Sains

Ayo Lestarikan 70 Persen Permukaan Bumi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 09 Juni 2021
Ayo Lestarikan 70 Persen Permukaan Bumi

70 persen permukaan bumi adalah laut. (Foto: Unsplash/Joseph Barrientos)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

70 persen bagian dari Bumi merupakan laut. Menurut World Economic Forum, manfaat laut sangat besar bagi kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Beberapa makhluk hidup di laut merupakan sumber makanan bagi manusia.

Organisme kecil di dalam laut juga turut bertanggung jawab atas setidaknya 50 persen oksigen di Bumi. Tak hanya itu, laut juga dapat membantu mengatur iklim dan menjadi sumber mata pencaharian banyak orang.

Baca juga:

Segala Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Hari Laut Sedunia 2021

Manfaat yang besar dari laut perlu diiringi dengan adanya pelestarian laut agar kelangsungan hidup di masa sekarang hingga masa depan tetap terjaga. Menurut berita pers yang diterima merahputih.com dari platform pendidikan online, ada beberapa cara untuk menjaga kelestarian laut. Apa saja?

1. Buang sampah pada tempatnya

Kalau tidak dibuang di tempatnya, sampah bisa mengalir ke laut. (Foto: Unsplash/Tobias Tullius)

Sampah yang dibuang ke sungai atau kali akan mengalir ke laut, sehingga dapat membuatnya tercemar. Laut yang sudah tercemar menyebabkan ekosistemnya rusak karena terkena racun sampah. Hingga 2019, terhitung 150 juta ton sampah berada di perairan dunia. Maka dari itu, perlu mulai dari diri sendiri untuk sadar membuang sampah pada tempatnya supaya sampah di laut tidak bertambah.

2. Menjaga biota laut dengan pancingan ramah lingkungan

Alat pancingan juga harus ramah lingkungan. (Foto: Unsplash/James Wheeler)

Ternyata dalam menangkap hewan di laut ada beberapa tata caranya, yaitu dengan menggunakan alat pancingan yang ramah lingkungan. Di Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberi rekomendasi alat tangkap yang lebih ramah lingkungan dibandingkan cantrang. Dikarenakan cara kerja alat cantrang dapat menyentuh dasar perairan, sehingga bukan hanya ikan-ikan yang terbawa tetapi juga terumbu karang.

Baca juga:

30 Ton Sampah Diangkut dari Pantai Kuta

3. Tidak menangkap dan memelihara biota laut

Jangan mengeksploitasi biota laut. (Foto: Unsplash/Rachel Hisko)

Beberapa hewan laut banyak yang dilindungi karena terancam punah, salah satunya adalah penyu laut. Penyu laut terancam punah karena kerusakan habitat dan adanya penangkapan ilegal. Kita harus turut melestarikan biota laut, sehingga mereka bebas di habitatnya. Jaga sikapmu saat berwisata ke laut dan jangan sampai mengeksploitasi biota laut.

4. Jangan menyentuh terumbu karang

Terumbu karang yang mati dapat mengurangi populasi ikan. (Foto: Unsplash/Hiroko Yoshii)

Keindahan terumbu karang terkadang membuat para pengunjung ingin menyentuhnya. Padahal terumbu karang tidak boleh disentuh karena dapat meningkatkan potensi kematian terumbu karang. Warnanya akan menjadi kecokelatan dan tidak seindah sebelumnya. Selain itu, terumbu karang yang mati juga dapat mengurangi populasi ikan.

5. Perhatikan gerakan kaki ketika sedang menyelam

Jangan sampai menyentuh terumbu karang saat menyelam. (Foto: Unsplash/david henrichs)

Bila kamu seorang penyelam pemula dan harus mengenakan sepatu katak, sebaiknya perhatikan gerakan kaki supaya tidak menyentuh atau bahkan menginjak terumbu karang. Terlebih ketika berfoto saat snorkeling atau diving banyak yang tidak memperhatikan sekitar. Jadinya mereka menabrak terumbu karang dengan kaki yang dapat meningkatkan potensi terumbu karang tersebut mati.

Nah, kalau kamu masih ingin tahu lebih luas segala hal tentang laut, kamu bisa mempelajarinya di aplikasi pendidikan. Pilih opsi mata pelajaran Geografi atau Biologi, kemudian cari atau bertanya tentang hewan laut. (ikh)

Baca juga:

Film Pendek 'Spinoff Dory Finding' Dianggap Membahayakan Lautan, Mengapa?

#Laut Dunia #Sains #Ramah Lingkungan #Peduli Lingkungan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia, Sabtu (23/8) pagi. Jakarta berada di angka 177 atau masuk kategori tidak sehat.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Indonesia
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan Kalpataru Lestari kepada 12 pejuang lingkungan dari berbagai daerah.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 05 Juni 2025
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Bagikan