Hubungan Rusia-Jerman Terancam Retak akibat Rencana Polandia Kirim Tank Leopard 2


Arsip - Juru bicara Kremlin Dimtry Peskov (kedua dari kiri) bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Presiden Vladimir Putin, 28 Juni 2019. (Dokumentasi Kremlin)
MerahPutih.com - Rencana bantuan senjata negara-negara Eropa lain ke Ukraina memantik reaksi keras dari Rusia.
Menurut juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov, Selasa (24/1), pengiriman tank Leopard 2 buatan Jerman ke Ukraina bisa menodai hubungan Rusia-Jerman.
Ketika ditanya apakah hubungan Rusia-Jerman akan berubah jika Berlin menyetujui pengiriman tank Leopard ke Kiev, Peskov mengatakan bahwa langkah tersebut bukan pertanda baik bagi masa depan hubungan kedua negara.
Baca Juga:
Jepang Hadapi Hujan Salju Lebat
“(Langkah) itu akan meninggalkan bekas yang sulit dihapuskan bagi masa depan hubungan ini,” ujar dia dalam jumpa pers di Moskow, seperti dikutip Antara.
Dia menambahkan bahwa hubungan Rusia-Jerman sudah berada pada “titik rendah” dan tidak ada dialog penting yang harus dibahas dengan negara-negara lain di Uni Eropa dan NATO.
Jerman terus menghadapi tekanan untuk memasok tank Leopard ke Ukraina, tetapi hingga saat ini belum ada komitmen yang jelas dari Berlin.
Baca Juga:
AS Bakal Kirim Puluhan Tank Abrams M1 ke Ukraina
Jerman gagal mengambil keputusan selama KTT pertahanan internasional di pangkalan militer AS di Ramstein, pekan lalu.
Namun, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Minggu mengatakan bahwa negaranya tidak akan menghalangi Polandia untuk mengirim tank Leopard ke Ukraina.
Polandia dan Finlandia telah menyatakan kesiapan mereka untuk mengirimkan tank Leopard 2 buatan Jerman.
Tank Leopard 2 diproduksi di Jerman dan penyerahan ke pihak ketiga harus disetujui oleh Berlin. (*)
Baca Juga:
KBRI Beijing Libur Imlek sampai 30 Januari 2023
Bagikan
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Jerman Jadi Pasar Sensor Asal Indonesia, Produk Diproduksi di Batam

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
