Vaksin Booster Dinilai Beri Perlindungan Jemaah Haji di Tanah Suci
Bus shalawat mengantarkan jamaah haji Indonesia kembali ke area hotel dari Masjidil Haram. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Vaksin booster dinilai cukup memberikan perlindungan kepada jamaah haji Indonesia selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci.
"Insya Allah itu cukup melindungi, karena kami berdiskusi dengan beberapa nakes di sektor-sektor, itu relatif tidak banyak yang kedapatan sakit parah," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief di Mekkah, Selasa (20/7) dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Setelah pelaksanaan puncak haji, biasanya ada jemaah yang batuk atau pilek yang bisa sembuh dengan obat. Dia bersyukur karena jamaah haji Indonesia sebagian besar masih cukup disiplin menggunakan masker.
"Ini syukur kita cukup disiplin, cukup ketat protokolnya sehingga tidak banyak dikhawatirkan," tambah Hilman.
Vaksinasi penguat menjadi syarat bagi jamaah haji untuk ke Tanah Suci, ditambah lagi dengan penerapan protokol kesehatan.
Negara lain juga mengirimkan jamaahnya dengan protokol kesehatan yang sama. Terlebih lagi jamaah Indonesia jarang berkumpul langsung dengan komunitas lain di Saudi.
"Dan alhamdulillah, kalau kita lihat pola interaksi jamaah Indonesia, mereka sesuai dengan klasternya berjamaah, rombongan naik bus juga bus yang kita isi, di sana juga beribadah sesama kelompoknya, kemudian juga di hotel tidak berinteraksi dengan yang lain. Meski tidak kita desainkan bubble system, tapi seperti bubble system," katanya.
Ia kembali mengingatkan bagi yang akan kembali ke Indonesia harus siapkan energi yang cukup, jangan terlalu kelelahan karena menjelang akhir diforsir banyak kegiatan.
Apalagi perjalanan pulang ke Tanah Air cukup memakan waktu yang panjang mulai dari hotel, menunggu di bandara sampai penerbangan yang rata-rata mencapai 9-12 jam yang tentunya cukup menyita energi.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI mencatat sebanyak 14 haji yang telah kembali ke Indonesia dari Arab Saudi dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19.
Sebanyak 13 orang haji terpapar COVID-19 dilaporkan dari Debarkasi Surabaya, sedangkan satu lainnya dilaporkan dari Debarkasi Solo.
Gejala yang timbul dari infeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 seluruhnya bersifat ringan, sehingga prosedur perawatan pasien sesuai protokol kesehatan yang kini berlaku adalah isolasi mandiri. (*)
Baca Juga:
Masih Ditemukan Jemaah Haji yang Masukan Air Zamzam ke Koper
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
DPR Ingatkan BPKH Jangan Jadikan Uang Umat untuk Proyek Infrastruktur yang Tak Ada Urusannya dengan Ka'bah
Kebijakan Masa Tunggu Haji 26 Tahun Ciptakan Ketidakadilan Baru yang Rugikan Ribuan Calon Haji, Prioritaskan Jemaah Lansia Agar Tidak Tunggu Sampai Tutup Usia
Gerindra Soroti Pasal Krusial RUU PKH, Jangan Sampai Dana Miliaran Rupiah Jadi Bancakan Investasi Gelap
Biaya Haji Turun, Puan Sebut Terapkan Prinsip Berkeadilan Bagi Seluruh Calon Jemaah
2 Syarikah Ditunjuk Urus Haji 2026, DPR Ingin Pastikan Komitmen Pelayanan Terbaik
Komnas Haji Apresiasi Biaya Haji 2026 Turun, Minta Kualitas Layanan Tetap Maksimal
Ongkos Haji 2026 Diketok Rp 54,19 Juta, Jemaah Punya Waktu Pelunasan 6 Bulan
Biaya Haji 2026 Turun Rp 2 Juta, DPR: Kualitas Layanan Jamaah Harus Tetap Terjaga
Biaya Haji 2026 dan Kuota Per Provinsi: Jawa Timur Mendominasi
Biaya Haji 2026 Harusnya Naik Rp 2,7 Juta, Dahnil Anzar: Turun Berkat Instruksi Prabowo