Parenting

Wicaraku, Jasa Terapi Bicara Anak

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 24 Juni 2023
Wicaraku, Jasa Terapi Bicara Anak

Segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui apakah anak memerlukan terapi wicara. (Foto: Freepik/dcstudio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TUMBUH kembang anak memiliki tingkat yang berbeda-beda. Orang tua harus paham mengenai kapan seorang anak mencapai titik perkembangan tertentu sesuai dengan usianya. Salah satu indikatornya termasuk pada usia berapa anak secara umum sudah bisa berbicara.

Orang tua harus mengacu pada panduan tumbuh kembang anak tersebut ketika mengamati tumbuh kembang anak. Ketika perkembangan anak tidak sesuai dengan panduan tumbuh kembang anak, bisa jadi ia mengalami keterlambatan bicara.

Baca Juga:

Si Kecil Tertunda untuk Bicara? Atasi dengan Cara Ini


Panduan ini biasanya dapat diperoleh di rumah sakit, puskesmas, atau posyandu. Jika orang tua mulai merasa ada masalah pada perkembangan wicara dan bahasa anak, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui apakah anak memerlukan terapi wicara.

Di Indonesia, terapis wicara hanya ada 2000 orang, hal itu berbanding terbalik dimana 1 dari 300 anak di Indonesia saat ini mengalami gangguan dalam berkomunikasi. Tidak hanya itu, terapi ini juga umumnya hanya bisa dilakukan di rumah sakit dan klinik mandiri yang tentunya membutuhkan usaha lebih dari para orang tua, baik dari segi waktu maupun efisiensi terapi tersebut.

Solusi untuk kebutuhan layanan terapi wicara home visit yang lebih mudah diakses masyarakat. (Foto: dok wicaraku)

Melihat hal tersebut, Hasnal Wenes, Aditya Said, dan Ananda Farrell mendirikan Wicaraku yang hadir sebagai solusi untuk kebutuhan layanan terapi wicara home visit lebih mudah diakses masyarakat.

“Wicaraku lahir dari banyaknya permintaan terapi wicara ke rumah dari pasien Fisiohome dalam setahun terakhir ini. Banyak dari pasien kami yang merasakan manfaat luar biasa dari kemudahan layanan home visit lalu menanyakan apakah kami juga bisa menyediakan terapi wicara dengan konsep panggilan ke rumah yang sama untuk anggota keluarga dan kerabat mereka,” jelas Founder dan CEO Wicaraku Hasnal Wenes.

Baca Juga:

Bayi Bisa Cepat Bicara dengan Cara Ini

Wicaraku menawarkan jasa terapi wicara ke rumah yang cepat dan mudah diakses. Pasien cukup menghubungi melalui WhatsApp untuk berkonsultasi dan juga penjadwalan. Meskipun sebagian besar pengguna Wicaraku saat ini adalah untuk treatment keterlambatan bicara pada anak, namun Wicaraku sebenarnya menawarkan semua kebutuhan terapi.

Terapi ini juga dilakukan oleh terapis yang telah memiliki sertifikat dan gelar pendidikan sebagai ahli terapi wicara dan bahasa. (Foto: dok wicaraku)

Terapinya termasuk juga terapi wicara seperti perawatan pasca stroke, pengidap kanker, pengidap parkinson, cerebral palsy, down syndrom, disfagia dan juga afasia. Terapi ini juga dilakukan oleh terapis yang telah memiliki sertifikat dan gelar pendidikan sebagai ahli terapi wicara dan bahasa. Terapis akan membuat program atau rencana terapi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien.

"Pasien juga irit waktu, tenaga dan biaya transportasi karena tidak harus bolak-balik ke rumah sakit guna mendapatkan layanan kesehatan sehingga lebih nyaman dalam menjalani terapi," ujar Hasnal.

Selain itu, Wicaraku juga berencana membuka lapangan pekerjaan yang baru dengan bekerja sama dengan mitra terapis seperti dengan Terapi Wicara Indonesia (TWI) dan juga universitas-universitas.

"Sehingga setiap lulusan dan alumni bisa langsung bergabung menjadi terapis di Wicaraku,” ungkap Founder dan COO Wicaraku Aditya Said. (dgs)

Baca Juga:

Busui, Ini Cara Jitu untuk Atasi ASI Seret

#Parenting #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan