Kemenag Minta Jemaah Haji Waspada setelah Belasan Positif COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 20 Juli 2022
Kemenag Minta Jemaah Haji Waspada setelah Belasan Positif COVID-19

Ilustrasi - Sejumlah jamaah haji asal Jepara di Asrama Haji Donohudan Boyoilali, Jateng, Minggu (17/7/2022). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Lebih dari 11 ribu jemaah haji Indonesia sudah pulang ke tanah air sejak 15 Juli 2022.

Dari jumlah itu, ada laporan bahwa 13 jemaah di antaranya terindikasi positif COVID-19.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengingatkan jemaah haji Indonesia, khususnya yang masih berada di Arab Saudi untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap setiap potensi terjadinya penularan COVID-19.

Baca Juga:

Vaksin Booster Dinilai Beri Perlindungan Jemaah Haji di Tanah Suci

Dia mengaku bahwa setelah puncak haji, ada sejumlah jemaah dan bahkan petugas yang mengalami flu berat, meski sampai saat ini teratasi dengan meminum obat dan vitamin.

“Kami tentu saja di sini terus melakukan sosialisasi dan penyadaran, penguatan kesadaran kepada seluruh jemaah bahwa kehati-hatian tetap perlu dilakukan,” terang Hilman saat memberikan keterangan pers, Rabu (20/7).

Hal itu memunculkan pertanyaan, apakah perlu dilakukan tes antigen secara acak kepada jemaah haji Indonesia sebelum mereka pulang ke Indonesia.

“Selama jemaah itu sehat walafiat dan segar bugar, kita tidak melakukan tes hingga saat ini,” sambungnya.

Hilman menjelaskan, ketika tiba di Indonesia, tidak semua embarkasi juga melakukan tes antigen terhadap seluruh jemaah haji.

Meski demikian, sudah ada edaran dari Kementerian Kesehatan bahwa agar jemaah yang sudah sampai ke Indonesia dapat mengontrol kesehatan dirinya.

Memang tidak ada karantina, lanjut Hilman, namun selama 21 hari mereka tetap dapat mamantau perkembangan kesehatannya sendiri.

“Bila ada gejala-gejala, langsung bisa ke tenaga kesehatan,” ujar Hilman.

Baca Juga:

Tujuh Kloter Jemaah Haji Hari Ini Kembali ke Tanah Air

Hilman melihat pola interaksi jemaah Indonesia selama di Arab Saudi juga menjadi bagian dari partisipasi mereka dalam menjaga kesehatan.

Mereka berkumpul hanya dengan sesama jemaah, jarang berkumpul secara langsung dengan komunitas lain di Saudi.

Saat naik bus maupun beribadah, mereka juga bergerak bersama kelompoknya. Selama di hotel juga relatif membatasi diri untuk berinteraksi dengan yang lain.

“Ini yang mungkin, meski tidak kita desainkan bubble system, tapi seperti bubble system. Yang jelas, dari situlah kehati-hatian tetapi perlu kita tetap tegakkan,” jelas Hilman.

Hilman juga melihat bahwa negara lain yang mengirimkan jemaah haji juga menerapkan sistem dan protokol kesehatan yang sama.

“Jadi, insyaallah, ikhtiar ini bisa membatasi orang yang kena COVID-19,” harap Hilman.

Meski demikian, Hilman mengimbau jemaah yang akan kembali ke Indonesia, untuk menyiapkan energi cukup, jangan terlalu kelelahan.

Sebab, hal itu dapat menurunkan imunitas. Padahal, perjalanan pulang ke tanah air cukup panjang, mulai dari perjalanan dari hotel ke bandara, masa tunggu di bandara, hingga perjalanan ke Indonesia.

“Itu juga cukup menyita energi. Hal-hal semacam ini kita harapkan juga harus siap siaga untuk semua petugas dan terutama jemaah,” ungkap dia.

Sebagai upaya preventif penularan COVID-19, Hilman menyampaikan empat imbauan yang perlu dilakukan jemaah.

Pertama, mawas diri dan patuhi protokol kesehatan. Kedua, gunakan masker.
Ketiga, makan teratur. Jemaah diimbau tidak mengabaikan masalah konsumsi dan makan tepat waktu.

Konsumsi buah-buahan juga penting untuk menjaga imunitas.

