Pfizer Tetapkan Harga Jual Vaksin COVID-19, Berapa?

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 30 Juli 2020
Pfizer Tetapkan Harga Jual Vaksin COVID-19, Berapa?

Ilustrasi - Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. ANTARA/Shutterstock/am.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Perusahaan farmasi multinasional Pfizer Inc pada Selasa (28/7) mengumumkan harga jual vaksin kepada pemerintah AS yang ditetapkan dalam kontrak pada minggu lalu. Isi kontrak itu menunjukkan tiap orang kemungkinan akan divaksin berulang kali agar terlindungi dari COVID-19.

Pemerintah Amerika Serikat sepakat membayar hampir dua miliar dolar AS (sekitar Rp28,9 triliun) untuk membeli calon vaksin yang dikembangkan Pfizer dan perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech SE. Vaksin itu rencananya akan disuntikkan ke 50 juta orang dengan biaya USD39 (sekitar Rp564.000) untuk dua dosis antivirus.

Baca Juga:

Sembuh dari COVID-19, Presiden Brazil Lepas Masker di Depan Umum

"Seluruh negara maju tidak akan mendapatkan harga yang lebih rendah dari harga jual ke Amerika Serikat," kata Direktur Utama Pfizer Albert Bourla lewat telepon, dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, tiap orang perlu berulang kali divaksin selama beberapa tahun demi memperkuat sistem kekebalan tubuh. Pasalnya, imunitas tubuh dapat berkurang seiring waktu, mengingat virus dapat bermutasi jadi jenis yang baru.

Teknologi pengembangan vaksin mRNA yang dilakukan BioNTech/Pfizer "ideal untuk dua situasi": Kalian dapat meningkatkan imunitas tubuh tanpa kehilangan vaksin," kata Bourla.

"Kalian juga dapat mendapatkan tipe vaksin yang berbeda hanya dengan memodifikasi kode (genetiknya)," tambah dia.

Dokumentasi - Botol kecil berlabel stiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 4 April 2020. (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/pri.)
Dokumentasi - Botol kecil berlabel stiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 4 April 2020. (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/pri.)

Harga vaksin kemungkinan berubah saat masa pandemi berakhir. Dua perusahaan itu mulanya mendukung akses penggunaan vaksin yang dibuka seluas-luasnya.

Pfizer merupakan satu dari banyak perusahaan farmasi yang berlomba-lomba menyediakan vaksin COVID-19 di pasar. Vaksin dinilai sebagai satu-satunya cara untuk mengakhiri pandemi COVID-19 yang telah menewaskan lebih dari 655.000 jiwa di banyak negara.

BioNTech dan Pfizer pada Senin (27/7) memulai uji klinis terakhir atau tahap III untuk calon vaksinnya guna mengetahui khasiat anti virus tersebut.

Bourla mengatakan Pfizer masih berdiskusi dengan Uni Eropa (EU) dan beberapa negara anggotanya terkait pengadaan vaksin COVID-19.

Kesepakatan dengan Uni Eropa "akan jauh lebih mudah," kata Bourla. "Namun, kami juga bertemu dengan beberapa negara anggota jika kesepakatan dengan EU tidak tercapai," tambah dia.

Tiga pejabat EU pada akhir pekan lalu mengatakan usaha mengamankan pasokan vaksin di Eropa terhambat perdebatan mengenai harga yang sesuai, metode pembayaran, dan biaya pertanggungjawaban/risiko terhadap pengadaan anti virus tersebut.

Baca Juga:

Kim Jong Un: Berkat Nuklir Tidak Ada Lagi Perang

Bourla mengkritik langkah Presiden AS Donald Trump yang pada minggu lalu meneken peraturan presiden terkait penetapan harga beli obat COVID-19 buatan Medicare. Ia menyebut aturan yang memaksa Medicare untuk menjual obat dengan harga lebih rendah daripada harga jual di negara lain dapat mengganggu persaingan usaha, padahal industri tengah fokus mengembangkan calon vaksin dan obat COVID-19.

Oleh karena itu, Bourla mengatakan Pfizer akan memikirkan kembali rencana ekspansi AS untuk penjualan vaksin jika peraturan eksekutif itu diterapkan.

Nilai keuntungan Pfizer pada kuartal II 2020 lebih tinggi dari perkiraan para pengamat di Wall Street. Pfizer juga meningkatkan target pendapatannya pada akhir tahun nanti. Pasalnya, Pfizer memperkirakan tingkat kunjungan masyarakat untuk mendapatkan vaksin dan perawatan ke dokter akan bertambah.

Perusahaan farmasi AS itu menghimpun total penjualan kurang lebih 500 juta dolar AS (sekitar Rp7,23 triliun) pada kuartal II 2020 meskipun permintaan sejumlah produk dari klinik dan rumah sakit turun.

Turunnya nilai penjualan diimbangi oleh permintaan terhadap Eliquis, produk pengencer darah, yang juga digunakan untuk mengobati pasien COVID-19. (*)

Baca Juga:

Penasihat Keamanan Trump Positif COVID-19

#Vaksin Covid-19 #Amerika Serikat
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Pemerintah Indonesia membantah adanya isu perundingan tarif dagang antara Indonesia dan AS terancam batal. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan negosiasi kedua negara masih terus berlanjut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Desember 2025
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Dunia
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Ancaman terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro ini bukan kali pertama Trump menyerang pimpinan negara Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Indonesia
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Operasi tersebut dilakukan oleh FBI, biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI), dan Pasukan Penjaga Pantai AS, dengan dukungan Departemen Pertahanan AS.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Media Asing The Financial Times melaporkan kesepakatan dagang antara RI-AS yang disepakati pertengahan tahun 2025 berada di ujung tanduk.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Dunia
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Perdebatan terkait kebijakan itu meningkat setelah Trump pada 28 November mengancam akan menghentikan migrasi secara permanen dari apa yang ia sebut “negara dunia ketiga”.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 Desember 2025
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Dunia
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
“Sekali lagi kami menegaskan kawasan ini harus dijaga dari destabilisasi; Kuba mendukung kedaulatan Venezuela,” kata Presiden Kuba Miguel Diaz?Canel
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Dunia
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Ancaman itu disampaikan Trump kepada Maduro lewat panggilan telepon di tengah kesiapan militer AS untuk kemungkinan melakukan operasi darat di wilayah Venezuela.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Desember 2025
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Berita
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Belum ada informasi tentang kemungkinan tersangka yang akan dipublikasikan. Area tersebut masih ditutup, sementara para penyelidik terus memproses tempat kejadian perkara.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 Desember 2025
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di  California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Indonesia
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Berdasarkan data nasional, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat tercatat mencapai USD 26,4 miliar, sedangkan impor berada pada kisaran USD 12 miliar.
Dwi Astarini - Selasa, 18 November 2025
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Indonesia
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
Sejumlah komoditas Indonesia yang tidak diproduksi di AS dipastikan akan mendapatkan pembebasan tarif masuk seperti minyak kelapa sawit mentah
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 November 2025
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
Bagikan