Jangan Berlebihan dengan Sifat Defensif


Jangan berlebihan dengan sifat defensif. (Foto: Unsplash/Nadine Shaabana)
SIFAT defensif atau mempertahankan diri perlu dilakukan tetapi jangan sampai berlebihian. Sekilas, sikap defensif mungkin tidak masalah. Tapi kalau dilakukan terus-menerus, bisa menimbulkan dampak negatif dalam kehidupan, lo.
Biasanya, defensif muncul saat seseorang merasa malu, bermasalah, takut, cemas, atau marah karena disalahkan dan dikritik. Tidak hanya itu, respons defensi terkadang juga menjadi tanda adanya gangguan kesehatan mental tertenu, seperti gangguan kepribadian atau gangguan makan.
Sikap defensif pada diri sendiri memang tidak mudah untuk dieknali. Beberapa orang yang punya sikap ini mungkin baru akan sadar saat diingatkan oleh orang lain yang ada di sekitarnya.
Namun, ada beberapa perilaku yang bisa menandakan kamu memiliki sikap defensif, yaitu langsung berhenti dan tidak mau mendengarkan kritik yang disampaikan oleh orang lain. Seseorang juga berusaha untuk membenarkan tindakan yang dilakukan oleh dirinya sendiri.
Baca juga:

Jika defensif selalu dijadikan sebagai senjata untuk pertahanan diri, bukan tidak mungkin orang tersebut akhirnya selalu merasa tidak cocok dengan siapa pun serta tidak bisa berpikir dan melihat sisi positif dalam hidup.
Perilaku ini pun dapat menimbulkan perdebatan dan konflik dengan orang lain yang akhirnya bisa merusak hubungan dan hilangnya rasa empati. Bahkan, orang yang defensif bisa mendapatkan perlakukan stonewalling dari orang-orang di sekitarnya.
Ada beberapa cara untuk menghilangkan perilaku defensif, seperti dilansir laman Alodokter.
Sadari dan akui perilaku defensif
Mengakui perilaku yang kurang baik memang tidak mudah. Namun, jika kamu berhasil melakukannya, itu artinya kamu benar-benar ingin membuang sikap ini dalam dirimu. Coba deh pahami contoh sikap defensif yang dijelaskan, lalu lihat apakah perilaku tersebut ada pada dirimu atau tidak.
Baca juga:

Pahami perasaanmu
Merasa malu, takut, atau sedih saat dikritik adalah hal yang normal, kok. Jadi, berlatihlah memahami perasaanmu ketika mendapat kritik. Cara ini justru bisa mencegahmu dari perilaku defensif.
Hindari bertindak berdasarkan perasaan saat dikritik
Setelah bisa memahami perasaanmu, kamu tidak perlu bertindak sesuai perasaan tersebut untuk membela diri, ya. Sebaiknya, tenangkan dirimu sejenak sebelum berbicara atau bersikap.
Tingkatkan self-esteem
Kalau kamu sering bersikap defensif, coba deh tingkatkan self-esteem atau rasa percaya diri pada dirimu. Self-esteem bisa dibangun dengan cara mengenali hal-hal yang dikuasai, bersikap baik pada diri sendiri, berpikir positif, dan lakukan positive-self talk. (and)
Baca juga:
4 Zodiak yang Paling Protektif dan Defensif
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
