Kaji Penyebab Polusi Udara Jakarta, Pemerintah Diminta Lakukan Audit Lingkungan
Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia saat di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/08/2023). Foto : Galuh/Man
MerahPutih.com - Kualitas udara di Jakarta dalam beberapa pekan terakhir sangat memprihatinkan.
Menanggapi permasalahan polusi udara di Ibu Kota, Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia menyatakan perlu adanya audit lingkungan.
Baca Juga
Politisi PDIP itu menyatakan, harus pengkajian ulang penyebab daripada polusi di Jakarta, mengingat Kota Jakarta dikelilingi beberapa wilayah industri.
"Permasalahannya, hari ini perubahan iklim itu juga menjadi pemicu juga. Trigger (pemicu) dan juga kemarin saya sampaikan di salah satu media bahwa apakah Jakarta menjadi penyebab polusi? itu harus dikaji ulang," ujar Riezky di Jakarta, Kamis (17/8).
Kota Jakarta, kata dia, dikelilingi oleh beberapa wilayah penyangga yang merupakan daerah industri.
Baca Juga
Untuk itu, perlu ada audit lingkungan untuk mengetahui dengan pasti apa yang menjadi penyebab daripada semakin buruknya kualitas udara saat ini.
"Karena ada daerah-daerah penyangga juga yang memang sektor industrinya harus dicek kembali, makanya butuh diadakan audit lingkungan terhadap daerah-daerah penyangga seperti di wilayah Bekasi, Karawang dan pokoknya beberapa wilayah di Jawa Barat dan Banten,” jelasnya.
Selain itu, terkait dengan adanya usulan solusi work from home (WFH) untuk mengatasi polusi udara di Jakarta, ia menyatakan pemerintah untuk tidak tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan dan meminta pemerintah untuk mencari data pasti yang menjadi penyebab polusi.
"Kami menyarankan agar pemerintah dengan kementerian atau lembaga terkait, bijaklah mengambil kebijakan melalui data. Data dari Kemenhub, data dari KLHK, data dari Kesehatan, berapa banyak korban yang memang terdampak polusi dan lain-lain, baru merumuskan permasalahan yaitu untuk menjadi solusinya seperti apa," tuturnya. (Asp).
Baca Juga
Pemprov DKI Uji Coba WFH bagi ASN dan Pelajar pada 21 Agustus Sampai 21 September
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Udara Jakarta Lebih Berbahaya 10 Kali Lipat dari Batas WHO pada Jumat (31/10), Ini Tips Bertahan Hidup dari Dinkes
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
Picu Hujan Mikroplastik, Wajah Pelaku Bakar Sampah Bakal Dipajang di Medsos DLH Jakarta
Jangan Malas Bersih-Bersih! Debu di Rumah Penuh Mikroplastik Jahat yang Siap Mengundang Virus dan Penyakit
Udara Jakarta Tidak Sehat Pada Selasa (21/10) Pagi, Terburuk ke-6 Dunia
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Wacana Penggabungan Bulog dan Bapanas, Komisi IV DPR: Jangan Sampai Reformasi Kelembagaan Justru Menambah Beban Baru
DPR Soroti Reklamasi Pulau Pari, Berpotensi Rusak Ekosistem Laut dan Ancam Kelestarian Lingkungan
Hari Ini Kualitas Udara Serpong Terburuk di Indonesia, Jakarta Nomor 3
Hari Ini Udara Jakarta Peringkat Terburuk Dunia Versi IQAir, Data Pemprov Cuma Catat 2 Titik