Yogyakarta dalam Segenggam Perhiasan
Kenali budaya dan makanan khas Yogyakarta melalui aksesoris ini. (Foto: Instagram/@Jogloayutenan)
MENGEAL seni, budaya, dan makanan khas Yogyakarta lewat buku atau media sosial mungkin sudah jamak. Namun, bagaimana kalau Yogyakarta kamu temukan dalam seuntai kalung atau segenggam perhiasan? Nah, Joglo Ayu Tenan mencoba membawa hal-hal khas Yogyakarta ini melalui kalung, anting, bandana, dan aksesoris lainnya.
"Keindahan alam dan kekayaan budaya di Yogyakarta seperti Kraton, Gunung Merapi, dan Kotagede menyajikan sumber inspirasi yang sangat kuat bagi desain produk di Joglo Ayu Tenan," kata Rahayu Dwiastuti, pendiri Joglo Ayu Tenan dalam laman resmi joglo-ayutenan.com.
Joglo Ayu Tenan adalah sebuah UMKM aksesoris dan perhiasan asal Yogyakarta yang telah berdiri sejak 2010. Tak seperti kebanyakan perhiasan, produk yang dijual oleh Joglo Ayu Tenan ini merupakan kombinasi antara logam kuningan dengan kain.
Baca juga:
Yogyakarta Siapkan Wisata Kesehatan Berbasis Seni dan Budaya
Mengacu laman resmi joglo-ayutenan.com, kain yang digunakan merupakan jenis kain ramah lingkungan. Mereka diproduksi melalui serat-serat alami dan diwarnai dengan bahan organic (ecoprinted dan natural dyed).
Seluruh karya ini merupakan buatan tangan, alias handmade dan menggunakan bahan-bahan asli dari tanah Indonesia seperti bebatuan, kerang, mutiara, kayu, dan bambu.
Produk Joglo Ayu Tenan beragam. Merentang dari perhiasan, aksesoris fesyen, sampai ke kebutuhan rumah tangga seperti taplak meja dan hiasan dinding. "Kami memproduksi perhiasan buatan tangan, aksesoris fashion (anting, gelang, kalung, cincin), display perhiasan, homedeco berkelanjutan (bantal, taplak meja, serbet, tatakan gelas, lempar, macrame)," sebut Joglo Ayu Tenan dalam joglo-ayutenan.com.
Yang membuat mereka unik adalah produk khusus yang dikeluarkan dengan merepresentasikan makanan serta budaya khas Yogyakarta. Misalnya saja kalung yang berbentuk besek dan tempat makan khas Indonesia yang berbentuk persegi dan terbuat dari anyaman bambu.
Di dalam kalung berbentuk besek itu ada hiasan miniatur gudeg dan tempe. Pembuatan kalung ini menggunakan limbah kepompong ulat sutra.
Baca juga:
Ada juga kalung yang berbentuk Panggung Krapyak, sebuah bangunan bersejarah asal Yogyakarta yang dulu digunakan oleh raja-raja untuk menjadi tempat pengintaian selama berburu. Kalung ini terbuat dari kertas kulit yang dipadu dengan kayu jati.
Tak hanya produknya yang unik, Joglo Ayu Tenan juga menyajikan keunikan dalam pembuatannya dan misi sosialnya. Melansir Tribunnews, Rahayu Dwiastuti merupakan penyintas dari autoimun Gullane Barre Syndrome.
Pengalaman itu membuatnya bersemangat dan turut memberdayakan komunitas difabel. Ia juga memberikan kesempatan terhadap 80 perempuan di 8 desa binaan di sekitar Yogyakarta. (mcl)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
22 UMKM Pilihan akan Manjakan Pencinta Burung dan 'Foodies', Siap Goyang Lidah Warga Jaksel
UMKM Terdampak Bencana di Sumatera Bakal Dibantu, Pemerintah Mulai Lakukan Pendataan
UMKM Sinergi ADV Nusantara Gandeng The Jakmania Garis Keras Kampanyekan Tolak Produk Impor Ilegal
BGN Gandeng Kelompok Masyarakat dan UMKM untuk Pasok Bahan Baku MBG
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Raker Menteri UMKM Maman Abdurrahman dengan Komisi VII DPR bahas Penyaluran KUR
UMKM Sinergi Adv Nusantara Gelar Aksi Seni Tolak Pakaian Bekas Impor di Kota Tua Jakarta
Kabar Gembira! Pemerintah Tidak Bakal Batasi Pengajuan KUR dan Bunga Tetap 6 Persen
Baju Bekas Impor Bakal Dijual ke UMKM Buat Dicacah
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Jadi Permanen, Purbaya Kasih Syarat Ini