Dana Reses Dipotong untuk Korban COVID-19, Popularitas DPR Diprediksi Bakal Meningkat
Ilustrasi - Petugas medis dengan APD bersiap merawat pasien COVID-19 di ruang isolasi RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat. ANTARA/M. Fikri Setiawan
MerahPutih.com - Pengamat politik Karyono Wibowo mendesak anggota DPR bersedia menggunakan dana reses mereka untuk membantu warga di dapilnya yang terkena dampak COVID-19.
Saat ini, baru Fraksi PPP dan Nasdem saja yang mengaku setuju dana reses tersebut dipotong untuk membantu warga yang terdampak COVID-19.
Baca Juga:
Menurut Karyono, dana reses jumlahnya cukup besar sehingga mampu memenuhi kebutuhan warga. Berbeda dengan gaji yang jumlahnya tak cukup untuk menopang beban konstituennya.
"Jika hanya potongan gaji, jumlahnya terlalu kecil. Menggunakan dana reses lebih signifikan," kata Karyono kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/3)
Karyono menambahkan, jika itu dilakukan, setidaknya secara perlahan dapat memulihkan kembali kepercayaan rakyat terhadap lembaga DPR.
Sebab sebelumnya, lembaga tersebut menurut sejumlah hasil survei telah mengalami penurunan tingkat kepercayaan publik.
"Wabah corona bukan hanya menjadi tanggung satu pihak pemerintah tapi tanggung jawab seluruh komponen bangsa termasuk DPR," ujar Direktur Indonesia Public Institute ini.
Karyono menyatakan, kesediaan para wakil rakyat itu menunjukkan komitmen serius para anggota DPR kepada persoalan corona yang tengah dihadapi rakyat Indonesia.
"Saatnya DPR sebagai wakil rakyat menunjukkan komitmennya untuk membantu secara nyata kepada rakyat yang tengah menghadapi serangan COVID-19," tutur dia.
Jika dana reses anggota DPR Rp300 juta setiap masa reses dikalikan empat kali reses setahun, jumlahnya Rp1,2 miliar.
Dikalikan 575 anggota DPR, jumlahnya Rp690 miliar.
"Dana reses memang untuk dapil atau rakyat," ujarnya.
Baca Juga:
Dampak Corona, Pemerintah Minta Pemda Relaksasi Keringanan Pajak bagi Pengusaha
Seperti diketahui, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif corona di Indonesia terus bertambah.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona Achmad Yurianto mengatakan, jumlah kasus positif Covid-19 pada Rabu (25/3) bertambah menjadi 790 orang.
Dari jumlah tersebut, pasien Corona yang meninggal dunia sebanyak 58 orang.
Jumlah pasien sembuh dari infeksi Corona 31 orang. Data ini dikumpulkan dari Selasa 24 Maret hingga pukul 12.00 WIB, Rabu (25/3). (Knu)
Baca Juga:
Sekelompok Warga Nongkrong di Jalanan Dibubarkan Polisi dan Tentara
Bagikan
Berita Terkait
Sarifuddin Sudding Sebut Kasus Korupsi Sengaja Diulur-ulur untuk Dijadikan 'ATM Berjalan', RKUHAP Wajib Batasi Waktu Penyidikan
DPR Desak Polisi Usut Tuntas Kebakaran Rumah Hakim Kasus Korupsi PUPR Sumut
Pelarangan Produk Impor untuk MBG, Komisi VII : bakal Untungkan Produsen Lokal
Paripurna DPR Bakal Umumkan 'Comeback' Uya Kuya dan Adies Kadir, Ahmad Sahroni Cs Minggir Dulu
DPR Ingatkan BPKH Jangan Jadikan Uang Umat untuk Proyek Infrastruktur yang Tak Ada Urusannya dengan Ka'bah
Kebijakan Masa Tunggu Haji 26 Tahun Ciptakan Ketidakadilan Baru yang Rugikan Ribuan Calon Haji, Prioritaskan Jemaah Lansia Agar Tidak Tunggu Sampai Tutup Usia
Gerindra Soroti Pasal Krusial RUU PKH, Jangan Sampai Dana Miliaran Rupiah Jadi Bancakan Investasi Gelap
Ada Demo Buruh di Sekitar MPR/DPR, ini Daftar Rute Transjakarta yang Dialihkan
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Siapkan Dekrit untuk Membubarkan DPR
DPR Jelaskan Alasan Uang Pengganti Tak Melanggar UUD 1945, Bisa Jadi Senjata Rahasia Jaksa Sita Aset Koruptor