Keempat, disiplin mengatur waktu. Kesehatan juga berkaitan dengan kedisiplinan dalam mengatur waktu. (Knu)

Baca Juga:

Jemaah Haji Diminta Vaksin Booster Sebelum Pulang ke Rumah

#Jemaah Haji #Kemenag #Ibadah Haji
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
DPR Ingatkan BPKH Jangan Jadikan Uang Umat untuk Proyek Infrastruktur yang Tak Ada Urusannya dengan Ka'bah
BPKH didesak fokus investasi untuk layanan jemaah dan bertanggung jawab moral atas amanah umat
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
DPR Ingatkan BPKH Jangan Jadikan Uang Umat untuk Proyek Infrastruktur yang Tak Ada Urusannya dengan Ka'bah
Indonesia
Kebijakan Masa Tunggu Haji 26 Tahun Ciptakan Ketidakadilan Baru yang Rugikan Ribuan Calon Haji, Prioritaskan Jemaah Lansia Agar Tidak Tunggu Sampai Tutup Usia
Ia desak prioritas lansia, stop jalur cepat, dan diplomasi kuota ke Arab Saudi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Kebijakan Masa Tunggu Haji 26 Tahun Ciptakan Ketidakadilan Baru yang Rugikan Ribuan Calon Haji, Prioritaskan Jemaah Lansia Agar Tidak Tunggu Sampai Tutup Usia
Indonesia
Kemenag Harap Perpres Ditjen Pesantren Terbit Sebelum 2026, Siap-Siap Pendidikan Santri Naik Kelas
Kemenag kejar target penerbitan Perpres Ditjen Pesantren sebagai kado akhir tahun 2025, setelah mendapat persetujuan Presiden Prabowo.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Kemenag Harap Perpres Ditjen Pesantren Terbit Sebelum 2026, Siap-Siap Pendidikan Santri Naik Kelas
Indonesia
Gerindra Soroti Pasal Krusial RUU PKH, Jangan Sampai Dana Miliaran Rupiah Jadi Bancakan Investasi Gelap
Melati mendesak kejelasan norma pengawasan dan mitigasi risiko investasi dana haji untuk menjamin keamanan dan transparansi dana jemaah
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Gerindra Soroti Pasal Krusial RUU PKH, Jangan Sampai Dana Miliaran Rupiah Jadi Bancakan Investasi Gelap
Indonesia
Tragedi Masjid Sibolga: Kemenag Murka Rumah Ibadah Diubah Jadi Arena Kekerasan, Program Inklusif Terancam Gagal Gara-Gara Aksi Para Pelaku
Direktur Arsad Hidayat tegaskan program Masjid Ramah dan inklusif harus tetap berjalan, termasuk untuk Natal dan Tahun Baru
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 November 2025
Tragedi Masjid Sibolga: Kemenag Murka Rumah Ibadah Diubah Jadi Arena Kekerasan, Program Inklusif Terancam Gagal Gara-Gara Aksi Para Pelaku
Indonesia
Biaya Haji Turun, Puan Sebut Terapkan Prinsip Berkeadilan Bagi Seluruh Calon Jemaah
DPR RI dan pemerintah resmi menetapkan BPIH tahun 2026 sebesar Rp87.409.366 per anggota jamaah. BPIH tahun 2026 itu turun Rp 2 juta dibandingkan 2025 sebesar Rp89,41 juta per anggota jemaah.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Biaya Haji Turun, Puan Sebut Terapkan Prinsip Berkeadilan Bagi Seluruh Calon Jemaah
Indonesia
2 Syarikah Ditunjuk Urus Haji 2026, DPR Ingin Pastikan Komitmen Pelayanan Terbaik
2 perusahaan penyedia layanan haji (syarikah) yang ditunjuk yakni Rakeen Mashariq Al Mutayizah Company for Pilgrim Service dan Albait Guest.
Frengky Aruan - Sabtu, 01 November 2025
2 Syarikah Ditunjuk Urus Haji 2026, DPR Ingin Pastikan Komitmen Pelayanan Terbaik
Indonesia
Komnas Haji Apresiasi Biaya Haji 2026 Turun, Minta Kualitas Layanan Tetap Maksimal
Komnas Haji mengapresiasi penetapan biaya haji 2026 sebesar Rp 87,4 juta per jemaah oleh Kemenhaj dan DPR. Mustolih Siradj minta efisiensi dijaga tanpa menurunkan kualitas pelayanan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Komnas Haji Apresiasi Biaya Haji 2026 Turun, Minta Kualitas Layanan Tetap Maksimal
Indonesia
Ongkos Haji 2026 Diketok Rp 54,19 Juta, Jemaah Punya Waktu Pelunasan 6 Bulan
Waktu pelunasan tahun ini jauh lebih panjang dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang biasanya hanya berlangsung kurang dari tiga bulan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Ongkos Haji 2026 Diketok Rp 54,19 Juta, Jemaah Punya Waktu Pelunasan 6 Bulan
Indonesia
Biaya Haji 2026 Turun Rp 2 Juta, DPR: Kualitas Layanan Jamaah Harus Tetap Terjaga
Komisi VIII DPR RI dan pemerintah menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2026 sebesar Rp87,41 juta. Biaya haji turun Rp2 juta dibanding tahun lalu, namun DPR menegaskan layanan jamaah harus tetap terjaga.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
Biaya Haji 2026 Turun Rp 2 Juta, DPR: Kualitas Layanan Jamaah Harus Tetap Terjaga
Bagikan