DPR Soroti Proyek Kampung Haji Indonesia, Transparansi Danantara Jadi Kunci
Jemaah Haji. (foto: dok Kementerian Agama)
MerahPutih.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim, mengapresiasi langkah Danantara yang mengakuisisi 14 bidang tanah seluas sekitar 4,4 hektare di Mekkah, Arab Saudi, untuk pengembangan Kampung Haji Indonesia.
Meski demikian, ia menegaskan proyek strategis tersebut harus dikelola secara transparan, akuntabel, serta benar-benar berorientasi pada kepentingan jemaah haji Indonesia.
“Danantara merupakan lembaga pengelolaan investasi negara yang dibentuk untuk mengoptimalkan kekayaan negara melalui pengelolaan aset BUMN dan investasi strategis. Karena itu, pembelian lahan Kampung Haji harus benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi jemaah haji Indonesia, bukan sekadar proyek properti,” ujar Rivqy, Kamis (18/12).
Baca juga:
Kampung Haji Indonesia Diyakini Turunkan Biaya Haji
Kampung Haji Indonesia Dibangun Dengan Jarak 3 Kilometer dari Masjidil Haram
Ia menilai, Indonesia sebagai negara dengan jumlah jemaah haji terbesar di dunia membutuhkan solusi jangka panjang untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi biaya akomodasi.
Kehadiran Kampung Haji Indonesia di Mekkah dinilai dapat menjawab kebutuhan tersebut, selama seluruh proses pembangunan dan pengembangannya dilakukan secara terbuka dan bertanggung jawab.
Rivqy menambahkan, pembangunan Kampung Haji di atas lahan seluas 4,4 hektare itu memerlukan waktu panjang, anggaran besar, serta sumber daya manusia yang profesional.
Proyek tersebut direncanakan mencakup pembangunan 13 tower hunian dan satu pusat perbelanjaan dengan kapasitas hingga 23 ribu jemaah.
“Dengan skala sebesar ini, Danantara tidak boleh bekerja secara tertutup. Transparansi mutlak diperlukan untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan, baik dalam pengelolaan aset, penggunaan anggaran, maupun penentuan mitra. Setiap rupiah uang negara harus kembali dalam bentuk manfaat nyata bagi jemaah,” tegasnya.
Baca juga:
Putra Mahkota Saudi Telepon Presiden Prabowo, Beri Dukungan untuk Indonesia dan Bahas Kampung Haji
Selain itu, Rivqy mengusulkan agar perkembangan pembangunan Kampung Haji Indonesia dilaporkan secara berkala sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik. Menurutnya, pengawasan harus diperketat sejak tahap awal agar proyek strategis tersebut tidak mencederai kepercayaan masyarakat.
“Kampung Haji ini merupakan amanah besar dari Presiden Prabowo. Jangan sampai ada pihak yang mencederai kebijakan strategis ini demi kepentingan sempit,” ujarnya.
Sebagai informasi, pembangunan belasan tower hunian dan pusat perbelanjaan tersebut diperkirakan membutuhkan dana sekitar USD 700–800 juta atau setara Rp 11,6–13,2 triliun. Selain pembelian lahan, Danantara juga telah mengakuisisi Novotel Makkah Thakher City yang memiliki 1.461 kamar dengan kapasitas hingga 4.383 jemaah. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
DPR Soroti Proyek Kampung Haji Indonesia, Transparansi Danantara Jadi Kunci
Harga Minyakita Kerap Di Atas HET, DPR Minta Pengawasan Ketat Usai Terbitnya Permendag
Danantara Resmi Akuisisi Hotel dan Tanah Sekitar Masjid Al-Haram di Makkah
Putra Mahkota Saudi Telepon Presiden Prabowo, Beri Dukungan untuk Indonesia dan Bahas Kampung Haji
Menkeu Purbaya Desain Ulang Skema Subsidi
Aksi Aliansi Pedagang Pakaian Bekas Mengadu ke Komisi VI DPR bahas Impor Baju Bekas
Thrifting Disebut Ancam Industri, DPR Minta Pemerintah Perkuat Produk Lokal
Dikritik Warganet, DPR Minta Danantara Perbaiki Website dan Tingkatkan Keterbukaan Publik
Soroti Rencana Investasi Danantara, Legislator PKB Ingatkan Nasib Peternak Broiler yang Gulung Tikar
Danantara Rencana Investasi Rp 20 T untuk Peternakan Ayam, DPR Minta Pengkajian Mendalam