Kemenag Minta Jemaah Haji Waspada setelah Belasan Positif COVID-19


Ilustrasi - Sejumlah jamaah haji asal Jepara di Asrama Haji Donohudan Boyoilali, Jateng, Minggu (17/7/2022). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
MerahPutih.com - Lebih dari 11 ribu jemaah haji Indonesia sudah pulang ke tanah air sejak 15 Juli 2022.
Dari jumlah itu, ada laporan bahwa 13 jemaah di antaranya terindikasi positif COVID-19.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengingatkan jemaah haji Indonesia, khususnya yang masih berada di Arab Saudi untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap setiap potensi terjadinya penularan COVID-19.
Baca Juga:
Vaksin Booster Dinilai Beri Perlindungan Jemaah Haji di Tanah Suci
Dia mengaku bahwa setelah puncak haji, ada sejumlah jemaah dan bahkan petugas yang mengalami flu berat, meski sampai saat ini teratasi dengan meminum obat dan vitamin.
“Kami tentu saja di sini terus melakukan sosialisasi dan penyadaran, penguatan kesadaran kepada seluruh jemaah bahwa kehati-hatian tetap perlu dilakukan,” terang Hilman saat memberikan keterangan pers, Rabu (20/7).
Hal itu memunculkan pertanyaan, apakah perlu dilakukan tes antigen secara acak kepada jemaah haji Indonesia sebelum mereka pulang ke Indonesia.
“Selama jemaah itu sehat walafiat dan segar bugar, kita tidak melakukan tes hingga saat ini,” sambungnya.
Hilman menjelaskan, ketika tiba di Indonesia, tidak semua embarkasi juga melakukan tes antigen terhadap seluruh jemaah haji.
Meski demikian, sudah ada edaran dari Kementerian Kesehatan bahwa agar jemaah yang sudah sampai ke Indonesia dapat mengontrol kesehatan dirinya.
Memang tidak ada karantina, lanjut Hilman, namun selama 21 hari mereka tetap dapat mamantau perkembangan kesehatannya sendiri.
“Bila ada gejala-gejala, langsung bisa ke tenaga kesehatan,” ujar Hilman.
Baca Juga:
Tujuh Kloter Jemaah Haji Hari Ini Kembali ke Tanah Air
Hilman melihat pola interaksi jemaah Indonesia selama di Arab Saudi juga menjadi bagian dari partisipasi mereka dalam menjaga kesehatan.
Mereka berkumpul hanya dengan sesama jemaah, jarang berkumpul secara langsung dengan komunitas lain di Saudi.
Saat naik bus maupun beribadah, mereka juga bergerak bersama kelompoknya. Selama di hotel juga relatif membatasi diri untuk berinteraksi dengan yang lain.
“Ini yang mungkin, meski tidak kita desainkan bubble system, tapi seperti bubble system. Yang jelas, dari situlah kehati-hatian tetapi perlu kita tetap tegakkan,” jelas Hilman.
Hilman juga melihat bahwa negara lain yang mengirimkan jemaah haji juga menerapkan sistem dan protokol kesehatan yang sama.
“Jadi, insyaallah, ikhtiar ini bisa membatasi orang yang kena COVID-19,” harap Hilman.
Meski demikian, Hilman mengimbau jemaah yang akan kembali ke Indonesia, untuk menyiapkan energi cukup, jangan terlalu kelelahan.
Sebab, hal itu dapat menurunkan imunitas. Padahal, perjalanan pulang ke tanah air cukup panjang, mulai dari perjalanan dari hotel ke bandara, masa tunggu di bandara, hingga perjalanan ke Indonesia.
“Itu juga cukup menyita energi. Hal-hal semacam ini kita harapkan juga harus siap siaga untuk semua petugas dan terutama jemaah,” ungkap dia.
Sebagai upaya preventif penularan COVID-19, Hilman menyampaikan empat imbauan yang perlu dilakukan jemaah.
Pertama, mawas diri dan patuhi protokol kesehatan. Kedua, gunakan masker.
Ketiga, makan teratur. Jemaah diimbau tidak mengabaikan masalah konsumsi dan makan tepat waktu.
Konsumsi buah-buahan juga penting untuk menjaga imunitas.
Keempat, disiplin mengatur waktu. Kesehatan juga berkaitan dengan kedisiplinan dalam mengatur waktu. (Knu)
Baca Juga:
Jemaah Haji Diminta Vaksin Booster Sebelum Pulang ke Rumah
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Selain Kuota, KPK Usut Keberangkatan Haji Khusus Tanpa Antre

BPKH Dukung Penyidikan KPK Terkait dengan Kuota Haji 2024

Merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, Kepala dan Wakil BP Haji Dinilai Cocok Naik Jabatan Sebagai Menteri-Wakil Menteri

BP Haji Bakal Jadi Kementerian Haji, Presiden Bakal Tunjuk Menteri

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ditangani Kementerian Baru, Komisi VIII DPR Minta Transisi tak Ganggu Layanan Jemaah

Evaluasi Haji 2025: Gus Irfan Soroti Data tak Sinkron dan Tingginya Kematian Jemaah

Kementerian Haji Diminta Negosiasi Harga dan Lobi Arab Saudi untuk Calon Jemaah, Antrean Panjang Bisa Jadi Pendek

PCO Tegaskan Kementerian Haji Tunggu Perpres dari Prabowo

Revisi UU Haji Berujung Ada Kementerian Baru, Dasco: Serahkan ke Pemerintah

Layanan Haji Satu Atap di Bawah Kementerian Haji dan Umrah, Pengelolaan Tabungan Jemaah Tetap dipisah
