Perjanjian Biaya Sewa
Indonesia
UMKM Binaan KAI Siap Go Global Lewat Sertifikasi Halal, BPOM, dan HKI
KAI dorong UMKM naik kelas dengan sertifikasi halal, BPOM, dan HKI.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 21 September 2025
UMKM Binaan KAI Siap Go Global Lewat Sertifikasi Halal, BPOM, dan HKI
Indonesia
Proyek Sentra Fauna Jakarta Capai 60 Persen, Siap Jadi Ikon Baru UMKM
Bukan sekadar pasar, Sentra Fauna Jakarta hadir sebagai ruang edukasi dan rekreasi.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Proyek Sentra Fauna Jakarta Capai 60 Persen, Siap Jadi Ikon Baru UMKM
Indonesia
Indonesia Ekspor Perdana Produk Kerajinan Serat Alam Enceng Gondok ke Amerika
Membuktikan kemampuan UMKM Indonesia dalam menghasilkan produk kerajinan keranjang unik, kokoh, dan bernilai estetika tinggi yang berdaya saing global.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Indonesia Ekspor Perdana Produk Kerajinan Serat Alam Enceng Gondok ke Amerika
Indonesia
Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM
Agar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbenah diri supaya akses kredit yang disiapkan pemerintah tidak sia-sia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM
Indonesia
Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun
Mendag sebut capaian ini menunjukkan optimisme besar sekaligus bukti produk UMKM Indonesia semakin diminati di pasar global.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun
Indonesia
Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun
Menteri Parekraf jelaskan anggaran tersebut guna menjalankan sejumlah program yang dibuat Kemenekraf pada tahun 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun
Indonesia
Banyak Pedagang Angkat Kaki dari District Blok M, Pramono Gratiskan Sewa Kios selama 2 Bulan
Banyaknya pedagang yang angkat kaki dari District Blok M, membuat Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, pasang badan. Ia pun menggratiskan biaya sewa kios selama dua bulan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Banyak Pedagang Angkat Kaki dari District Blok M, Pramono Gratiskan Sewa Kios selama 2 Bulan
Indonesia
UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta
Pramono menegaskan pengelolaan kios UMKM Blok M akan kembali diambil alih jika MRT Jakarta tetap melanggar kesepakatan yang sudah ada.
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta
Indonesia
Lonjakan Harga Sewa Kios Blok M, Gubernur Pramono Anung Pasang Badan untuk UMKM
Pramono menekankan UMKM harus menjadi prioritas utama dalam perekonomian Jakarta, bukan malah diberatkan dengan biaya tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Lonjakan Harga Sewa Kios Blok M, Gubernur Pramono Anung Pasang Badan untuk UMKM
Bagikan