Anies Jelaskan Alasan Sigit Widjatmoko Tak Diangkat Jadi Kadishub DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai melantik 16 Pejabat Eselon 2 Pemprov DKI yang lolos seleksi lelang jabatan. (MP/Asropih)
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melantik 16 Eselon II dan Jabatan Tinggi Pratama di lingkungan Pemprov DKI. Salah satunya yang dilantik adalah Syafrin Liputo, mantan pegawai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjadi Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI.
Jabatan Kadishub DKI kosong dari September 2018 lalu setelah ditinggal Andri Yansyah yang dimutasi menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans). Selama kekosongan jabatan itu, Kadishub diisi Plt Sigit Widjatmoko hingga awal Juli 2019.
BACA JUGA: Pesan Anies untuk 16 Pemenang Lelang Jabatan Eselon 2 DKI
Kini, Sigit telah menjabat sebagai plt selama hampir satu tahun sejak September 2018. Saat pelantikan hari ini, jabatan Sigit kembali menjadi Wakil Kadishub DKI.
Anies menjelaskan alasan dirinya tidak memilih Sigit menjadi Kadishub. Menurut dia, jabatan plt tidak menjamin akan otomatis diangkat menjadi kepala dinas.
"Ketika mereka mengikuti proses seleksi maka track record mereka di review. Dan track record itu salah satunya adalah pelaksanaan program. Jadi, jabatan plt bukan satu-satunya alat ukur," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (8/7).
Syafrin yang sekarang menjabat sebagai Kadishub sebenarnya bukan orang baru di lingkup Dinas Perhubungan. Anies sempat menjabat sebagai Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub sampai tahun 2016.
Pada 2017, Syafrin bertugas Di dirjen Perhubungan Darat. Kemudian, Januari 2019 lalu ia menjabat di Balai Pengelola Transportasi Darat NTT, sebelum akhirnya mengikuti proses lelang dan terpilih menjadi Kadishub DKI.
"Ini tentu saya sudah melalui proses seleksi. DKI, membuka ruang secara nasional untuk masuk. Saya mendaftar, dan alhamdulliah bisa diberi amanah oleh Pak Gubernur (Anies)," kata Syafrin.
BACA JUGA: Banyak Keganjilan, Anies Diminta Tinjau Ulang Lelang Jabatan
Syafrin pun menjelaskan alasan mengapa dirinya mengikuti proses lelang tersebut. Ia merasa tertantang untuk melakukan penataan transportasi di DKI.
"Saya melihat bahwa penataan transportasi di Jakarta adalah tantangan. Kebetulan saya pernah mengalami dinas perhubungan di DKI, sehingga visi-misi Pak Gubenrur untuk untuk menuntaskan kemacetan paling tidak bisa kita minimalisir," tutup Syafrin. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
Pohon Tua di Jakarta Berubah Jadi 'Malaikat Pencabut Nyawa' Saat Hujan Ekstrem, DPRD Desak Pemangkasan 62 Ribu Pohon Sebelum Korban Berjatuhan Lagi
Pedagang Eks Barito Wajib Tahu! Ini Syarat yang Wajib Dipenuhi Jika Mau Punya Kios di SFK Lenteng Agung, Satu KK Hanya Boleh Satu Kios
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
Tanggul Baswedan Jebol, Gubernur Pramono Anung Siapkan Dua Jurus Jitu Penyelamatan Jati Padang
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Pemprov DKI Mulai Besok Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Besar-besaran Sampai 10 November 2025
21 Perusahaan Top Jakarta Termasuk BUMD Tawarkan 107 Posisi Eksklusif di Job Fair Disabilitas 2025, Simak Syaratnya
Penyesuaian Tarif Transjakarta Diperlukan, Dishub DKI: Belum Ada Kenaikan, Menunggu Surat Gubernur
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong