Khawatir Kasus Pertama COVID-19, Korea Utara Menyatakan Keadaan Darurat

Leonard Leonard - Selasa, 28 Juli 2020
Khawatir Kasus Pertama COVID-19, Korea Utara Menyatakan Keadaan Darurat

Kim mengadakan pertemuan darurat sebagai respon. (Foto: Unsplash/Steve Barker)

Ukuran:
14
Audio:

DI tengah kekhawatiran Korea Utara memiliki kasus pertama virus corona, negara komunis itu telah menyatakan keadaan darurat.Kim Jong-un mengadakan pertemuan darurat sebagai respon dari penemuan seseorang yang tak dikenal yang diduga memiliki COVID-19.

Media pemerintah menyebutkan jika ada seseorang yang secara ilegal melintas perbatasan negara bulan ini. Laman Mirror, menuliskan itu akan menjadi kasus pertama yang secara resmi diakui oleh otoritas Korea Utara. Selama ini Korea Utara mengatakan jika negara itu tidak memiliki sama sekali kasus virus corona baru yang terkonfirmasi.

Baca juga:

Gelombang Baru Kasus COVID-19, Melbourne kembali Lockdown

1
Kasus pertama dibawa oleh seseorang yang menerobos dari Korsel. (Foto: Unsplash/Random Institute)

Kantor berita KCNA memberitakan, Jong-un memberlakukan lockdown di kota perbatasan Kaesong. Dia mengatakan bahwa kejadian ini sebagai situasi kritis di mana virus ganas telah memasuki negara itu.

Menurut KCNA, seseorang yang membelot ke Korea Selatan tiga tahun lalu, kembali melintasi perbatasan yang membagi kedua Korea dengan gejala seperti COVID-19.

Kantor berita itu menuliskan bahwa orang itu diduga masuk ke Korea Utara secara ilegal pada tanggal 19 Juli.

Baca juga:

Kasus Positif COVID-19 di Tiongkok Naik

2
Menjadi kasus pertama yang diakui secara resmi oleh pihak otoritas. (Foto: Unsplash/Random Institute)

KCNA tidak secara khusus menyebutkan apakah orang tersebut telah melewati tes atau tidak. Namun mengatakan hasil yang belum pasti dibuat dari beberapa pemeriksaan kesehatan dari sekresi organ pernapasan atas dan darah orang itu. Hal ini mendorong para pejabat untuk mengkarantina orang tersebut dan menyelidiki dengan siapa saja dia mungkin telah melakukan kontak.

Korea Utara menerima ribuan alat uji virus corona dari Rusia dan negara-negara lain, dan memberlakukan penutupan perbatasan yang ketat. Ribuan orang di Korea Utara telah dikarantina, namun pemberlakuan pembatasan belum lama ini mereda.

Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara juga meningkatkan kampanye yang mengkritik pembelot ke Korea Selatan sebagai "manusia sampah". Korea Utara juga menyerukan Korea Selatan untuk menindak kelompok yang mengirim pesan propaganda dan bantuan makanan ke Korea Utara.

Jong-un memerintahkan penyelidikan terhadap unit-unit militer di sepanjang perbatasan di tempat orang itu melintas untuk melaksanakan hukuman berat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan. (lgi)

Baca juga:

Aerobik, Salah Satu Penyebab Penularan COVID-19 di Korea Selatan

#Korea Utara #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus
Kim Ju-ae ialah satu-satunya anak yang keberadaannya telah dikonfirmasi kepemimpinan Korea Utara.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Dunia
Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus
Banyak yang berspekulasi bahwa ia telah dipersiapkan sebagai penerus dinasti.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Dunia
Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi
Pengeras suara tersebut sebelumnya digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita yang mengkritik rezim Kim Jong-un.
Dwi Astarini - Selasa, 05 Agustus 2025
Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Dunia
Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan
Selama bertahun-tahun, kelompok hak asasi internasional telah mendokumentasikan dugaan pelanggaran HAM oleh Korea Utara.
Dwi Astarini - Kamis, 10 Juli 2025
 Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan
Dunia
Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB
Sebagai ‘mitra’ Iran, Korea Utara menyebut serangan itu sebagai pelanggaran terhadap piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Wisnu Cipto - Senin, 23 Juni 2025
Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB
Dunia
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Korut telah mengirim 3.000 personel militer tambahan ke wilayah Kursk tahun ini setelah tahun lalu mengirim 11.000 tentara mereka ke Rusia
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Bagikan