7 Hal yang Membuat Orang-orang Selalu Gagal Berhenti Merokok


Ilustrasi merokok. (MP/Alfi Rahmadhani)
Rokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Jika kamu berpikir baik-baik saja padahal tak pernah berhenti merokok, kamu salah besar.
Kerusakan organ tubuh akibat merokok bersifat akumulatif. Semakin lama seseorang merokok, maka semakin menumpuk juga kerusakan dalam tubuh. Jadi, jangan berpikir bahwa kesehatan kamu sama sekali tak terganggu karena rokok.
Karena merokok merusak kesehatan, banyak dari para perokok mencoba untuk berhenti. Banyak alasan mengapa seseorang berhenti merokok. Dorongan ekonomi salah satunya. Merokok dapat menguras kantong tanpa terasa. Merokok juga mengambil waktu produktif kamu.
Tahukah kamu, bagi yang tidak merokok, bahwa berhenti merokok benar-benar sulit. Banyak faktor mengapa seseorang tak bisa lepas dari jeratan rokok. Dukungan dari orang-orang tercinta merupakan salah satu faktor yang paling diandalkan. Pahamilah, kamu harus tahu bahwa dalam hati kecil seorang perokok, terselip keinginan untuk berhenti.
Berikut merahputih.com menyajikan 7 hal yang membuat perokok selalu gagal berhenti. Artikel ini buat dengan mengolah informasi dari berbagai sumber dan juga dari pengalaman orang-orang terdekat.

1. Berhenti karena Orang Lain
Berhenti merokok harus datang dari diri sendiri. Banyak kasus perokok sudah berhenti kemudian kembali merokok karena bukan berjanji pada diri sendiri, tapi pada orang lain.
Misalnya berhenti karena pasangan. Setelah hubungan tidak membaik, kecenderungannya kembali merokok sangat tinggi.
2. Lingkungan
Berhenti merokok harus siap dengan konsekuensi bahwa kamu akan menjadi terasing di lingkungan para perokok. Pada awalnya, kamu mungkin nyaman mengobrol dengan teman-teman sambil menghisap rokok. Tapi setelah berhenti, mengobrol dengan teman yang masih merokok akan terasa aneh.
Sebaiknya jika kamu sudah berhenti merokok sedikit demi sedikit mengurangi bergaul dengan para perokok. Itu bukan berarti kamu meninggalkan teman, tapi sedikit demi sedikit memberikan pengertian kepada teman-teman bahwa kamu sudah memutuskan untuk tidak lagi menyentuh rokok.
3. Takut Kehilangan Teman
Banyak yang kembali merokok karena takut kehilangan teman. Padahal perlu diingat, bahwa teman sejati akan mendukung keputusan kita untuk hidup sehat. Teman yang baik seharus mendukung kalau kamu ingin berhenti merokok.
Jadi sangat salah dengan berhenti merokok kamu akan kehilangan teman yang masih merokok. Bahkan, dengan berhenti merokok kamu malah bisa menambah banyak lagi teman yang tidak merokok.

4. Karena Alasan Mengirit Uang
Alasan berhenti merokok karena ingin mengirit uang tidak banyak berhasil. Merokok tidak harus selalu berhubungan dengan boros.
Banyak perokok mencoba mengirit uang dengan tidak merokok. Tetapi, mereka banyak mengabiskan uang dengan membeli hal-hal lain, misalnya banyak membeli makanan. Ini mungkin berhasil untuk beberapa waktu, tapi kalau kamu menghitung tidak meroko lebih boros, maka terjerumus kembali merokok sangat mungkin.
5. Sulit Menolak Tawaran
Saat berhenti merokok, kamu akan merasa bahwa semua orang yang masih merokok menggoda kamu untuk kembali. Tawaran-tawaran rokok gratis datang silih berganti. Itu akan jadi cobaan yang berat terutama ketika kamu benar-benar seorang pecandu rokok.
Kalau kamu sudah memutuskan untuk berhenti merokok, kamu harus berani menolak tawaran gratis rokok dari teman-teman. Kadang menolak rokok menjadi bahan olok-olokan. Tapi jika benar-benar ingin meninggalkan rokok, bertahanlah!

6. Mengganti dengan Permen
Beberapa orang mencoba berhenti merokok dengan menggantinya dengan permen. Padahal, permen sama sekali tidak bisa menggantikan kebiasaan merokok.
Beberapa orang yang mencoba berhenti dengan mengganti permen tetap menjalankan keduanya. Ia sedang mengunyah permen, tapi di tangannya rokok sedang menyala. Menurut sebagian orang, merokok sambil mengemut permen malah lebih terasa nikmat.

7. Mengganti Jenis Rokok dengan Label Mild
Mild atau light berarti ringan. Banyak perokok mulai berhenti merokok dengan mengurangi kadar nikotin atau tar dengan memilih rokok jenis mild. Padahal, hal itu bukan awal berhenti merokok yang baik.
Rokok mild memang ringan, tapi pecandu rokok akan berarti akan menambah jumlah dibanding rokok biasa untuk mengimbangi kebiasaan merokoknya. Jadi, mengawali berhenti merokok dengan mild tidak bisa diandalkan.

Pertanyaannya, apakah cara-cara di atas benar-benar tidak akan berhasil membuat orang berhenti merokok? Itu tidak berarti demikian, tetapi cara-cara itu menurut sebagian pengalama perokok tidak berhasil. Berhenti merokok harus datang dari diri sendiri, dengan tekad, dan tentu yang paling penting bahwa berhenti merokok masing-masing orang punya caranya yang berbeda.
Bahaya merokok memang harus diperkenalkan sejak dini. Berikut artikel merahputih.com tentang bahaya rokok dalam artikel Waduh, Bahaya Rokok Akan Dikenalkan Kepada Anak SD
Bagikan
Berita Terkait
Raperda Larangan Merokok Hampir Final, Pelanggar Perda KTR Jakarta Bisa Dikenai Sanksi Lebih dari Denda Rp 250 Ribu

Pekerja Gudang Garam Terancam PHK Massal, Pemerintah Diminta Bereskan Masalah Rokok Ilegal dan Cukai Tinggi

Anggota DPR Usul Gerbong Kereta Khusus Merokok, Wapres Gibran: Belum Masuk Skala Prioritas

Penelitian Klaim Rokok Elektrik Jadi Jawaban Ampuh Berhenti Merokok, Tingkat Keberhasilan Hampir Tiga Kali Lipat dari Terapi NRT

Dinilai Menguntungkan dari Sisi Bisnis, Legislator PKB Usulkan KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok

Berani Merokok di Kereta? Siap-Siap Tiket Hangus dan Diusir Stasiun Terdekat!

Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya

Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun

Dukung Satgas Rokok Ilegal, Jaga Penerimaan Negara dan Lindungi Industri Legal

Bukan Larangan Total! Wagub DKI Bocorkan Strategi Baru Hadapi Pro-Kontra KTR
