Kemendag Pantau E-Commerce Yang Tidak Tampilkan Produk UMKM
Belajar daring. (Foto: Pixabay)
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo ingin memberikan dukungan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan memberikan ruang terhadap produk-produk Indonesia untuk masuk ekonomi digital. Bahkan 30 juta UMKM diharapkan sudah masuk pasar e-commerce di 2024.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan memantau pasar daring atau e-commerce yang tidak memberi ruang bagi produk-produk nasional untuk masuk dan dijajakan secara digital.
Baca Juga:
E-commerce Besar Dunia Terus Jual Krim Pemutih Bermerkuri Tinggi?
"Kemendag clear bahwa produk buatan Indonesia harus ada kebijakan afirmatif. Kita juga memantau dan melihat e-commerce, kalau mereka tidak mengusahakan dan tidak memberikan peluang produk-produk Indonesia itu di tempatnya mereka, ya mungkin ini jadi bahan evaluasi," kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga di Jakarta, Senin (4/4).
Hal itu disampaikan Jerry menyampaikan usai menghadiri Forum Ekonomi Digital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, dan Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga.
Tidak hanya itu Jerry menyampaikan, Kemendag juga akan melihat sejauh mana e-commerce akan memberikan dukungan kepada produk-produk nasional.
Terkait regulasi, Kemendag akan bersinggungan dengan Kominfo, di mana Kominfo akan lebih banyak mengatur soal data dan privasi. Sementara, Kemendag akan mengatur sisi komersial perdagangan, produk, hingga izin usahanya.
"Hal ini tentu akan kita kolaborasikan untuk mengutamakan produk-produk Indonesia," katanya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mendorong pemerintah daerah untuk memanfaatkan Sarinah sebagai tempat promosi produk unggulan daerah masing-masing, terutama yang diproduksi oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Produk UMKM itu bisa jadi berkelas karena rumahnya sendiri dan narasinya sendiri. Dulu saya agak ngotot ke pengelola mal agar 20 persen space diberikan untuk UMKM. Tapi ternyata itu bukan rumah mereka, enggak bisa bersaing (pelaku UMKM). Nah ini Sarinah jadi rumah UMKM yang nyaman," ujar Teten. (Asp)
Baca Juga:
E-commerce Besar Dunia Terus Jual Krim Pemutih Bermerkuri Tinggi?
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pemerintah Larang Praktik Thrifting di e-Commerce, Ancam Langsung Tutup Toko
Transaksi Trade Expo Indonesia 2025 Sudah Capai Rp 286 triliun, Cuma 2 Hari Pameran
Kabar Baik nih, Pajak untuk Pedagang Daring Ditunda Sampai Bulan Depan
Menkeu Purbaya Tunda Penerapan Pajak E-Commerce, DPR: Beri Ruang UMKM untuk Bernapas
Indonesia Ekspor Produk Olahan Susu ke Malaysia dan Filipina, Nilainya Capai Rp 1,7 M
Ribuan Produk Indonesia Bebas Tarif Uni Eropa, Hampir Semua Nol Persen
Raker Mendag dengan Komisi VI DPR Bahas Tata Niaga Komoditas Gula Nasional
Belanja Cepat, Kebiasaan Baru Kaum Urban
Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online
Kemendag Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas Senilai Rp 112 Miliar, Komisi VI DPR: Harus Ada Penegakan Hukum Bila Terbukti Melanggar Aturan