Tim Ahli Baleg juga memaparkan terkait materi muatan pengaturan Minol

Pembahasan soal RUU minuman beralkohol ini sudah pasti akan memakan waktu

Tetapi jika penjualan minuman beralkohol dilarang apakah pemerintah mau membiayai pendidikan anak-anak yang sekolah sampai kuliah?

RUU Minuman Beralkohol akan memuat sejumlah larangan dan pembatasan peredaran minuman beralkohol di Indonesia

Menurutnya, pemerintah harus fokus pada produksi, distribusi, dan pengawasan penjualan minuman beralkohol.

Pengusaha minuman beralkohol meminta Permen Perdagangan Nomor 6 Tahun 2015 dicabut karena sangat merugikan pengusaha.

PHK mulai dilakukan beberapa perusahaan minuman beralkohol. Di Indonesia, ada 30 perusahaan yang memproduksi minuman beralkohol.

Anggota Komisi V Refrizal mengatakan, pemerintah sudah menyetujui pembahasan RUU Larangan Minuman Beralkohol.

Belum lama ini, Kementerian Perdagangan mengeluarkan kebijakan tentang aturan dalam berjualan minuman beralkohol melalui Peraturan Menteri Perdagangan No 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol.

Anda mungkin belum pernah mendengar alkohol bubuk, namun kabarnya kini alkohol bubuk tengah menghadapi perjuangan berat untuk mendapat pengesahan di Amerika Serikat (AS).

Larangan penjualan minuman beralkohol golongan A belum efektif. Pasalnya, minuman ini masih mudah ditemui di warung-warung jamu. Persebaran warung jamu di berbagai tempat juga mempermudah cara memperoleh minuman tersebut tanpa adanya batasan pembelian.

Vokalis Slank, Kaka, menyatakan bahwa dirinya setuju terhadap kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang membatasi penjualan mimuman beralkohol. Dia beralasan, masyarakat belum siap dengan adanya sistem jual beli alkohol.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyarankan tokoh-tokoh adat di daerah diajak ikut mengawasi peredaran minuman beralkohol. Pasalnya, tokoh masyarakat berperan penting dan pengaruhnya cukup kuat di tengah-tengah masyarakat.

Larangan penjualan alkohol golongan A mendapatkan respon dari orang nomor 1 dan 2 di DKI Jakarta. Keduanya pun mengungkap masa lalunya sebelum menjabat di kursi gubernur dan wakil gubernur.