Raker Mendag dengan Komisi VI DPR Bahas Tata Niaga Komoditas Gula Nasional

Merahputih.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso (kanan), Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri (tengah) dan Sekjen Kemendag Isy Karim (kiri) berserta jajaran dan pihak terkait, mengikuti Rapat Keraj (Raker) dengan Komisi VI DPR, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/9/2025).
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso meminta ada peraturan lebih tinggi yang mengatur tata niaga pergulaan di Indonesia. Aturan itu diharapkan juga akan semakin mendorong penyerapan gula petani di dalam negeri.Hal itu disampaikan Mendag saat hadir dalam rapat kerja (raker) dan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Direktur Utaa RNI, PTPN III, dan Perum Bulog dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (29/9/2025).Dia menjabarkan, ada 4 upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung penyerapan gula petani. Yaitu, dukungan terhadap petani tebu, mitigasi isu gula krital rafinasi (GKR) untuk gula kristal putih (GKP) bervitamin, penguatan regulasi SNI GKP, dan pengaturan tata kelola gula nasional. Raker juga membahas evaluasi dan perbaikan tata niaga Komoditas Gula Nasional, tindak lanjut atas RDPU Komisi VI dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia. (MP/Didik Setiawan).
Berita Terkait
Raker Mendag dengan Komisi VI DPR Bahas Tata Niaga Komoditas Gula Nasional

Komisi VI DPR dan Pemerintah Sepakat Bawa RUU BUMN ke Rapat Paripurna

Perombakan Besar RUU BUMN, Kementerian BUMN Segera Berganti Wajah

Mendag Teken Aturan Baru Impor Ubi Kayu dan Etanol, Ini Detailnya

Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun

Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online

Mendag RI Bujuk Arab Saudi untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Dinilai Menguntungkan dari Sisi Bisnis, Legislator PKB Usulkan KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok

Kemendag Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas Senilai Rp 112 Miliar, Komisi VI DPR: Harus Ada Penegakan Hukum Bila Terbukti Melanggar Aturan

Jerman Jadi Pasar Sensor Asal Indonesia, Produk Diproduksi di Batam
