WHO: Satu dari Tujuh Kasus COVID-19 Terjadi pada Petugas Kesehatan
Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss (24/2/2020). (ANTARA/REUTERS/Denis Balibouse/aa.)
MerahPutih.com - Satu dari tujuh kasus COVID-19 yang dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terjadi pada petugas kesehatan. Di beberapa negara, angkanya meningkat menjadi satu dari tiga petugas.
Demikian disampaikan WHO pada Kamis (17/9). WHO Juga menyerukan agar petugas medis garis depan diberikan peralatan pelindung untuk mencegah mereka terinfeksi virus corona dan berpotensi menyebarkannya ke pasien dan keluarga mereka.
"Secara global sekitar 14 persen kasus COVID yang dilaporkan ke WHO terjadi di antara petugas kesehatan dan di beberapa negara sebanyak 35 persen," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Baca Juga:
Dikutip Antara, dia menambahkan, data terbatas dan sulit untuk mengetahui apakah orang terinfeksi di tempat kerja atau di komunitas mereka.
Tedros berpidato dalam konferensi pers untuk memperingati Hari Keselamatan Pasien Sedunia, di saat jumlah orang yang dilaporkan terinfeksi virus corona mendekati 30 juta, dengan 938.291 kematian, menurut hitungan Reuters.
“Bukan hanya risiko infeksi. Setiap hari, petugas kesehatan terkena stres, kelelahan, stigma, diskriminasi bahkan aksi kekerasan,” tambahnya.
Guy Ryder, Direktur Jenderal Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) PBB mengatakan, angka WHO tentang infeksi di antara petugas kesehatan adalah "kesaksian yang mengejutkan".
"Keselamatan pasien juga membutuhkan jaminan keselamatan petugas kesehatan - dua sisi dari mata uang yang sama. Sayangnya terlalu sering jaminan tersebut hilang," kata Ryder.
Baca Juga:
Kepala Darurat WHO Mike Ryan mengatakan bahwa ada tiga hal yang menghantui petugas kesehatan di garis depan wabah penyakit menular.
"Pertama adalah berdiri di sana dan melihat orang meninggal karena Anda tidak dapat membantu mereka. Kedua adalah melihat seorang pekerja jatuh sakit dan tertular, sesama pekerja dan teman Anda.
"Dan yang ketiga - dan yang paling membebani petugas kesehatan dalam situasi ini - adalah peluang mereka membawa penyakit itu pulang ke keluarga mereka, ke teman mereka, ke anak-anak mereka," kata Ryan.
Lebih dari 1.000 perawat telah meninggal setelah tertular virus tersebut, Dewan Perawat Internasional, sebuah asosiasi yang berbasis di Jenewa, mengatakan dalam sebuah pernyataan. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Cangkupan Imunisasi Tidak Merata, Wabah Campak Meningkat Pesat
1 Dari 3 Perempuan Di Dunia Hadapi Kekerasan Seksual, Ini Yang Paling Rentan
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED
Perkuat Pencegahan dan Respons Pandemi, WHO Adopsi Kesepakatan Global Pertama
WHO Nyatakan Mpox masih Darurat Kesehatan, Kasus dan Penyebaran Geografisnya Terus Meningkat
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Trump Mulai Pertimbangkan Ulang Putusan Amerika Serikat Keluar dari WHO
Donald Trump Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO