UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta


Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/9/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengancam akan mengakhiri kerja sama dengan MRT Jakarta dalam pengelolaan kios pedagang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan Blok M Jakarta Selatan.
Ancaman itu disampaikan Gubernur setelah ditemukan MRT Jakarta memberlakukan kenaikan tarif sewa kios melewati batas atas yang sudah ditetapkan Pemprov.
"Saya sudah menegur Dirut MRT, kalau memang tidak bisa dijalankan itu kerja samanya, maka saya minta untuk dibatalkan,” kata Pramono, kepada media di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/9).
Baca juga:
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut
Gubernur membenarkan memang terdapat kerja sama antara MRT Jakarta dengan pihak koperasi Blok M. Menurut dia, dalam kerja sama itu batas atas dan batas bawah tarif sewa kios juga telah ditentukan.
Oleh karenanya, Pramono menegaskan pengelolaan kios UMKM Blok M akan kembali diambil alih Pemprov jika MRT Jakarta tetap melanggar kesepakatan yang sudah ada.
“Jadi kalau tidak bisa ditertibkan, saya minta untuk dibatalkan, lebih baik dikelola sendiri," tandas orang nomor satu di Pemprov Jakarta itu.
Baca juga:
Pramono Tegur MRT Jakarta Naikkan Harga Kios UMKM di Blok M Lewati Batas Atas
Pedagang Kios UMKM Blok M Menjerit
Viral di media sosial sejumlah pedagang UMKM yang mengeluhkan kenaikan harga sewa kios di Blok M sehingga mereka terpaksa angkat kaki berjualan dari sana.
Salah satu tenant ikonik di sana, Nasi Matah Blok M, resmi mengumumkan pamit dari kawasan tersebut. Pemiliknya, Atika Mellonius, membagikan kabar ini melalui akun TikTok @atikazzz17.
Melalui video berdurasi 22 detik, ia menuliskan: “Nasi Matah yang umurnya belum satu tahun ini akan mencari tempat yang lebih nyaman. Semua tenant di sini angkat kaki karena harga yang tidak wajar. Doain kita ya, kita akan pindah masih di area Blok M dengan kontrak yang lebih jelas dan transparan.”
Baca juga:
Gubernur Pramono Bakal Groundbreaking 3 Taman Jadi Satu di Blok M pada Jumat 8 Juli 2025
Gerai Hi! Fruit mengungkapkan alasan lebih detail terkait keputusan hengkang dari Kios UMKM Blok M. Dalam unggahan TikTok @aku.ws, mereka mengatakan: “Karena kenaikan harga sewa yang nggak masuk akal. Dari Rp 2 juta per bulan jadi Rp 7,5 juta.”
Dalam video lain, pedagang Andre mengaku terpukul karena harga sewa kios di Blok M naik. Padahal, dia baru satu bulan menyewa kios di sana untuk berjualan makanan bersama istrinya yang sedang hamil.
“Kita tiba-tiba dapat tagihan yang nggak ngotak harganya. Kalau ditanya kenapa gue bingung. Karena gue baru banget nemuin kios yang kayak gini bentukannya, tiba-tiba tagihannya naik Rp 15 juta,” ungkapnya dalam video konten TikTok di akun @andremandorr. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan

Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru

MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat

Hari Santri 2025, Gubernur Pramono Anung: Santri Adalah Penjaga Moral dan Motor Peradaban Bangsa

Soal Uang Pemprov DKI Rp 14,6 Triliun Ngendap di Bank, Pramono: 1.000 Persen Betul

TPU Jakarta Penuh, Para Leluhur Siap-siap Naik Level! Pramono Anung Pertimbangkan Buat Kuburan Vertikal

Anggaran Jakarta 'Disunat' Rp 15 Triliun, Pramono Didesak Segera Nego Menteri Purbaya

IKJ Dukung Gubernur Pramono Pindahkan Kampus ke Kota Tua demi Jakarta Kota Global

Pemprov DKI Telusuri Temuan BRIN soal Kandungan Mikroplastik Berbahaya di Air Hujan Jakarta

Monorel Mangkrak di Rasuna Said Dibongkar Mulai 2026, Pramono Anung: Jakarta Harus Lebih Rapi
